SORONG– PT Pegadaian Area Sorong berhasil menunjukkan tren pertumbuhan yang sangat signifikan sepanjang tahun 2025.
Hingga pertengahan Desember, nilai Outstanding Loan (OSL) PT Pegadaian Area Sorong tercatat menembus Rp1,87 triliun atau tumbuh 57,07 persen secara year to date (YTD) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan sebesar 57,07 % ini tertinggi sepanjang Area Sorong berdiri, luar biasa. Kalau dilihat secara gambaran nasional, pertumbuhan Area Sorong secara YTD berada pada rangking 3 nasional dibawah Area Banjarmasin dan Area Tanjung Priuk dengan angka 57,07 % atau Rp 679 miliar,”ungkap Deputi Bisnis Pegadaian Area Sorong, Ahmad Fadly Sanjaya, dalam kegiatan media gathering bersama insan pers di salah satu hotel di Kota Sorong, Senin (15/12/2025).
Dalam capaian kinerja, lebih lanjut Ahmad Fadly Sanjaya mengatakan, untuk OSL produk gadai, bertumbuh sebesar 69.69 Sementara itu, produk non-gadai mengalami penurunan tipis. Produk Tabungan Emas masih menjadi salah satu layanan yang paling diminati masyarakat.
“Luar biasa kepercayaan masyarakat kepada PT Pegadaian, jadi PT Pegadaian terus tumbuh. Apalagi sekarang lagi trend menabung emas,”tandasnya. “Minat masyarakat terhadap Tabungan Emas terus meningkat karena dianggap sebagai instrumen investasi yang aman dan mudah dijangkau,” tambahnya.
Untuk omset per bulan mencapai Rp 500 miliar/bulan, dengan total omset yang diraih hingga akhir tahun 2025 mencapai 5, 2 Triliun.
“Luar biasa, orang-orang seluruh Area Sorong juga di provinsi ini sangat mempercayai untuk bertransaksi di Pegadaian,”ungkap Ahmad Fadly Sanjaya.
Dengan jumlah nasabah yang terus bertambah, Ahmad Fadly Sanjaya mengatakan, pertumbuhan bisnis tembus diangka 57,07 % maka secara otomatis laba usaha juga tumbuh secara signifikan. “Dan pencapaian laba Area Sorong itu tertinggi se Indonesia untuk Pegadaian, dengan berada di angka, Rp 228, 3 miliar dari target Rp 180 miliar, jadi pencapaian itu lebih dari 120 persen,”tandas Ahmad.
Seperti diketahui, Pegadaian Area Sorong membawahi wilayah kerja yang cukup luas, meliputi tiga provinsi, yakni Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Tengah.
Untuk mendukung pelayanan, Pegadaian Area Sorong saat ini mengoperasikan tujuh kantor cabang dengan total 44 outlet, termasuk enam unit colocation yang tersebar di berbagai daerah.
Di Papua Barat Daya, Pegadaian memiliki tiga cabang yang berlokasi di Kota Sorong, yakni Cabang Boswesen, CPS Klademak (Syariah), dan Cabang Sorong kawasan Remu. Sementara itu, di Papua Tengah terdapat Cabang Nabire dan Cabang Timika, serta dua cabang lainnya berada di Papua Barat, yakni Cabang Manokwari dan Cabang Fakfak.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Fadly juga memaparkan perubahan strategi bisnis Pegadaian setelah tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMI) bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Pegadaian kini berada di bawah induk holding BRI. Salah satu implementasinya adalah konsep colocation, di mana layanan Pegadaian dan BRI berada dalam satu lokasi untuk mempermudah akses layanan keuangan masyarakat,” jelas Ahmad.
Sementara itu dari kegiatan media gathering yang digelar, Pegadaian Area Sorong menegaskan komitmennya untuk terus membangun hubungan yang baik dengan insan pers. “Kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi, berbagi informasi, sekaligus memperkuat sinergi dan kepercayaan antara Pegadaian dan rekan-rekan media,” pungkas Ahmad Fadly. (min)







