Perdana Pimpin Rakor Pra Musrembang, Gubernur Elisa Kambu Dengarkan  “Curhatan” Kepala Daerah Se-Papua Barat Daya

SORONG– Dihadiri kepala daerah dari 5 kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Papua Barat Daya, Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pra Musrembang Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (11/3).

Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH MPA menyampaikan program dan laporannya.(rosmini)

Rakor Pra Musrembang yang digelar di Ryilich Panorama Hotel Kampung Baru merupakan kesempatan pertama kali Gubernur Elisa Kambu dan Wakil Gubernur Ahmad Nausrau mendengarkan program dan “curhatan” para kepala daerah di wilayah Papua Barat Daya.

Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam Saat tampil menyampaikan program dan harapannya. (rosmini)

Sebelumnya, dalam Rakor pra Musrembang, Gubernur didampingi Wakil Gubernur Ahmad Nausrau dan Pj Sekda Johni Way menjelaskan  program prioritas bidang pendidikan dan kesehatan yang perlu mendapat perhatian oleh para kepala daerah.

Peserta Rakor Pra Musrembang Provinsi Papua Barat Daya. (rosmini)

Dibidang pendidikan, Gubernur Elisa Kambu mengingatkan para kepala daerah untuk tidak ada lagi pungutan di sekolah, seperti biaya pendaftaran masuk sekolah dan biaya-biaya lainnya.

“Bulan Mei nanti masuk sekolah tidak boleh ada bayar sekolah. Dan berlaku untuk semua, tidak boleh ada diskriminatif,” ujar gubernur.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Gubernur minta agar lebih memperhatikan kelanjutan pendidikan anak- anak usia sekolah.

Jika selama ini daerah berlomba-lomba untuk menyekolahkan pejabat, staf ASN (aparatur sipil negara), Gubernur mengatakan bukannya tidak setuju dengan program sekolah bagi pejabat atau staf  namun lebih baik jika alokasi dana itu diperuntukkan bagi kelanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah di Provinsi Papua Barat Daya.

Sementara dibidang kesehatan, Gubernur berharap kepala daerah memberikan perhatian untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Gubernur minta agar kepala daerah membangun rumah sakit dengan dilengkapi minimal 4 dokter spesialis yakni dokter spesialis kandungan,dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis paru.

Selain itu, Gubernur juga minta kepada para kepala daerah untuk melaksanakan program nasional yakni pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakt di hari Ulang Tahun.

Kepada para kepala daerah,Gubernur Elisa Kambu juga minta untuk mensukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dipandu Pj Sekda Johni Way sebagai moderator, dalam Rakor pra Musrembang, masing- masing kepala daerah di Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua Barat Daya tampil menyampaikan program, kendala maupun harapan dalam membangun kabupaten dan kota di wilayahnya.

Walikota Sorong Septinus Lobat yang tampil berbicara pertama mengungkapkan masalah banjir yang dihadapi Kota Sorong dan butuh perhatian.

Untuk pendidikan gratis yang dicanangkan saat maju dalam Pilkada Kota Sorong, Septinus Lobat mengatakan sangat senang karena terkoneksi dengan program prioritas dari Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu.

Dalam program pendidikan gratis sebut Walikota, berlaku untuk sekolah negeri dari TK, SD, SMP hingga SLTA. Ada 72 sekolah negeri yang tahun ini digratiskan biaya pendidikannya.

“Tidak ada lagi yang bayar. Sedangkan untuk swasta ada afiliasi untuk anak-anak asli Papua, itu sekitar 4.500 siswa,”ujar Walikota.

Kepada para kepala daerah, Walikota Septinus Lobat minta untuk membangun rumah sakit di wilayahnya masing-masing sehingga tidak semua bertumpu di RSUD yang ada di Kota Sorong.

“Karena saya di kota juga pusing. Jadi maaf sy bilang mau ke “surga”juga lewat Kota Sorong. Jadi orang sakit dari mana-mana hampir “pulang”juga lewat Kota Sorong,” ujar Walikota Septinus Lobat.

Usai mengatakan itu, walikota kemudian melaporkan kepada Gubernur bahwa fasilitas kesehatan di Kota Sorong masih kurang.

Sementara Bupati Raja Ampat Orideko Burdam dalam laporannya mengatakan bahwa Raja Ampat itu sangat hebat karena dunia pariwisata yang dimiliki membuat Raja Ampat  terkenal di seluruh dunia.

Namun sejak diberlakukannya UU Nomor 23 tahun 2014, Raja Ampat sedikit lagi “hilang” karena kewenangan telah diberikan kepada provinsi dan pusat.

“Kami menginginkan agar pelimpahan kewenangan  kepada kami kembali lagi. Karena Raja Ampat ini sebagian besar wilayahnya laut, hanya 3,5 persen daratan. Kalau ini tidak diperhatikan oleh provinsi maupun pusat maka kami Raja Ampat akan jadi tinggal kenangan seperti Bunaken dan Wakatobi,”ujar Bupati Raja Ampat.

Karena itu Ia berharap kepada Gubernur Elisa Kambu untuk melimpahkan kewenangan kepada Pemda Raja Ampat sehingga Kabupaten Raja Ampat bisa bangkit kembali.

Selain Walikota Sorong Septinus Lobat dan Bupati Raja Ampat Orideko Burdam, dalam Rakor Pra Musrembang Provinsi Papua Barat Daya hadir Bupati Maybrat Karel Murafer, Bupati Tambrau Yeskiel Yesnath, Wakil Bupati Sorong Setejo, Wakil Bupati Sorong Selatan Yohan  Bodori. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.