SORONG– Menginjakkan kaki di Pulau Soop Distrik Sorong Kepulauan (Sorkep), Calon Walikota Sorong Petronela Kambuaya, S.Pd M.Pd menerima banyak aspirasi dari warga setempat.
Secara bergantian, aspirasi yang merupakan keluhan yang selama ini dirasakan masyarakat di Pulau Soop disampaikan oleh 5 orang perwakilan warga. Salah satu keluhan yang mengemuka, yang disampaikan oleh perwakilan warga adalah terkait jarangnya pegawai bertugas di Pulau Soop.

Seperti di Kantor Kelurahan Soop, warga mengungkapkan kepada mama Nela-sapaan akrab Petronela Kambuaya– bahwa hampir setiap hari tidak ada pegawai yang datang masuk kerja, sehingga Kantor Lurah pun kosong. “Betul, mau minta tandatangan saja susah,”timpal warga lainnya
Menurut perwakilan warga, pegawai Kantor Kelurahan hanya datang saat ada tamu yang berkunjung, setelah tamu pergi mereka juga pergi meninggalkan Pulau Soop.
Bukan hanya di Kantor Kelurahan, di Puskesmas Pulau Soop juga petugas tidak ada di tempat. Sehingga jika ada yang sakit, warga pun terpaksa harus jauh-jauh ke RS Sele Be Solu yang ada di Kota Sorong.

“ Saya tanya yang pegawai tugas di Kantor Kelurahan ada pegawai dari sini (Pulau Soo) ka tidak,”tanya Mama Nela, yang kemudian dijawab warga ada dua orang asli Pulau Soop. Kepada dua orang pegawai Kelurahan yang asli, tinggal di Pulau Soop, Mama Nela minta agar kedua pegawai tersebut menemui dirinya.
Jika Petronela-Hermanto terpilih dalam Pilkada Kota Sorong, maka pegawai yang asli Pulau Soop bakal mendapatkan perhatian khusus. “Saya liat SKnya dulu pangkat berapa. Apabila saya duduk, nanti tempatkan orang yang tinggal disitu supaya jangan bolak balik ke sana kemari. Orang yang ada di Pulau Soop, Pulau Ram, Dun Barat dan Dun Timur itu harus orang yang berdomisili di tempat,”ujar Mama Nela.
“Daripada ambil orang di Sorong pasti dia datang pagi dan siang sudah pulang,”imbuh Mama Nela yang PAHAM masalahnya dan PAHAM solusinya.
Lebih lanjut dalam menaggapi aspirasi warga, Mama Nela mengungkapkan, jika Petronela-Hermanto (PAHAM) terpilih dalam Pilkada Kota Sorong 27 November 2024 , untuk 100 hari kerja atau 3 bulan berjalan, maka yang pertama dilakukan adalah membenahi administrasi Pemerintah Kota Sorong.
Yang kedua, terkait dengan masalah pendidikan, untuk memajukan pendidikan di Pulau Soop, Mama Nela minta kepada warga untuk menyerahkan data 5-10 orang anak-anak yang tinggal di Pulau Soop. “Sekarang data orang asli di sini (Pulau Soop), baik Buton, Biak, Serui yang ada di sini, 5 atau 10 orang anak bawa ke saya,”ujarnya.
“Anak-anak bawa ke saya, saya akan memperjuangkan mereka untuk kasi sekolah di sekolah perawat, supaya setelah selesai mereka diangkat jadi pegawai negeri,”tandas Mama Nela.
Berdayakan SDM Papua di Bidang Pendidikan. “Itu yang kami punya visi misi memberdayakan SDM dibidang pendidikan dan kesehatan. Itu yang diutamakan, yang lain-lain infrastrukur tinggal melengkapi,”imbuhnya.
“Jadi 2 pegawai yang orang sini (Pulau Soop) kasih mereka punya SK. Kalau memenuhi syarat ya saya kalau naik ini, saya nasar. Kasihan bagaimana masyarakat mau hidup kalau tidak ada pemimpin di tempat,”tandas Petronela Kambuaya.
Kepada Lurah yang dilaporkan jarang bertugas di tempat, akan menjadi catatan khusus Mama Nela. “Apabila saya terpilih, hal-hal kecil itu yang harus kita benahi. Karena dari hal-hal kecil dulu baru bisa naik ke yang besar,”ujar Mama Nela didampingi pimpinan parpol pengusung.
Dari peresmian Posko Pemenangan PAHAM di Pulau Soop , rombongan Mama Nela bergerak ke Pulau Dum, tepatnya di Kelurahan Dum Barat dan Dum Timur. Sesuai yang dijadwalkan peresmian Posko Pemenangan PAHAM hari ini (Rabu, 26/11) berakhir di Pulau Raam.
Rangkaian kegiatan peresmian 4 posko di 4 kelurahan Distrik Sorong Kepulauan berlangsung lancar. Dalam setiap sambutan Mama Nela yang diantaranya berisi ajakan untuk tidak golput pada 27 November 2024, masyarakat pun tampak menyimak dengan serius.
Masyarakat begitu antusias menyambut kedatangan Mama Nela. Gemuruh suling tambur terdengar di Pulau Duum menambah semaraknya kunjungan Calon Walikota Sorong Petrnela Kambuaya di Pulau “terapung” Duum. “Di Doom, Mama Nela bungkus, nomor 1 menang-menang, satu putaran,”pekik warga di Kelurahan Dum Timur.
Sementara di Pulau Raam, Mama Nela kembali memaparkan tentang posisi DPRD dan Pemerintah yang sejajar, yang harus selalu bersinergi guna mewujudkan program-program pembangunan di Pulau Dum. (ros)