SORONG– Tidak hanya di Kabupaten Sorong, anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Dr Rico Sia, M. Si bekerjasama dengan Direktorat Film, Animasi dan Video Deputi Bidang Kreatifitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif RI juga menggelar kegiatan Workshop Produksi Video Promosi Produk Kreatif: Produksi Video yang Viral dan Menarik di Kota Sorong, tepatnya di Marina Star Restaurant, Jln Pelabuhan Perikanan Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Bertajuik “Produksi video yang viral dan menarik” kegiatan workshop yang dibuka oleh Rico Sia menghadirkan narasumber kreator muda, Danny Mambrasar.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Sorong yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran, Mikael Nako mengatakan,sesuai tema yang diusung yakni menghasilkan video yang viral dan menarik, maka kita dituntut untuk berinovasi dan kreatif dalam mengikuti perkembangan digitalisasi di era saat ini.

“Artinya jika kita meghasilkan produk untuk dipasarkan tidak secara manual lagi tapi secara online. Karena itu video yang dihasilkan harus memiliki daya tarik bagi konsumen,”tandasnya.

Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Rico Sia dalam sambutannya mengatakan, kreatifitas yang sudah dihasilkan para peserta yang jadi konten kreator sudah viral tapi untuk berkembang lebih baik lagi, tentunya butuh adanya peningkatan kapasitas khususnya bagaimana mengedit hingga video itu jadi menarik dan lebih viral di media sosial.
Karena itu kepada peserta, Rico Sia berharap untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan aktif menanyakan hal-hal yang belum diketahui kepada narasumber.
“Supaya menambah wawasan kita dan harus dipraktekkan. Sehingga tentunya membuat produk-produk kita jadi diketahui orang banyak dan juga bisa mengundang orang lebih banyak datang ke Sorong. Orang datang ke Sorong tentunya mau bawa pulang oleh-oleh, sehingga yang terangkat adalah produk-produk UMKM kita,”ujar Rico Sia.
“Tugas saya memang di Komisi VII yang bermitra dengan ekonomi kreatif dan pariwisata adalah mengajak orang sebanyak mungkin baik itu dari nusantara maupun wisatawan mancanegara mau datang ke Sorong,”imbuh Rico Sia.
Dikatakan oleh Rico Sia, setelah resmi jadi provinsi ke 38, wisatawan mancanegara semakin banyak datang ke Sorong. Namun sayangnya kedatangan wisatawan mancanegara tujuan Raja Ampat hanya transit di Sorong. Padahal di Kota dan Kabupaten Sorong juga memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikunjungi oleh para turis asing,
Karena itu, politisi dari Partai Nasdem, Rico Sia berharap agar promosi wisata melalui digital agar lebih gencar dilakukan.
“Mungkin juga bisa kita bikin video terkait penyu belimbing. Penyu belimbing ini harus kita buat ceritanya. Jadi semua tempat wisata harus kita buat ceritanya,”tandas Rico Sia.
Tertarik dengan kehidupan penyu belimbing, Rico Sia pun menceritakan bagaimana proses penyu belimbing betina di Tambrauw cari pasangan sampai ke luar negeri hingga kembali pulang bertelur di tanah air.
Cerita-cerita menarik seperti kehidupan penyu belimbing, ataupun budaya itu yang perlu diangkat dalam sebuah karya visual sehingga menarik orang untuk datang berkunjung ke Sorong, Papua Barat Daya.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Kreativitas Media, Bulqis Chaerani, SE diawal sambutannya merasa sangat senang dengan lokasi kegiatan karena bisa melihat cantiknya Kota Sorong.
Terlebih dalam rangkaian acara pembukaan, ditampilkan tarian adat bertema “Gali Kubur” oleh 3 anak muda dari Sanggar Klabra Raya yang menunjukkan bahwa Sorong sangat kaya dengan potensi budayanya.
Kepada peserta, Bulqis menunjukkan visualisasi yang dihasilkan oleh seluruh direktorat Bidang Kreatifitas media ditahun 2025, mulai dari direktorat film, animasi dan video, periklanan, musik, penerbitan dan fotografi. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat untuk kemajuajn Kota Sorong,”harap Bulqis Chaerani.
Dalam sesi penyampaian materi, dengan dipandu MC, Mozza, narasumber, Danny Mambrasar langsung membagi para peserta jadi 5 kelompok untuk praktek membuat video yang menarik.
Pantauan media ini, peserta dengan kelompoknya masing-masing tampak begitu antusias dalam menyampaikan usulan, pendapat soal tema tayangan video yang akan dibuat.
Sebelum praktek, Danny Mambrasar menjelaskan tentang visual viral. Dikatakan bahwa visual viral dan menarik itu punya hook yang berdurasi 1-3 detik, dan visual yang langsung “menangkap mata”. Contoh, “ko harus lihat ini” dengan ekspresi wajah kaget. “Itu yang biasa bikin penonton bertahan melihat video,”ujar Danny Mambrasar.
Lebih lanjut, Danny Mambrasar pun menunjukkan 3 video hasil karyanya yang menarik dan memang membuat para peserta menonton video itu sampai habis dan kemudian tersenyum menandakan pesan yang disampaikan dalam video Danny Mambrasar itu telah sampai ke penonton.
Sambil mengerjakan tugas kelompok membuat video menarik, salah satu peserta menanyakan durasi tayangan video yang ideal agar penonton mau nonton video sampai selesai, yang kemudian dijawab oleh Danny Mambrasar, durasinya tidak lebih dari 3 detik. (min)







