Tekankan Toleransi Umat Beragama, Menteri Agama Kagum Lihat Tempat Ibadah di Sorong

SORONG– Diawali dengan jalan santai Kerukunan dengan start dari depan Gereja Maranatha dan finish di depan Masjid Raya Al Akbar Kota Sorong, Papua Barat Daya, Menteri Agama KH Nasaruddin Umar bersama Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, Sabtu 13 Desember 2025 melepas peserta Jalan Santai Kerukunan di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Pose bersama di depan Masjid Raya Al Akbar Kota Sorong, Papua Barat Daya. (rosmini/suarasorong.com)

Kegiatan Jalan Santai Kerukunan diikuti masyarakat dari berbagai agama yang telah siap sejak pagi. Diiringi marchind band, dan seruling tambur, rute yang dilewati melalui Jalan A. Yani dan finisih di Masjid Raya Al Akbar Kota Sorong.

Menteri Agama KH Nasaruddin Umar saat melepas peserta jalan santai kerukunan. (Ist)

Dalam sambutannya usai kegitan Jalan Santai Kerukunan, Menteri Agama mengaku bangga melihat tempat ibadah di Kota Sorong yang berdiri kokoh dengan umatnya yang sangat menjaga adanya kerukunan hidup antar umat beragama.

Penyerahan bibit pohon kepada masing-masing pimpinan agama. (rosmini/suarasorong.com)

Hadirnya rumah ibadah tentu sangat penting karena rumah ibadah adalah tempat untuk mendekatkan diri seorang hamba dengan Tuhannya.

Penandatanganan kesepakatan Kerukunan hidup beragama. (rosmini/suarasorong.com)

“Mana yang lebih baik, rumah ibadah banyak atau rumah-rumah preman yang banyak? yang dijawab oleh umat yang hadir “rumah ibadah”.

“Mana lebih baik rumah ibadah banyak atau rumah-rumah judi , rumah-rumah narkoba banyak?  yang dijawab “rumah ibadah,”.

Ditegaskan oleh Menag Nasaruddin Umar, rumah ibadah adalah tempat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Semakin orang itu dekat kepada Tuhannya maka akan semakin jauh dari kriminal.

“Kalau semua orang itu dekat dengan agamanya barangkali tugas Bapak Polisi kita itu semakin ringan. Kenapa?, karena polisinya ada di dalam hatinya masing-masing,” tandas Menteri yang asal Kampung Ujung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Bagaimana mendekatkan diri kepada Tuhan itulah  yang akan kita tunjukkan kepada masyarakat di Papua Barat Daya, yang perlu dihidupkan di dalam jiwa kita masing-masing.

Mengumandangkan tentang pentingnya moderasi beragama, Menteri Agama KH Nasaruddin Umar menegaskan, lebih gampang kita menemukan satu titik temu antara satu agama dengan agama yang lain daripada mencari perbedaan.

“Jangan pernah ada menekankan perbedaan agama antara satu agama dengan agama yang lain karena itu menambah kedangkalan pemahaman yang lain,”tegasnya.

“Semakin dalam pemahaman dan kedalaman agama setiap orang kepada agamanya masing-masing maka semakin akrab antara satu dengan yang lain. Karena kita sadar berasal dari satu sumber  yakni Tuhan Yang Maha Pencipta,”ujar Nasaruddin Umar.

Dikatakan bahwa toleransi itu bukan berarti menyamakan sesuatu yang berbeda, toleransi itu juga berarti membedakan sesuatu yang sama.

“Toleransi adalah membiarkan perbedaan itu perbedaan itu, persamaan itu persamaan. Perbedaan itu “lakum dinikum walyadin”, “agamamu agamamu, agamaku-agamaku”. Tapi Mari kita berjalan,seiring itu yang kita harapkan,”anaknya.

Lebiih lanjut menteri agama juga mengaky sangat bangga ke Sorong dimana Ia   sering ke Sorong menyaksikan pemandangan yang sangat indah, tercipta toleransi yang sangat kokoh diantara pemeluk agama di Sorong.

Menguraikan jalsn santai yang diikuti dimana start dari Gereja Maranatha, rumah ibadah dan finish di Masjid Raya juga rumah ibadah.

“Bagi umat Islam ketika Nabi Muhammad Mi’raj  starnya di rumah ibadah, Baitullah kemudian transit di Yerussalem tempat Nabi Isa lahir dan kemudian naik ke langit.

Apa artinya itu? jadi perjalanan kita dari rumah ibadah ke rumah ibadah itu pasti akan ditinggikan sampai ke langit. Tidak mungkin ada pendakian ke langit kalau dari rumah maksiat satu ke rumah maksiat yang lain. Itu tidak akan naik ke langit tapi tersebut ke lumpur bumi,”ujarnya.

Diakhir sambutannya Menteri Agama Nasaruddin Umar mengagumi sosok Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos yang memimpin provinsi ke 38 ini karena adanya rasa cinta rakyat kepada gubernur.

Selain Gubernur Papua Barat dalam acara penyambutan Menteri Agama usai jalan santai, hadir anggota  Badan PengarahnPercepatan Pembangunan Otsus Papua, Dr Otto Ihalauw, Kakanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor, S.Sos, M.AP dan sejumlah pejabat dan tamu undangan lainnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan bersama dari masing-masing perwakilan agama dan penyerahan pohon menandai eratnya Kerukunan hidup antar umat beragama di Provinsi Papua Barat Daya.

Pantauan media ini, keterlibatan ibu-ibu majelis taklim dalam kegiatan ini ditunjukkan dengan menyediakan aneka konsumsi berupa bubur kacang ijo, rebus-rebusan yang cukup banyak dan puas dinikmati  peserta jalan santai. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.