Kemenag Kota Sorong Siap Berangkatkan 237 Calon Jemaah Haji, 12 Lansia

SORONG– Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sorong telah siap memberangkatan 237 Calon Jemaah Haji (CJH) Kota Sorong  menuju embarkasi Makassar Sulawesi Selatan yang direncanakan pada 15 Mei 2025.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Sorong, Nurain Iskandar Alam, S.Ag. (rosmini)

 Kepala Kemenag Kota Sorong melalui Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umroh, Nurain Iskandar Alam. S.Ag mengatakan, persiapan pemberangkatan CJH Kota Sorong sudah hampir 95 %.

CJH wanita saat mengikuti pembukaan manasik haji 16 April lalu. (Ist)

 Saat ini tinggal menunggu pelepasan CJH oleh Walikota Sorong pada 5 Mei 2025 dan pelepasan CJH oleh Gubernur Papua Barat  Daya pada  7 Mei 2025. Dari

Jumlah CJH Kota Sorong tahun 2025, sebanyak 237 orang terdiri dari lansia 12 orang dan jemaah reguler, sesuai kuota 225 orang. Adapun yang batal berangkat sebanyak 28 orang.

“Yang tidak  berangkat karena berhalangan seperti sakit  itu ada 28   orang, pada verifikasi pertama sekitar 28  orang tidak siap berangkat. Yang pertama, porsi batu,  porsi batu itu memang bertahun-tahun tidak berangkat sudah dihubungi tapi yang bersangkutan tidak tahu dimana. Yang kedua sakit, dan yang ketiga karena  keadaan ekonomi,”jelas Nurain yang akrab disapa Ain.

Untuk yang tidak jadi  berangkat  karena sakit atau halangan lainnya digantikan dengan daftar cadangan 28 orang, sesuai nomor urut.  “Penentuan daftar  cadangan berdasarkan nomor urut, namum  sekarang kan ada lansia, lansia itu butuh mahram.  Jadi yang kita utamakan mahram, setelah mahram terpenuhi kita turun ke cadangan,”jelas ibu cantik ini.

Direncanakan berangkat dari Sorong ke Makassar sekitar tanggal 15 Mei 2025. Setelah tiba di Makassar, akan menginap di hotel transit  Makassar yang biayanya ditanggung oleh Kanwil Kemenag Provinsi Papua  Barat. Seperti diketahui, karena Kanwil Kemenag Provinsi Papua  Barat Daya belum ada,  saat ini CJH dari Provinsi Papua Barat Daya masih ditangani Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat.

 Dalam pemberangkatan, selanjutnya tangggal 16 Mei dijadwalkan masuk Embarkasi Makassar, dan tanggal 17 Mei 2025, CJH Kota Sorong yang tergabung dalam kloter 23 bersama CJH Kabupaten Sorong dan CJH Kabupaten Sorong Selatan akan bertolak ke Tanah Suci.  Secara keseluruhan, CJH dari Kanwil Provinsi Papua Barat tergabung dalam 2 kloter yakni kloter  23 dan kloter 25.

Untuk persiapan pemberangkatan CJH, yang pertama adalah kelengkapan   koper. Hanya saja menurut Nurain,  sampai saat ini koper  CJH belum tiba.  “Jadi kita menunggu saja. Karena kita gelombang kedua, kemungkinan agak terlambat. Selain koper, persiapan-persiapan manasik sudah kita laksanakan. Dari jemaah sendiri apa yang mereka butuhkan itu disiapkan.  Dan Alhamdulillah tiket sudah ada, tinggal keputusan  dari Kanwil kapan kita berangkat langsung go,”tandas Nurain.

Karena jumlah CJH Kota Sorong terbanyak di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, maka untuk tahun ini, pihaknya kata Nurain Iskandar Alam akan mengusahakan agar CJH Kota Sorong terbang dengan satu pesawat.

“Tahun lalu kendalanya itu jemaah  kita  tidak bisa satu pesawat, karena kita itu kan jumlahnya paling banyak se-Papua Barat,  jadi kita boking pesawat itu tidak bisa langsung satu pesawat. Tapi tahun ini Insya Allah kita usahakan untuk  semuanya bisa satu pesawat. Ada maskapai yang kita harus  hubungi,”terang Nurain seraya menjelaskan dalam  pengurusan armada pesawat terkait dengan berat koper (bagasi) yang harus dibawa oleh para calon jemaah haji.

“Pokoknya dari sini (Sorong,Red)  kita usahakan bisa  20 Kg,”tandasnya.   Lebih lanjut  untuk jemaah yang mendadak   batal  berangkat karena sakit, maka soal  “kursi” siapa yang akan menggantikannya  dkembalikan ke Kanwil Kemenag.  

“Karena itu kuota Kanwil jadi dikembalikan ke Kanwil. Pokoknya kita berangkat dari sini sampai Makassar itu semua wewenang ada di Kanwil,”ujar  Nurain.

 Menyinggung tentang Ongkos Naik Haji (ONH) tahun ini , dikatakan, turun sekitar Rp 5 juta. Jika tahun  2024 lalu ONH  sekitar Rp 62  juta, tahun 2025 ini turun jadi sekitar Rp 57 juta

 Dalam pendaftaran  CJH, Nurain menegaskan tidak ada yang namanya “orang dalam” karena semua tercatat di  sistem.  Jemaah yang sudah pernah melaksanakn ibadah  haji, bisa mendaftar untuk pergi haji kembali setelah lewat 10 tahun.

 “ Kalau mau  berangkat di  bawah 10 tahun itu sistem yang bicara. Ketika kita daftar muncul sistem itu bahwa  yang bersangkutan sudah pernah berangkat tahun sekian, tanggal sekian, bulan sekian, embarkasi sekian, rombongan sekian, jadi semua sudah ada. Kita tidak bisa lagi bilang kita  mau ganti nama awal kek, satu huruf pun pasti akan terbaca,”terangnya.

Ketentuannya lewat 10 tahun baru bisa daftar haji lagi . “Kurang satu hari saja sistem tolak. Harus pas 10 tahun,”imbuhnya. Karena semua serba sistem, dalam pendaftaran CJH, tegas Nurain, tidak ada istilah ordal alias orang dalam karena semua terpantau di sistem.

Dalam penyelenggaraan haji tahun ini juga diungkapkan ada 5 orang  calon jemaah haji yang yang mutasi ke daerah lain. Dari 5 orang tersebut 4 orang CJH mutasi  ke Jawa, dan 1 orang lainnya mutasi ke Makassar,  Sulsel.

Berangkat ke Tanah Suci selama  42 hari, dijadwallkan CJH Kota Sorong akan kembali ke Kota Sorong pada   27 Juni 2025.  Untuk pendamping  jemaah haji,  ada ketua kloter,  pembimbing ibadah yang bertugas dari Kemenag,  dokter, perawat dan 3 TPHD (Tim Petugas Haji daerah) yang merupakan jatahnya gubernur.

“ Semoga semua jemaah haji mendapatkan kesehatan, pulang dari Tanah Suci  hajinya jadi haji mabrur,”pesan Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kota Sorong. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.