SORONG– Wakil Walikota Sorong, H. Ansar Karim meminta kepada para pangkalan minyak tanah untuk mematuhi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Sebab jika tidak, maka bisa berurusan penegak hukum dan urusannya jadi panjang, “Jangan HETnya Rp 4.000 dijual Rp 5.000/liter,”ujar Wakil Walikota Sorong dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan peralatan minyak tanah kepada 60 pangkalan minyak tanah di Kota Sorong.

Penyerahan bantuan peralatan berupa alat penyedot minyak tanah disaksikan Asisten II Setda Kota Sorong, Thamrin Tajudin, ST MM dan Kepala Dinas Perindustrian Kota Sorong, Isak Jitmau, S.Sos.
Lebih lanjut, Wakil Walikota (Wawali) mengatakan, untuk HET minyak tanah, pemerintah daerah tidak berwenang menaikkan HET, melainkan sepenuhnya merupakan keputusan dari pemerintah pusat.
Hal ini dikatakan oleh Wawali H, Ansar Karim menanggapi Kepala Dinas Perindustrian Kota Sorong , Izak Jitmau, S.Sos yang menyuarakan aspirasi pangkalan agar HET yang bertahun-tahun tidak pernah dinaikkan (sejak tahun 2015 lalu) Rp 4.000/liter kiranya HET dinaikkan. Kadis Perindustrian Kota Sorong mengatakan, harga barang-barang di pasar naik, tapi harga minyak tanah tidak pernah naik.
Lebih lanjut Wakil Walikota juga menilai ada perkembangan yang luar biasa dalam distribusi BBM ke masyarakat. Dimana jika beberapa tahun lalu hanya ada 2 agen minyak tanah di Kota Sorong, kini sudah berkembang dimana ada 7 agen. Hal ini kata Wawali berkat terobosan dari pihak Pertamina.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Perindustrian Kota Sorong, Izak Jitmau mengatakan, pendistribusian BBM khususnya minyak tanah, dimana 7 agen melayani 599 pangkalan minyak di 10 distrik. Dari 599 pangkalan minyak tanah, 83 OAP dan non OAP 516 pangkalan.
Adapun 7 agen minyak tanah yakni CV Setia Bakti melayani 125 pangkalan, CV Putra Doom Sejati melayani 121 pangkalan, CV Wiraniaga Mandiri dengan 72 pangkalan, PT Berkat Abadi Sorong 93 pangkalan, PT Sinar Kuin Sejahtera 76 pangkalan, CV Barokah Cahaya Abriani 38 pangkalan dan PT Syeni Edy Eergi dengan 74 pangkalan.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian Kota Sorong, Musa Fonataba, yang ditemui media mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum pernah menerima laporan pengaduan dari masyarakat tentang pangkalan minyak tanah “nakal” yang menjual di atas HET.
“Sampai saat ini belum ada pengaduan dari masyarakat terhadap permasalahan minyak tanah. Dari 10 distrik di pusat-pusat kelurahan, penyebaran pangkalan minyak tanah itu hampir merata , tidak ada kekurangan. Dan pelayanan kepada masyarakat itu setelah dari agen mereka terima pesanan, paling lambat itu 5 hari minyak tanah habis,”terang Musa Fonataba.
Semetara itu terkait dengan penyerahan bantuan peralatan minyak tanah, Kadis Perindustrian Kota Sorong, Izak Jitmau mengatakan, tujuannya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menekan tingkat inflasi di Kota Sorong. Bantuan peralatan minyak tanah diyakini penggunannya aman. (min)