Kabandara DEO Sorong Tegaskan Tidak Campuri Pergantian Ground Handling Lion Air

SORONG– Kepala Bandara (Kabandara) Domine Eduard Osok (DEO) Sorong,  Asep Soekardjo, SH MH menegaskan pihaknya tidak terkait dalam pergantian mitra ground handling Lion Air dari  PT Lintas Megantara kepada PT Tri Perkasa Dirgantara.

Bagasi penumpang yang baru tiba di Bandara DEO Sorong. (rosmini/SS)

Dijelaskan oleh Asep Soekardjo, bahwa untuk jasa terkait  sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 81 tahun  2021 itu bisnis to bisnis yang berarti antara pembeli dan penerima sehingga tidak ada kaitannya dengan Bandara.

Ia mengatakan kalau ada yang curiga dirinya terlibat dalam pergantian mitra ground handling Lion Air, silakan dibuktikan.

“Kalau memang terbukti saya siap menerima sangsi, sangsi apapun saya siap menerima. Tapi kalau tidak terbukti, saya sebagai warga negara berhak dong saya memakai hak saya di mata hukum,”ujar Soekardjo yang akrab disapa Asep kepada media di ruang kerjanya, Rabu (24/9/2025).

Jika ada yang mengkait-kaitkan kedekatan dirinya  dengan perusahaan ground handling yang baru karena dirinya pernah bertugas di Timika, Kabandara mengatakan, selama 4 tahun bertugas di Timika, pimpinan PT Tri Perkasa Dirgantara tidak pernah menemui dirinya.

Karena tidak ada hubungannya dengan Bandara, Asep Soekardjo mengatakan tidak berwenang mengomentari soal pergantian ground handling Lion Air di Bandara DEO Sorong.

“Kalau berbicara Lion dengan yang lain itu  saya tidak bisa berkomentar karena itu bisnis to bisnis.  Saya berada  di luar ruang itu. Tugas saya hanyalah sebatas menjaga keamanan dan kelancaran penggunan jasa di bandara,”terangnya.

Kabandara DEO Sorong juga memastikan dalam pergantian mitra ground handling Lion Air, tidak ada aksi demo  dan pengrusakan di Bandara DEO Sorong.

“Itu hanya ada sedikit gesekan antara yang satu dengan yang satu dan tidak ada pengrusakan,”tandasnya.

Karena tidak mencampuri urusan Lion Air dengan  mitra ground handling, Kabandara DEO Sorong, Kabandara hanya menghimbau untuk menjaga kelancaran dan keamanan pesawat penerbangan.

Ditemui secara terpisah, General Manager PT Tri Perkasa Dirgantara, Ricky Mokodongan juga mengatakan, kehadiran dirinya sebagai perusahaan ground handling di Sorong murni karena adanya penunjukkan dari Lion Air.

GM PT Tri Perkasa Dirgantara, Ricky Mokodongan. (rosmini/SS)

“Tidak ada permintaan  dari Bandara, kami murni penunjukkan langsung dari Lion Group,”ujar Ricky Mokodangan kepada media.
Sebagai perusahan ground handling, Ricky mengatakan, PT Tri Perkasa Dirgantara yang berdiri tahun 2017 dan beroperasi di Timika tahun 2019.

Dalam penunjukkan di Sorong, PT Tri Perkasa Dirgantara mempekerjakan kurang lebih 40 orang di lapangan yang diangga telah memenuhi syarat (berkompeten).

Tenaga kerja yang digunakan semua dari lokal Sorong. Untuk orang asli Papua (OAP) dikatakan Ricky, ada sekitar 50 persen.

“Kami pusatnya di Timika dari tahun 2019, kemudian 2-2023 kami berkembang ada 3 station di Nabire, Fakfak, Kaimana dan terakhir ini cabang di Sorong,”tutur Ricky Mokodongan.

Untuk jaminan yang diberikan di Bandara DEO Sorong, Ia mengatakan  bahwa pihaknya tentu akan memberikan service yang terbaik mulai dari saat check in sampai barang bagasi diterima penumpang.

“Jadi semua tenaga yang kita rekrut itu sudah punya kompetensi dan bersetifikat. Kita buka di Sorong secara umum, tidak ada tenaga yang kita kirim  dari luar. Untuk branch managernya di sini juga tenaga lokal yang ada di Sorong,”tutur Ricky Mokodongan. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.