Massa Duduki Kantor Golkar PBD, Imbas Wacana Lambert-Samsuddin Tidak Dapat B1KWK

Aksi massa di Kantor Golkar Papua Barat Daya. (Rin/SuaraSorong)

SORONG– Sejumlah massa melakukan aksi pembakaran ban di depan Kantor DPD Golkar Papua Barat Daya, di Jalan Cenderawasih, samping Hommi, Senin (26/8).

  Aksi itu dikarenakan massa merasa kecewa lantaran  Drs Ec Lambert Jitmau, MM dikabarkan tidak mendapatkan rekomendasi B1KWK Partai Golkar untuk maju sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya, melainkan jatuh kepada Bernard Sagrim.

Aksi massa yang membakar kursi dan ban di Kantor Golkar Papua Barat Daya. (rin)

 Salah satu orator, Jekson Jitmau menjelaskan aksi demo ini sebagai bentuk kekecewaan simpatisan karena kader terbaik Partai Golkar dan juga putra Papua terbaik diwacanakan tidak mendapatkan rekomendasi B1KWK dari DPP Partai Golkar.

 Oleh sebab itu, kata Jekson massa melakukan aksi demo dan bakar ban sebagai bentuk kekecewaan. Aksi ini baru melibatkan perwakilan massa saja.

 “Kami mengancam apabila tuntutan mereka tidak diindahkan maka kami akan membawa massa dalam jumlah besar. Untuk hari ini kami hanya menggerakan sedikit massa saja. Kalau tidak ada jawaban dari DPP Partai Golkar, kami akan pasang tenda di sini dan kita akan duduk di Kantor KPU,” jelasnya.

 Jekson mengancam bila rekomendasi diberikan ke orang lain maka simpatisan akan menganggu jalannya Pilkada di Papua Barat Daya.

 “Kami tegaskan jika rekomendasi jatuh ke orang lain, maka kami akan menganggu jalannya pemilihan umum. Lambert Jitmau sudah banyak berkontribusi untuk Partai Golkar, dia putra terbaik Papua dan juga kader terbaik Papua . Aksi ini adalah bentuk kekesalan kami, padahal besok sudah pendaftaran di KPU,” tandasnya. Dalam aksinya,massa membakar ban dan kursi.

 Sementara itu, Kuasa Hukum DPD Golkar Papua Barat Daya, Nando Ginuni menambahkan  aksi massa karena mendengar adanya wacana rekomendasi B1KWK Partai Golkar tidak diberikan ke Lambertus Jitmau. Akibatnya, massa melakukan aksi protes.

 “Penyebabnya ini ada pengumuman rekomendasi golkar bukan pada Lambertus Jitmau tapi ini masih wacana atau opini, setelah saya konfirmasi bahwa ini masih sementara dilihat kebenarannya dulu,” tuturnya.

 Padahal, kata Nando Lambertus Jitmau bersama Samsuddin Anggiluli sudah diberikan rekomendasi dari mantan Ketua DPP Golkar Erlangga Hartanto untuk maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya.

 “Dari Erlangga yang sudah dibuat pertama itu yah untuk Lambertus Jitmau dan Samsuddin Anggiluli, itu dari awal yang pak Erlangga siapkan. Kalau dari Ketum DPP Golkar baru masih wacana (dirubah) dan karena ada informasi ke simpatisan dan keluarga maka ini bentuk kekecewaan,” ungkapnya.

 Nando mengaku khawatir bila rekomendasi tidak diberikan ke kader yang tepat. Pasalnya, akan berdampak ke DPD Partai Golkar Papua Barat Daya.

“Kami melihat kekhawatiran juga, karena kalau rekomendasi diberikan ke orang yang tidak pas ini juga jadi permasalahan besar, jadi kami di daerah juga terancam. Harapan saya DPP melihat masalah yang hari ini terjadi sebagai urgensi, jangan hanya masalah yang dibuat Partai Golkar ini berdampak sampai Pemilu nanti,” ujarnya.

 Nando  juga mengatakan,  saat ini penyerahan B1KWK Partai Golkar masih dibahas. Dia berharap Ketua DPP Golkar yang baru dilantik dapat mempertimbangkan aspirasi para simpatisan.

“Kasihan kami di daerah ini. Jangan tunjukkan ini ke kader baru. Kami harap seluruh pimpinan di DPP Golkar segera sikapi ini karena berdampak besar sekali. Tadi saya dapat informasi massa aksi akan tetap di sini sampai ada keputusan yang pasti dari DPP untuk kami di daerah,” pungkasnya. (rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.