Pertahankan Pasar Warmon, MUSO Punya Cara Tangani Pasar Sore Aimas

Paslon Musa Lazarus Malagam, S.Sos M.Si- Suprapto. (rosmini)

SORONG– Karena sudah melalui debat pertama di Jakarta, Calon Wakil Bupati Sorong, Musa Lasarus Malagama, S.Sos M.Si merasa debat putaran kedua yang digelar KPU Kabapaten Sorong di Aimas Convention Center (ACC) lebih rileks.

 Dalam debat kedua, salah satu yang jadi tranding topic adalah soal  pasar di Kabupaten Sorong. Ditanya media terkait penanganan Pasar Warmon,  Calon Wakil Bupati Sorong, Suprapto langsung minta diberi kesempatan untuk bicara.

Suasana saat Ketua KPU Kabupaten Sorong, Frengki Duwith menyampaikan sambutan. (rosmini)

 Sebagai Ketua KUD Tani Makmur yang selama ini mengelola Pasar Warmon, Suprapto mengaku heran dalam debat, soal Pasar Warmon kembali diangkat.

 “Saya sebenarnya sudah tidak berpikir Pasar Warmon lagi, eh diungkit kembali . Tentang mengganggu lalu lintas, kalau persoalan lalu lintas, dimana pun ada keramaian, pasti yang sedikit terganggu.  Apa bedanya Saga,”ujar Suprapto kepada media.

Paslon nomor 2 dengan pendukungnya saat persiapan debat kandidat. (rosmini)

 Dikatakan Suprapto  Pasar Warmon  milik KUD Tani  Makmur sehingga Ia menegaskan tidak setuju jika Pasar Warmon direlokasi.

 “ Pasar itu milik KUD Tani Makmur, sama debgan CV, PT, itu orgabisasi ekonomi juga, kenapa itu terus dipersoalkan.  Lho milik KUD kok Tani makmur, relokasi bagaimana, milik  anggota. Kabupaten mau kumpulkan masyarakat , anggota,”ujar Suprapto.

 Sedangkan untuk Pasar Sore, karena lokasinya di jalan, tidak ada halaman dan mengganggu aktiftas masyarakat , Suprapto mengaku sudah menemukan jalannya untuk memindahkan pasar sore dan diyakini aman, tidak ada gejolak.

  Lebih lanjut, Suprapto juga menjelaskan maksudnya melibatkan aparat keamanan dalam menata pasar sore. Dimana untuk memindahkan pasar sore ke Pasar Pujasera, ada pengalihan arus lalu lintas, dan menurutnya hal itu tentu harus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian maupun  Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong.  

 “Jadi maksudnya bukan  mau di pedagang itu pakai kekerasan. Kita berembuk dulu, pemerintah hadir  dibicarakan, maunya apa ini. Jalannya dilengkapi, penerangan jalan menuju ke pasar sore dilengkapi, ada petugas , itu maksud polisi tadi, karena itu mengalihkan rutem harus ada ijin polisi,”jelas Suprapto.

   Sementara itu, Calon Bupati Sorong Musa Lazarus Malagam mengatakan, soal Pasar Mariat dari  pemimpin ganti pemimpin tetap seperti itu terus.

 “Kedepan  jika jadi kami terpilih jadi  bupati, secara khusus kami panggil  semua tokoh masyarakat, tokoh adat, pemerintah, untuk kita memberikan arahan kepada masyarakat, pasar ini mau dibuat seperti apa,  lalu juga kepada dinas, badan, TNI Polsi polsi untuk kita sama melihat pasar ini mau kemana,  seperti apa, sehingga pasar ini jadi ikon untuk Kabupayen Sorong.”ujar Lazarus Malagam.

 Untuk pasar  yang lain seperti Pasar Warmon, Musa- Suprapto  tetap berjalan sebagaimana mestinya. “Pasar Warmon tetp berjalan tidak mengganggu pasar yang lain,”ujar  Musa Lazarus  Malagam. (ros)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.