Pansus Cipayung Sesalkan Tidak Hadirnya Kapolresta Sorong Kota dan Dandim, Demanto Silalahi : Ini Rapat Dagelan !

SORONG– Rapat Dengar Pendapat (RDP) Pansus DPR Kota (DPRK) Sorong  soal kasus penembakan terhadap Maikel Welerubun di ruang rapat lantai 2 Kantor DPRK Sorong, Kamis (2/10/2025) hanya formalitas  dan sangat disesalkan oleh anggota Pansus, Ir Demanto Silalahi.

RDP Pansus Cipayung yang dipimpin Syarif Nari, SH,MH. (rosmini)

Bahkan Demanto Silalahi menilai rapat itu hanya sebagai rapat dagelan yang tidak menyentuh substansi sebenarnya sebagaimana yang diharapkan oleh tim Pansus.

Tanggapan keras disampaikan oleh Demanto Silalahi karena dalam RDP Pansus terakhir hari ini, yang hadir  dari Polresta bukanlah Kapolresta Sorong Kota langsung, melainkan hanya diwakili Wakapolsek Sorong Timur, Iptu Darwis.

Demikian pula dari TNI bukan Dandim 1802/Sorong yang hadir melainkan hanya diwakili oleh anggotanya itupun yang bertugas di wilayah Kabupaten Sorong.

Dan yang sangat disesalkan oleh Demanto Silalahi, kelompok yang menuntut yakni mahasiswa Cipayung yang sudah diundang namun ternyata tidak hadir.

“Yang pertama saya mau sampaikan, rapat kita ini sepertinya kurang berkualitas. Kenapa saya bilang, pertama,kelompok penuntut dalam hal ini mahasiswa Cipayung tidak hadir. Sehingga kita rapatnya hanya formalitas yang penting kita berbicara,”sorot Demanto Silalahi, wakil rakyat 3 periode di DPR Kota Sorong.

“Kenapa saya katakan demikian, Pak Darwis (Wakapolsek Sorong Timur) bukan ikut dalam kasus jni, artinya kenapa Kapolres (Kapolresta Sorong Kota-Red) mengirim orang yang tidak kompeten dibidangnya sehingga kita.bicara basa-basi saja,”ujar Demanto Silalahi dari Partai Nasdem.

Demikian pula dari TNI, lanjut Demanto Silalahi “Dandim yang kita undang, tapi yang hadir yang tidak tahu, yang tidak terkait dengan persoalan ini”.

Ditegaskan oleh Demanto Silalahi bahwa dalam kasus penembakan terhadap Mikail Welerubun, yang dituntut oleh mahasiswa kelompok.Cipayung bukan soal penanganan pasien.

“Mereka menuntut itu ketika aksi demo tanggal 27 September itu ada penyalahgunaan wewenang dari tim yang mempunyai hak perintah, hak menggunakan senjata dimana senjata itu disalahgunakan. Nah ini yang perlu kita Pansus selidiki, apakah peluru itu dari polisi atau dari TNI atau pihak lain. Yang diatur oleh Undang-Undang yang mempunyai wewenang peluru itu Kepolisian dan TNI,”ulas Demanto Silalahi.

Siapa pelaku sesungguhnya dalam kasus penembakan yang mengakibatkan Mikail Welerubun mengalami luka tembak hingga kini masih dirawat di RS Prof Kandouw, Manado, Sulawesi Utara, apakah peluru itu milik anggota Polisi atau TNI atau dari pihak lain. Hal inilah yang sekali lagi dikatakan  oleh Demanto Silalahi mau diselidiki oleh Tim Pansus DPR Kota Sorong.

Tapi ternyata yang hadir adalah orang  yang dianggap tidak berkompeten. “Jadi kita ini rapat dagelan,”sorot Demanto Silalahi.

Ia menghargai pihak RS Sele Be Solu yang dipimpin Sekretaris  Chris Manalu yang  hadir lengkap dengan dokter, tenaga medis dan staf yang memberikan penjelasan rinci atas penanganan medis terhadap pasien Mikail Welerubun selama.dirawat di RSUD Sele Be Solu.

Penanganan tim dokter RSUD  Sele Be Solu terhadap pasien dianggap sudah luar biasa.

“Tapi yang dituntut mahasiswa bukan itu. Yang mereka tuntut, usut tuntas proses penembakan itu. Ini peluru dari.mana ini,”ujar Demanto Silalahi.

