Capai Target, Komitmen Transaksi Misi Dagang & Investasi  Jawa Timur dengan Papua Barat Daya Tembus Rp 300 Miliar Lebih

SORONG– Provinsi Papua Daya Barat  sungguh memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah ruah. Tak heran jika Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali memilih Papua  Barat Daya sebagai daerah yang dituju dalam melaksanakan program Misi Dagang & Investasi di tahun 2025 ini.

Pose bersama diakhiri rangkaian acara pembukaan Misi Dagang & Investasi antara Jawa Timur dan Papua Barat Daya. (rosmini)

Ditandai  dengan pemukulan tifa, Misi Dagang & Investasi yang mengusung tema “Meningkatkan Jejaring Konektivits Antara Provinsi Jawa Timur dan  Provinsi Papua Barat Daya, dibuka secara bersama oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Dr Emil E. Dardak, di Hotel Aston, Kota Sorong Papua Barat Daya, Kamis (19/6/20205).

Gubernur PBD Elisa Kambu dan Wagub Jawa Timur Emil Dardak saat meninjau produk UMKM. (rosmini)

Dalam pembukaan kegiatan Misi Dagang & Investasi, hadir Ketua  DPR Provinsi Jatim.Drs  H.M. Musyafak Raouf, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Dr Iwan, SH MM, Kepala Bank Indonesia Jatim dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Setian dan sejumlah pejabat dan pimpinan OPD dari Provinsi Jatim dan Pemprov Papua Barat Daya.

Penyerahan cinderamata. (rosmini)

Tampak hadir Asisten 2 Pemprov Papua Barat Daya, Jhoni Way, S, Hut, M.Si, Bupati Sorong Dr Johny Kamuru, SH M.Si, Wakil Walikota Sorong, H. Ansar Karim.

Seperti yang dilaporkan oleh Kepala Disperindag Jatim, Iwan yang sekaligu sebagai Ketua Panitia Misi Dagang & Investasi bahwa jika ditahun 2023 lalu, Misi Dagang dan Investasi melahirkan  transaksi komitmen kerjasama Rp 246 Miliar, maka dalam pelaksanaan Misi Dagang & Investasi kedua di Provinsi Papua Barat Daya tahun 2025 ini ditargetkan mencapai Rp 300 miliar.

Setelah dilakukan penandatanganan komitmen kerjasama antar dinas terkait, Kadin dan para pimpinan perusahaan dari kedua provinsi (Jatim dan Papua Barat Daya), hasilnya begitu luar biasa melebihi target. Dimana dari data yang diinput pukul 13.10 Wit,  seperti yang diungkapkan oleh  Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak kepada media, bahwa komitmen transaksi mencapai hingga Rp 366.774.350.000.

Dari nilai komitmen transaksi itu, Provinsi Jatim menjual produk senilai Rp 299.254.350.000 dan membeli produk dari Papua Barat Daya senilai Rp  137.520.000.000. Adapun produk yang dibeli dari Provinsi Papua Barat Daya adalah  ikan layang beku, ikan kembung, frozen, dan ikan tenggiri beku, arang kayu,  bunga pala Papua dan udang beku.

Sedangkan yang dijual dari Provinsi Jatim yakni  telur ayam konsumsi, beras, minyak curah,rempah jahe, gula kristal putih, daging sapi frozen, kopi robusta, fashion, dan karkas ayam.

Dalam laporannya, Kadis Perindag Provinsi Jatim, Dr Iwan mengatakan, Misi Dagang  & Investasi yang digelar di tahun 2025 ini merupakan yang ke 4 dan kegiatan ke 39  sejak Provinsi Jatim dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.

Misi Dagang & Investasi di Provinsi Papua Barat Daya  dihadiri 100 pelaku usaha dari Papua Barat Daya dan 37 pelaku usaha  dari Provinsi Jatim.  Adapun tujuan dari Misi Dagang & Investasi sebut Iwan, yakni menguatkan pasar yang sudah ada, membuka jejaring baru Dalma upaya menguatkan neraca perdagangan. “Serta mencoba fasilitas dari ivestasi antara kedua provinsi,”ujar Iwan.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu Dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas kepedulian untuk ikut membangun Provinsi ke 38  ini melalui program Misi Dagang & Investasi.

