Bernard Sagrim :  Golkar tetap Solid

Bernard Sagrim saat mennghadiri kegiayan lomba di IAIIN Sorong. (rosmini)

SORONG- Awal masa kampanye, Calon Gubernur Papua Barat Daya, Dr Bernard Sagrim, MM yang diusung Partai Golkar mengatakan saat ini, Ia dan pasangannya Sirajudin Bauw baru   melakukan silaturahmi, keliling melaksanakan pertemua-pertemuan dengan keluarga .

  Sebagai calon dari Partai Golkar, Bernard Sagrim menegaskan Golkar tetap solid dalam mendukungnya maju dalam Pilkada serentak, November 2024.

 “Kita (Golkar) solidlah.  Karena kita di DPP, Ketua Umum  kemarin baru menunjuk 9 pengurus saja.  Nanti mudah-mudahan  tanggal 20,  beliau  (Ketum) sudah bisa menentukan komposisi kepengurusan dalam rapat pleno,”ujar Bernard Sagrim yang ditemui usai menghadiri kegiatan pembukaan lomba di Kampus IAIN Sorong, Rabu (25/9).

  Dikatakan, dengan terbentuknya pengurus DPP yang dikomandani Bahlil Lahadalia, maka dalam pembagian tugas, Ketum DPP Golkar bisa mendelegasikan setiap unsur pimpinan di DPD untuk masing-masing mengkoordinir atau memfasilitasi Pilkada serentakj di seluruh Indonesia.

  Menyinggung kubu pro Lambert Jitmau yang tidak berhasil mendapatkan rekomendasi Partai Golkar,  dikatakan oleh Bernard Sagrim bahwa  kader-kader maupun fraksi Partai Golkar secara bertahap akan terkonsolidasi semua.

 “Jadi kita lagi berkoordinasi semua supaya semua struktur  yang ada di jajaran Golkar, baik di struktur DPD, provinsi, kabupaten kota maupun fraksi di provinsi maupun di kabupaten, kota saya kira bisa bersatu solid untuk memperkuangkan Pilkada,”ujar Bernard Sagrim.

  Menanyakan target kemenangannya dalam Pilgub Papua Barat Daya, apakah satu putaran, mantan Bupati Maybrat dua periode ini langsung menjelaskan bahwa dalam Pilgub Papua Barat Daya, tidak mengenal adanya 1 atau 2 putaran.

  “Kita tidak kenal 1 putaran, selisih satu suara saja sudah menang. Beda dengan DKI, kalau DKI itu harus diatas 50 % +1 . kalau di sini (Pilgub PBD) tidak ada, selisih satu suara saja itu sudah pemenangnya.  Kalau 50 % + 1 itu kecuali di Pilpres dan pilkada DKI,”ujar Bernard Sagrim.

 “Kalau satu kandidat dapat 10 suara, yang lain dapat 11 suara , itu sudah yang menang. Sekalipun DPT besar. Suara menentukan kemenangan,”imbuhnya. (ros)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.