Pendaftaran Murid Baru di SMKN 1 Kota Sorong Melonjak, Tembus 800 Siswa

Kepsek SMKN 1 Sorong : Program Sekolah Gratis Berikan Kesempatan Bagi Anak Kurang Mampu

SORONG– SMKN 1 (SMEA) Kota Sorong merupakan sekolah kejuruan yang sampai saat ini jadi pilihan utama bagi para siswa lulusan SLTP di Sorong.  Terlebih dengan adanya launching sekolah gratis, jumlah siswa yang mendaftar pun melonjak.

Kepala Sekolah SMKN 1, Johana Kartini Potolai. (Foto : Ika)

Ketua Panitia Penerimaan Murid Baru SMKN 1 Kota Sorong, Ruth Mambraku, ST mengungkapkan, data jumlah siswa yang mendaftar sebanyak 800 orang, sedangkan yang diterima sebanyak  648 siswa.

Ketua Panitia Penerimaan Murid Baru, Ruth Mambraku. (Foto : Ika)

Dikatakan oleh Ruth Mambraku, penerimaan murid baru dilakukan dengan pendaftaran online. Panitia diberikan 18 rombongan belajar (rombel)  dengan kalkulasi jurusan berbeda-beda.  “Satu  rombel itu 50 murid kemudian akan disaring dari  50 menjadi 36  untuk setiap kelas dari 18 ruangan,”jelas Ruth Mambraku kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (17/6/2025).

Suasana penerimaan murid baru di SMKN 1 Kota Sorong. (Foto : Ika)

Diakui oleh Ruth  Mambraku, sebelum adanya launching sekolah gratis , setiap tahunnya jumlah siswa yang mendaftar di SMKN 1 memang banyak dan  panitia penerimaan murid baru  juga menghadapi situasi  yang sama .

Dan setelah sekolah gratis diluncurkan oleh Pemerintah Kota Sorong, pendaftaran   semakin melonjak  sehingga dirinya beserta panitia harus bisa mengatur  para murid dan orang tua murid, agar mempermudah pendataan penerimaan siswa baru .

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Sorong Johana Kartini Potolai  mengakui untuk tahun ini pendaftaran sekolah gratis  khusus  di SMK Negeri 1 sangat membludak.

“Saya sangat mengapreseasi launching sekolah gratis ini, saya melihat banyak sekali kesempatan emas untuk anak kita khususnya yang asli Papua yang bisa bersekolah, sebab yang saya lihat khususnya sekolah kejuruan  ini kalau tidak ada launching sekolah gratis kurang sekali anak pribumi yang bersekolah dan ini dikarenakan biaya sekolah yang terbatas,”jelasnya.

“Dengan adanya sekolah gratis, dampaknya sangat positif dimana  anak yang tidak mampu pun bisa merasakan sekolah di sekolah kejuruan ini,”imbuh Kepsek Johana .

Dengan adanya program sekolah gratis di Papua Barat Daya, Ia sangat mengapreseasi Gubernur  Elisa Kambu, S.Sos karena seluruh masyarakat merasakan hak yang sama.  Ia mengatakan demikian karena tahun-tahun sebelumnya yang bersekolah di sekolah kejuruan hanya anak yang orang tuanya mampu.

Karenanya, Johana berharap agar pemerintah lebih memperhatikan sekolah kejuruan. Karena di sekolah kejuruan seperti SMKN 1 Sorong, siswa banyak turun lapangan seperti mengikuti magang dan PKL yang pastinya perlu biaya.

Sebelum ada program sekolah  gratis,  untuk biaya siswa turun lapangan  menggunakan dana dari komite sekolah. Dengan adanya program sekolah gratis, Johana berharap perlu ada perhatian penuh dari pemerintah, untuk lebih mengintervensi ke dalam sekolah ke jurusan sehingga apa yang diperlukan tiap sekolah kejuruan bisa terakomodir dengan baik. (Cr-5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.