“Kehadiran Wakil Gubernur Jawa Timur beserta jajarannya di tempat ini (Papua Barat Daya, Red)  menunjukkan bukti kita bersama membangun membangun bangsa ini, khususnya Provinsi Papua Barat Daya. Untuk itu saya mengajak kita semua mari kita manfaatkan kesempatan untuk kita berdiskusi, kita berbagi pengalaman dan kita bisa menyepakati hal-hal penting yang menjadi kebutuhan, bukan keinginan tapi kebutuhan masyarakat, kebutuhan bangsa saat ini,”ucap Elisa Kambu.

Sebagai provinsi paling bungsi di negeri ini, Gubernur Elisa Kambu mengatakan, Papua Barat Daya butuh asupan, perhatian khusus dari daerah yang sudah maju seperti Provinsi Jawa Timur.  Dan kebijakan Misi Dagang dan Investasi yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dinilai oleh Elisa Kambu sebagai kebijakan yang luar biasa.

Dengan potensi kekayaan alam yang dimiliki, Gubernur menyampaikan harapannya agar kelak di tahun Indonesia mendatang, Provinsi Papua Barat Daya tidak hadir sebagai penonton tapi bisa sejajar dengan daerah lainnya di tanah air.

“Kami harap, setelah datang, tidak hanya melihat video tapi mudah-mudahan ada yang ditinggalkan.  Saya percaya bahwa kehadiran wakil gubernur dengan tim di sini akan membari manfaat bagi kami di Papua Barat Daya dengan komitmen-komitmen yang akan kita sepakati,”ujar Elisa Kambu.

Sementara Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak mengatakan.dengan paradigma baru, dimana model perekonomian tidak hanya fokus bagaimana mendapatkan sumber  daya alam dari provinsi-provinsi sahabat termasuk Papua Barat Daya, tapi Misi Dagang & Investasi hadir untuk kemajuan bersama.

“Kita datang bukan hanya membeli barang atau bahan baku, tapi kita akan bersama-sama mengolah bahan tersebut, menciptakan lapangan kerja dan kita yakini didalam ikhtiar tersebut yang akan sejahtera tentunya masyarakat Jawa Timur bersama-sama dengan warga Papua Barat Daya,”ucap Emil Dardak.

Selain pimpinan OPD terkait diantara kedua provinsi, penandatangan komitmen transaksi juga tampak dilakukan oleh Ketua Kadin Jawa Timur dan Ketua Kadin Papua Barat Daya, Ketua IWAPI dan sejumlah perusahaan Provinsi Jatim dan Papua Barat Daya.

Penandatanganan komitmen transaksi tertinggu Misi Dagang & Investasi tertinggi diantaranya dilkakukan UD Riki Utama Mandiri (Sidoarjo Jawa Timur) dengan PT Bina Nelayan Jaya dengan komoditi, ikan layang, ikan kembung dan tengiri beku dengan  nilai investasi Rp 115 Miliar per tahun.

Selain itu penandatanganan komitmen transaksi juga dilakukan antara CV Satriya Abdi Buana (Surabaya, Jawa Timur) dengan Arang Papua (Sorong, Papua Barat Daya), komoditi arang kayu sebanyak 4.560 ton dengan nilai transaksi Rp 19,38 Miliar per 2 tahun.

Dalam rangkaian acara pembukaan Misi Dagang & Investasi antara Provinsi Jatim dan Provinsi Papua Barat Daya, selain diisi dengan penampilan peragawan dan peragawati yang ganteng dan cantik-cantik berlenggak lenggok memamerkan produk busana dan  kain tenun dari Provinsi Jatim, juga ditampilkan produk-produk usaha perdagangan,  UMKM, dari para pelaku usaha yang ditinjau oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dan Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.