Ungkap Misteri Pembunuhan Kesya, DPRK Sorong akan Bentuk Tim Investigasi

Ibu Korban, Amina Latale saat menyerahkan aspirasi kepada Pimpinan Sementara DPRK Sorong. (ist)

SORONG – Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Sorong, Kamis (23/1/2025 didatangi keluarga besar  korban pembunuhan, Kesya Irena Fiola Lestaluhu, bersama warga Maluku dan Kerukunan Keluarga Manguni wilayah Papua Barat Daya yang  menggelar aksi demonstrasi.

Aksi demo keluarga korban dan warga Maluku di DPRK Sorong, Kamis (23/1/2025). (ist)

Mereka mendesak DPRK Sorong untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna mengusut tuntas kematian Kesya yang penuh misteri.

Kesya ditemukan tewas di Pantai Saoka pada Minggu, 12 Januari 2025 namun hingga kini, kronologi kematian dan rekonstruksi kasusnya menuai banyak tanda tanya.  Zainudin Madamar, koordinator aksi, menilai terdapat sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus ini.

“Kami meminta DPRK Sorong menggunakan kewenangannya sebagai wakil rakyat untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Ada perbedaan kronologi dan rekonstruksi yang membuat kami semakin yakin bahwa kasus ini perlu investigasi mendalam,” tegas Zainudin di depan awak media.

Menurut keluarga korban, dugaan bahwa pelaku bukan hanya satu orang terus mencuat. Bahkan lokasi pembunuhan diragukan berada di Pantai Saoka, mengingat minimnya bukti seperti bercak darah di tempat kejadian.

Amina Latale, ibu Kesya, tak kuasa menahan haru ketika berbicara di hadapan pimpinan DPRK Sorong. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan kejanggalan yang ia saksikan sendiri saat rekonstruksi digelar di Mako Lantamal, Senin lalu (20/1).

“Rekonstruksi kemarin sangat janggal. Ketika saya turun ke lokasi pertama sesuai pengakuan pelaku, tidak ada bukti darah sama sekali. Bagaimana bisa eksekusi dilakukan di sana tanpa ada bukti yang mendukung?” ucap Aminah.

Ia menambahkan, kasus ini bukan hanya soal keadilan bagi keluarganya, tetapi juga tentang martabat perempuan dan nilai kemanusiaan. “Saya mohon, bapak-bapak DPRK bisa membuka tabir gelap ini. Ini soal harga diri kita sebagai manusia,” lanjutnya.

Menanggapi desakan tersebut, Ketua DPRK Kota Sorong sementara, Drs Ec Jhon Lewerissa, memastikan pihaknya akan segera bertindak.

“Kami akan membentuk Pansus Investigasi untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Kesya Lestaluhu. Percayalah, kebenaran akan menemukan jalannya,” ujarnya dihadapan massa.

Janji Jhon disambut tepuk tangan dan sorakan haru dari para demonstran yang memadati kantor DPRK Sorong. Langkah pembentukan Pansus diharapkan dapat mengungkap siapa saja yang terlibat serta memastikan kasus ini tidak kembali menjadi catatan kelam yang terlupakan.

Misteri yang Menunggu Jawaban

Kasus kematian Kesya Lestaluhu bukan hanya tentang seorang korban, tetapi menjadi cerminan harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan. Desakan pembentukan Pansus ini adalah bukti nyata bahwa warga Sorong tak akan tinggal diam menghadapi ketidakadilan.

Kini, bola panas ada di tangan DPRK Sorong. Apakah misteri kematian Kesya akan terungkap? Publik Sorong menanti langkah nyata demi keadilan yang telah lama dinantikan. (**/min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.