SORONG–Koordinator Presidium (Korpres) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Papua Barat Daya, Maela Sangadji mengutuk keras tindakan pemukulan yang dilakukan beberapa oknum pelaku kepada salah satu anggota Presidium KAHMI Papua Barat Daya, Abdullah Yeubun saat penjemputan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Bandara DEO Sorong, Sabtu lalu (7/6).

Dikatakan oleh Maela Sangadji, tindakan pemukulan yang dilakukan beberapa oknum itu bermula saat Abdullah Yeubun menegur pemuda yang demo karena membawa atribut HMI, padahal yang bersangkutan bukan lagi sebagai Ketua HMI Cabang Sorong.
“Yang saya sesalkan itu sebagai yunior tentunya harus menunjukkan respeknya kepada seniornya. Abdullah Yeubun itu salah satu anggota Presidium KAHMI, jadi wajar saja dia menegur yuniornya karena dianggap tidak pantas membawa atribut HMI, malah seperti yang terlihat di tayangan tiktok, dia nantang “anda siapa”,”tandasnya.
Maela Sangadji menambahkan, pihaknya menghargai aksi adik-adik HMI yang tampil menyampaikan aspirasi masyarakat yang menolak kehadiran perusahaan tambang nikel di pulau-pulau kecil yang mengancam destinasi wisata di Kabupaten Raja Ampat. Hanya saja, dalam berekpresi itu tentunya tetap mengedepankan sopan santun.
“Kebebasan menyampaikan ekspresi itu harus mengutamakan sopan santun dan etika, itu yang penting, bukan dengan emosional, bukan marah-marah,”tandas Maela Sangadji.
Lanjut dikatakan oleh Maela Sangadji, sebagai anggota Presidium KAHMI Papua Barat Daya, sangat wajar Abdulah Yeubun sebagai senior menegur adik-adik yang membawa atribut HMI. Terlebih yang datang adalah seorang petinggi Majelis Nasional KAHMI yang menjabat Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, sehingga Abdullah Yeubun menilai aksi membawa atribut HMI itu tidak pantas dilakukan.
Dan secara konstitusi, oknum pelaku yang yang menantang dan mendorong Abdullah Yeubun dengan mengatakan “anda siapa” tidak bisa membawa-bawa atribut HMI. Ia mengaku sebagai Ketua Umum HMI Cabang Sorong padahal keanggotaannya sudah dicabut oleh Ketua Umum HMI Cabang Sorong sebelumnya yang kini menjabat sebagai ketua BADKO.
Yang sangat disesalkan oleh Maela Sangaji, saat ditegur oleh Abdullah Yeubun, anggota Presidium KAHMI, bukannya menghargai seniornya malah menantang seniornya.
Dari kasus pemukulan ini, ungkap Maela Sangadji, korban, Abdullah Yeubun telah melayangkan laporan polisi (LP) agar oknum pelaku pemukulan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Laporan Polisi sudah dibuat hari ini, dan sekali lagi kami mengutuk keras tindakan pemukulan yang dilakukan beberapa oknum pelaku yang tidak bertanggung jawab,”ujar Maela Sangadji. (min)