SORONG- Mantan senator DPD RI periode 2019-2024, Sanusi Rahaningmas, S.Sos MM, S.ip menilai kegiatan Pagelaran Seni Budaya yang diikuti dengan penggalangan dana untuk pembangunan Masjid Raya Al Akbar Sorong sangat positif .

“Saya sangat mengharapkan, momen-momen ini sangat penting. Bukan saja Masjid Raya. Tapi masjid-masjid yang lain juga, terlepas dari bazar dan lain-lain, momen ini juga sekaligus silaturahim, memupuk persaudaraan sesama muslim, sekaligus kita beramal,”ujar Sanusi Rahaningmas yang ditemui usai kegiatan di ACC Al Akbar Sorong, Selasa (28/1/2025).
Dikatakan, Masjid Raya Al Akbar Sorong kini sudah menjadi masjidnya Provinsi Papua Barat Daya. Meski banyak masjid lain yang dibangun di Kota Sorong masih terbengkalai, namun saat ini fokus kepada Masjid Raya yang merupakan ikonnya Provinsi Papua Barat Daya dan juga ikonya Kota Sorong,
“Kita tahu bersama, masjid ini direncanakan dari tahun 2019 sampai hari ini belum tuntas. Jadi partisipasi masyarakat, pemerintah provinsi dan kota itu sangat penting. Tidak menutup kemungkinan, ada donator dari masyarakat atau umat Islam yang ada di luar Kota Sorong dan Provinsi Papua Barat Daya ini yang bisa ikut ambil bagian. Itu harapan kita semua, sehingga pembangunan masjid ini secepatnya bisa selesai,”ujar Sanusi Rahaningmas yang juga Ketua LASQI Papua Barat Daya.
Diakuinya, selama ini antusias umat muslim turut berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Al Akbar Sorong cukup bagus. Ada yang memang menyumbang setiap saaat,ada bazar dan lainnya.
“Tapi bazar ini kan bukan hanya masjid raya, hampir sebagian besar masjid yang dibangun di Kota Sorong mereka melaksanakan bazar karena itu satu-satunya untuk kita mencari dana, karena mengharapkan dukungan dana dari pemerintah itu sangat terbatas,”tandasnya.
“Oleh sebab itu saya juga berharap dengan berbagai kesulitan, panitia dan umat untuk mencari dana untuk pembangunan masjid, maka kita juga butuh transparansi,”imbuh Sanusi Rahaningmas.
Dengan tidak bermaksud suudzon, dikatakan, sebagai ikonnya umat Islam di Papua Barat Daya, maka perkembangan maupun laporan keuangan dari pembangunan Masjid Raya Al Akbar Sorong perlu diketahui umat Islam di Kota Sorong.
“Maka saran saya supaya umat Islam di Kota Sorong itu tahu perkembangan dari pembangunan masjid Raya ini, kemudian perkembangan dari pengelolaan keuangan saya berharap ada sedikit transparan. Sekalipun sudah transparan tapi sebagian besar umat belum tahu,”tandasnya.
Menekankan pentingnya transparansi, Sanusi Rahaningmas berharap agar kedepan, setiap Jumat atau minimal 1 bulan 1 kali itu ada laporan-laporan yang dilakukan atau dilaksanakan oleh panitia pembangunan Masjid Al Akbar Sorong kemudian dikirim ke masjid-masjid yang ada di Kota Sorong ini.
“Supaya umat Islam di Kota Sorong tahu, oh ini pembangunan Masjid Raya Al Akbar Kota Sorong yang merupakan ikonnya kita ini sekarang dalam kondisi begini, anggarannya sudah sekian, masih membutuhkan sekian. Supaya orang tahu,”ujar Sanusi yang saat berbincang dengan media didampingi istri tercinta.
Lanjut dikatakan, setiap Jumat mungkin sudah ada laporan yang disampaikan panitia di Masjid Al Akbar Sorong. Hanya saja yang tahu tentu Jemaah yang ada di Masjid Raya.
Yang lain tidak tahu. Karena sebagian besar jemaah Masjid Al Akbar Sorong adalah Jemaah di masjid lain, sehingga menurutnya koordinasi untuk laporan keuangan di masjid-masjid lain tentu akan mudah.
Harapan kita seperti itu. Sehingga umat tahu,oh pembangunan Masjid Al Akbar Sorong ini masih membutuhkan anggaran sekian. Mari kita berdonasi, mari kita bergandengan tangan. ”Itu kalau dilakukan saya yakin dan percaya dan umat juga menginginkan itu,”tandasnya.
“Banyak umat yang menyampaikan itu, kalau bisa laporan-laporan itu juga dikirim ke masjid-masjid yang ada di Kota Sorong setiap Jumat atau waktu-waktu tertentu dibacakan sehingga jemaah yang ada di masjid-masjid juga tahu,”pungkas Sanusi Rahaningmas. (min)