Sebelumnya, Wakapolsek Sorong Timur Iptu Darwis mengatakan tidak bisa memberikan data dalam RDP Pansus ini. Yang pasti kasus penembakan terhadap Mikail Welerubun  masih dalam penyelidikan.

Ketua Pansus Syarif Nari, SH MH yang ditemui media usai RDP juga menyesalkan tidak hadirnya Kapolresta Sorong Kota maupun Dandim.1802/Sorong Dalam RDP hari ini.

Syarif Nari, SH, MH. (rosmini/SS)

Padahal sebelum RDP digelar, Tim Pansus kata Syarif Nari telah melakukan audensi dengan Kapolresta dan berharap agar Kapolresta bisa hadir dalam RDP.

“Namun.diluar dugaan ternyata yang diutus lain. Kami  sebetulnya Pansus ini membutuhkan  informasi  yang akurat sesuai dengan pernyataan Pak Kapolres, minimal kalaupun pak Kapolres hari ini berhalangan, ya minimal yang diutus itu adalah yang punya kompetensi dalam hal penyidikan terkait tuntutan dari teman-teman Cipayung,”ujar Syarif Nari.

Jika yang dihadirkan adalah yang memang berkompeten maka bisa menjelaskan soal prosedur dan lainnya sesuai yang diharapkan dalam RDP.

Ia juga menyesalkan tidak hadirnya mahasiswa Cipayung dalam RDP.

“Sangat disayangkan sebetulnya. Ketika Pansus Cipayung, saya tidak mengerti soal dihargai atau tidak , keseriusan.dari teman-teman Cipayung,”tandas Syarif Nari.

Tapi apapun hasil dari RDP yang dihadiri Pimpinan DPRK Sorong, Syahrir N dan Ricky Taneri hari ini, ujar Syarif Nari, pihaknya akan tetap merekomendasikan kepada pimpinan DPR Kota Sorong untuk ditindaklanjuti sesuai keterangan dari pihak rumah sakit maupun perwakilan dari Polresta Sorong Kota dan dari perwakilan Kodim 1802/Sorong.

“Sebenarnya saya menginginkan yang hadir minimal penyidik dalam hal ini Kasat Serse yang mempunyai kompetensi dalam hal tindakan penyidikan. Tapi kita mau bikin bagaimana, undangan sudah.kita.layangkan. Seharusnya yang hadir adalah pak Kapolresta dan pak Dandim,”ujar  Syarif Nari.

Ia memberi apreseasi kepada pihak RS Sele Be Solu, meski Direktur RS Sele Be Solu diwakili oleh sekretaris tapi yang hadir lengkap dengan dokter termasuk dokter bedah yang menangani pasiem dan para medis.

Lebih lanjut Syarif Nari menyayangkan tidak hadirnya mahasiswa kelompok.Cipayung. Padahal menurutny RDP hari ini merupakan momen puncak bahwa apa yang mereka tuntut, yang ingin disampaikan sebenarnya ada pada RDP hari ini.

Dari paparan tim dokter RS Sele Be Solu Dalam menangani pasien diharapkan, maupun dari keterangan perwakilan TNI Polri mahasiswa.Cipayung bisa menganalisa kasus penembakan ini.

“Jadi bukan mendengar dari Pansus tapi dari RDP ini mereka (mahasiswa Cipayung) bisa mendengar secara langsung  dari TNi seperti apa, dari Polisi seperti apa, nah itu yang kami.sayangkan (tidak hadirnya mahasiswa Cipayung),”tandas Syarif Nari.

Menanyakan hasil apa yang akan direkomendasikan dari RDP, dikatakan oleh Syarif Nari bahwa sesuai yang disampaikan oleh Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Amry Siahaan dalam kunjungan Tim Pansus bahwa kasus penembakan ini masih dalam tahap penyelidikan dan kini ditangani tim Forensik.

Setelah menggelar RDP, selanjutnya jelas Syarif Nari, Tim Pansus Cipayung akan rapat paripurna untuk menyampaikan laporan (rekomendasi) kepada pimpinan DPR Kota Sorong.

Dalam hal ini Tim.Pansus akan menyampaikan rekomendasi setelah menerima data dari Polresta Sorong Kota sebagaimana yang disampaikan Syarif Nari dalam RDP. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.