SORONG– Polresta Sorong Kota berhasil meraih juara 1 tingkat nasional pada kategori Film Pendek TNI/Polri yang diadakan Divisi Humas Polri dalam rangka Hari Bhayangkara yang ke-78 tahun.
Apresiasi tersebut diserahkan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Kombes Pol Happy Perdana Yudianto di Jakarta belum lama ini.
“Benar, kami mendapatkan juara 1 di kategori film pendek tingkat nasional,” jelas Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, Minggu (25/8).
Kapolresta mengatakan, Divisi Humas Polri sudah terlebih dahulu mengadakan sejumlah lomba dalam rangka Hari Bhayangkara pada 1 Juli. Salah satunya adalah pembuatan film pendek tersembut.
“Dalam rangkai 1 Juli, Divisi Humas Mabes Polri, mengadakan berbagai macam lomba yaitu olahraga, kreatif, tiktok, edukasi hingga pembuatan film pendek,” ungkapnya.
Kombes Happy menyebut, pihaknya kemudian membuat sebuah film pendek dengan durasi 6 menit yang menceritakan terkait Mimpi Anggota Bhabinkamtibas bernama Brigadir Rivai ketika TNI/Polri dibubarkan. Dalam film itu, Kapolresta dan Ketua Bhayangkari turut berperan.
“Jadi Film Pendek itu menceritakan tentang semangat TNI/Polri yakni Babinsa dan Bhabinkamtibas dalam melayani dan melindungi masyatakat. Ketika masyarakat merasa aman-aman saja, tiba-tiba mereka minta TNI/Polri dibubarkan saja. Aparat TNI/Polri pun dihina hingga dicaci maki,” ungkapnya.
TNI/Polri kemudian dibubarkan, akibatnya sejumlah tindakan kriminalitas meningkat dan masyarakat pun kebingungan karena tidak ada tempat mereka mencari keadilan.
“Ternyata masyarakat kebingungan karena terjadi kejahatan dimana-mana, tidak ada yang menindak, ada laporan pencurian hingga Kdrt tidak ada yang menindaklanjuti, masyarakat bingung juga mencari keberadaan polisi,”tuturnya.
Dalam kekacauan tersebut, Brigadir Rivai terhentak. Ternyata dia hanya bermimpi. Kombes Pol Happy mengungkap masyarakat masih membutuhkan TNI/Polri untuk melayani dan memberikan rasa aman.
“Ternyata hanya mimpi dari anggoga Bhabinkamtibas semata, mimpi saja mengerikan bagaimana itu terjadi. Masyarakat masih membutuhkan TNI/Polri,” ujarnya.
Kapolresta mengaku film itu bisa meraih juara pertama karena pengambaran film tersebut sesuai tema yaknj sinergitas TNI dan Polri kemudian masyarakat. “Panitia mengatakan penggambaran film kita sesuai dengan tema sinergitas TNI/Polri kemudian sinergitas dengan masyarakat, filmnya juga bagus kemudian tata suara juga bagus hingga visualisasi pun masuk,” pungkasnya (rin)