SORONG — Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, secara resmi membuka Papua Barat Daya Investment Year 2025 yang berlangsung di Gedung Lambertus Jitmau (LJ), Kota Sorong, Rabu, 10 -12 Desember 2025.

Pembukaan agenda investasi terbesar di provinsi termuda di Indonesia ini dilakukan dengan pemukulan tifa sebagai simbol dimulainya langkah besar Papua Barat Daya menuju percepatan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Acara diawali dengan laporan Ketua Panitia yang disampaikan Sekretaris DPMPTSP Papua Barat Daya, Herry Widjasena, mewakili Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Manase Jitmau, S.E., M.Si.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penyelenggaraan Papua Barat Daya Investment Year 2025 merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-3 Provinsi Papua Barat Daya sekaligus memperingati 24 tahun Otonomi Khusus Papua.
Menurutnya, kegiatan ini disiapkan sebagai ruang strategis untuk mendorong sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan visi pembangunan Papua Barat Daya yang maju, mandiri, dan sejahtera berbasis pertumbuhan ekonomi lokal.
Program besar ini mengusung tema:
“Transformasi Pembangunan Berkelanjutan Melalui Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Demi Mewujudkan Papua Barat Daya yang Maju, Mandiri dan Sejahtera Berbasis Pertumbuhan Ekonomi Lokal.”
Melalui tema tersebut, panitia merumuskan sejumlah tujuan utama, antara lain meningkatkan promosi potensi investasi unggulan Papua Barat Daya kepada investor nasional dan global, mendorong implementasi Otonomi Khusus yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, menyediakan ruang dialog strategis bagi para pemangku kepentingan, serta memperluas keterlibatan masyarakat adat, UMKM, pemuda, dan pelaku ekonomi kreatif.
Agenda Papua Barat Daya Investment Year 2025 digelar mulaibpukul 09.00–20.00 WIT dengan rangkaian kegiatan yang meliputi Simposium Tanah Papua, Forum Investasi, Business Matching, Forum PBD, Forum Kerja Sama Regional Indonesia Timur, penandatanganan Letter of Intent (LOI), serta Expo & Exhibition produk unggulan daerah.
Berbagai side event seperti dialog budaya Papua, workshop digitalpreneur, Festival Tari Yospan 2025, dan panggung hiburan turut memeriahkan perhelatan ini.
Dalam sambutannya, Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa Papua Barat Daya adalah provinsi baru dengan potensi besar di bidang kelautan, perikanan, pariwisata, keanekaragaman hayati, dan sumber daya manusia.
Namun ia menekankan bahwa seluruh kekayaan itu tidak akan memiliki nilai strategis jika tidak dikelola dengan investasi yang bertanggung jawab dan berpihak pada masyarakat adat serta komunitas lokal.
“Investasi bukan sekadar menanam modal, tetapi membuka lapangan kerja, membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru, meningkatkan IPM, dan memastikan nilai tambah ekonomi berada di Tanah Papua,” tegas Gubernur.
PBD menargetkan percepatan investasi pada sektor unggulan seperti pengembangan wilayah pesisir, hilirisasi pangan lokal, energi baru terbarukan, potensi pariwisata, industri berbasis sumber daya lokal, serta berbagai sektor strategis lain.
Gubernur juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan kemudahan layanan, kepastian hukum, transparansi, serta percepatan perizinan melalui sistem pelayanan terpadu satu pintu.
“Pemerintah hadir sebagai mitra terbuka bagi seluruh investor,” tandasnya.
Mengakhiri sambutan, Gubernur Elisa Kambu menyatakan Papua Barat Daya Investment Year 2025 resmi dibuka, disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta yang hadir dari instansi pemerintah, pelaku usaha, BUMN, investor, lembaga keuangan, organisasi masyarakat adat, akademisi, UMKM, hingga komunitas kreatif. (**/min)









