SORONG– PT Gag Nikel mengapresiasi penuh seluruh langkah pemerintah baik Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan juga Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu beserta Bupati Raja Ampat untuk mengawal operasional tambang berkelanjutan di Indonesia.
Plt Presiden Direktur (Presdir) PT Gag Nikel Arya Arditya menjelaskan kehadiran Menteri ESDM, Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat ke wilayah operasi PT Gag Nikel merupakan wujud nyata hadirnya pemerintah dalam memastikan terpenuhinya hak masyarakat dan memastikan pertambangan berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Gag Nikel dalam mendukung perekonomian nasional.
“Kami mengapresiasi dan berterimakasih sebesar-besarnya terhadap dukungan pemerintah, baik hal ini pak Bahlil, Pak Elisa dan Pak Orideko yang terjun langsung bertemu masyarakat dan melihat situasi operasional kami. Dukungan yang sama juga datang dari pak Hannif, selaku Menteri LH yang terus melakukan pengawasan terhadap praktik keberlanjutan dan keseimbangan alam wilayah operasional kami,” kata Arya.
PT Gag Nikel juga memastikan bahwa perusahaan akan terus kooperatif dan menegakan prinsip _Good Mining Practices_ dalam operasional tambang. Apalagi, *PT Gag Nikel merupakan kepanjangan tangan pemerintah, karena merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).*
“Kami juga siap mendukung langkah Menteri LH dalam melakukan pendalaman terhadap upaya pemulihan lingkungan yang selama ini telah dilakukan oleh Gag Nikel,” ucap Arya.
Sejarah penambangan nikel di Pulau Gag bahkan sudah berlangsung lebih lama dibanding popularitas Raja Ampat sebagai destinasi wisata. Secara geologis, wilayah ini dipengaruhi oleh Sesar Sorong—di utara merupakan kerak Samudra Pasifik, di selatan kerak Benua Australia—sehingga mineral nikel terbentuk melalui proses lateritisasi pada singkapan kerak samudra.
Arya memastikan area tambang sama sekali tidak masuk dalam batas resmi Geopark Raja Ampat. Berdasarkan data resmi Geopark Raja Ampat, kawasan ini mencakup empat pulau utama: Waigeo (termasuk Kepulauan Wayag di ujung utara), Batanta, Salawati, dan Misool. Karena Pulau Gag berada cukup jauh dari keempat pulau tersebut, kegiatan pertambangan PT Gag Nikel dipastikan tidak berada di zona Geopark Raja Ampat. (Cr-4)