SORONG– Ketua Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Kota Sorong, Ridwan Iribaram, S.Ag MM mengatakan, 5 tempat sholat Idul Adha (Ied) yang telah ditetapkan oleh PHBI Kota Sorong telah siap digunakan dan tinggal menunggu pelaksanaannya yang menurut kalender dilaksanakan pada 6 Juni 2025.

Adapun 5 tempat sholat Ied itu adalah, Reklamasi Pantai, Lapangan Apel Kantor Walikota Sorong, Lapangan Mako Lantamal XIV Sorong, depan GOR Pancasila dan Halaman SMKN 3 (STM) Kota Sorong.
“Rambu-rambu, tempat sudah diatur sehingga jemaah diharapkan menuju ke tempat yang sudah ditetapkan. Imam dan khotibnya sudah ada,”ujar Ridwan Iribram yang sehari-hari Kepala Dinas Damkar Kota Sorong.
Menanyakan bagaimana jika cuaca tidak mendukung alias hujan, Ridwan Iribaram mengatakan, apapuna keadaannya, tetap sholat Ied di lapangan.
“Dulu sebelum saya jadi Ketua PHBI, di Lapangan Hoky ada pecek-pecek orang tetap sholat di lapangan. Karena memang lebih afdol sholat Idul Adha, Idul Fitri di lapangan,”tandas Ridwan Iribaram.
Dalam rapat koordinasi yang digelar baru-baru ini, Ketua PHBI Kota Sorong juga mengatakan, aparat keamanan telah siap mengamankan jalannya pelaksanaan sholat Idul Adha 1446 H.
Soal masih banyak lingkungan pemukiman yang menggelar sholat Ied di masjid masing-masing, dikatakan Ridwan Iribaram, itu tergantung kepada pengurus masjid. “Kalau dia mau laksanakan di masjid yaitu terserah. Tapi kalau sunnah Rasulullah itu harus di lapangan,”tandasnya.
Sementara itu untuk pawai malam takbiran tetap akan digelar dengan start dari depan Pomal Lantamal XIV kemudian menuju arah Km 12 lampu merah, belok kanan dan finish di Sorong City.
“Di sini saya sebagai Ketua PHBI mengharapkan untuk kita semua menjaga keamanan dan ketertiban di kota ini. Jadi kita melaksanakan takbiran keliling ini untuk keagamaan, bukan untuk hura-hura,”imbuhnya.
Dalam menjaga keamanan dan ketertiban, untuk pawai takbiran yang boleh ikut hanya mobil. “Untuk takbiran ini hanya mobil, motor tidak. Motor ini kan sering pakai knalpot racing, karena mengganggu kami larang, tidak boleh,”tandasnya.
Larangan motor untuk tidak ikut dalam pawai takbiran juga diterapkan tahun lalu, namun nyatanya pengendara motor tetap ikut serta. “Ya intinya begitu,kami tetap larang, kalau ada terjadi apa-apa, seperti kecelakaan itu urusan dia,”pungkas Ridwan Iribaram. (min)