Landing di Bandara DEO Sorong, Pesawat Terbakar, 5 Penumpang Tewas

Korban luka-luka saat dievakuasi. (rosmini)

Dalam Latihan  Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara DEO Sorong

SORONG– Pesawat Mambruk Air Boeng 737 9 BA  dari Makassar tujuan Sorong mengalami nasib naas.

 Saat landing di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Kamis 17 Oktober 2024, sekitar pukul 14.00 Wit, pesawat yang membawa  penumpang 195 orang itu terbakar. Dalam kecelakaan pesawat ini, 5 penumpang meninggal dunia, 5 luka parah dan 10 penumpang lainnya mengalami luka ringan.  

Penanggulangan keadaan darurat di Bandara DEO Sorong. (rosmini)

  Sementara 90-an penumpang yang selamat lainnya  sudah dievakuasi ke rest area Bandara DEO Sorong. Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya dalam jumpa pers mengatakan pesawat Mambruk Air  dari Makassar tujuan Sorong mengalami emergency dimana  satu engine pesawat mati hingga tidak bisa landing nornal .

 Karena sistem elektroniknya  sudah terganggung kemudian pesawat  landing di landasan  dan  agak sedikit berbelok ke kanan dan keluar dari runway  hingga akhirnya terbakar.

Penyanderaan di Terminal Kedatangan Bandara DEO Sorong, terungkap dalam simulasi. (rosmini)

 Untuk saja, dalam  kecelakaan ini, tim komite penanggulangan keadaan darurat Bandara DEO, langsung turun secara bersama-sama mengevakuasi korban dan penumpang selamat.  Dengan gerakan cepat dari tim komite, nyala api dengan asap yang membumbung tinggi di sekitar pesawat berhasil dipadamkan.

Dalam kecelakaan pesawat ini, bunyi sirine ambulance meraung-raung di sekitar Bandara DEO. Suasana pun sempat tegang melihat tim pemadam kebakaran Bandara DEO berjibaku menyemprot nyala api hingga  akhirnya bisa padam.

  Dalam jumpa pers, Kepala Bandara (Kabandara) DEO Sorong, Cece Tarya mengatakan  5 penumpang yang meninggal dunia,  telah diidentifikasi oleh tim DVI. “Untuk keluarga  yang meninggal dapat menghubungi pihak medis atau bagian DVI,”tandas Kabandara Cece Tarya.

Kabandara DEO Sorong, Cece Tarya (kedua dari kiri) dalam jumpa pers. (rosmini)

  Sementara penumpang luka berat dan sedang telah dievakuasi dan dilakukan penindakan medis lanjutan   “ Atas kejadian ini, Alhamdulillah dapat ditangani dengan cepat dan landasan dapat digunakan kembali dan penerbangan kembali normal,”ujar Cece Tarya kepada media.

 Para korban yang mengalami luka -luka dievakuasi dengan beberapa mobil ambulance . Saat  turun di Polsek Bandara DEO  para korban sempat menunjukkan muka serius, namun setelah semua korban kumpul,  tawa, dan senyum pun terlihat dari para korban luka-luka  karena kecelakaan pesawat yang dialami hanya merupakan rangkaian dari Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat yang digelar Bandara DEO, Kamis (17/10).

 Selain kecelakaan pesawat yang terbakar, dalam Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat juga disimulasikan satu adegan lainnya yang cukup menegangkan.

 Dimana diterminal kedatangan Bandara DEO Sorong, dua orang pelaku menyandera salah satu  calon kepala daerah di Kota Sorong dengan membawa pistol dan bom. Namun berkat kesigapan aparat  keamanan di Bandara yang bekerjasama dengan aparat TNI Polri, dua pelaku dapat dibekuk dan bom yang dibawa pun  berhasil dijinakkan oleh tim Jihandak Brimob Sorong

   Mengusung tema “Meningkatkan Fungsi Komunikasi , Koordinasi dan Komando  Untuk Mewujudkan  Pelayanan Optimal Bagi Pengguna Jasa  Bandar Udara”  kegiatan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat diawali dengan apel yang dipimpin oleh Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya.

   Dari kegiatan apel yang diikuti seluruh stakeholder, komite penerbangan dilanjutkan dengan simulasi dua kegiatan. Latihan pertama adalah aksi penyanderaan di terminal bandara DEO dan penanganan kecelakaan pesawat yang terbakar .

  Kepada media,  Kepala Bandara (Kabandara)  Cece Tarya mengatakan, dengan melibatkan 275 personil,  2  kegiatan yang dilaksanakan 3 tahun sekali ini memang   wajib dilakukan.

  Terkait dengan penanganan keadaan darurat dan keamanan di Bandara,  Kepala Bandara DEO Sorong , Cece Tarya mengatakan,  setiap bandara wajib memiliki 2 dokumen, yakni dokumen AEP  (Airport Emergency Plan) dan dokumen ASP (Airport  Security Program).

  “Jadi dengan 2 dokumen ini, maka Bandara itu bisa beroperasi. Namun jika bandara tidak punya dokumen ini  maka pesawat  tidak akan mau turun ke bandara tersebut,”tandas Cece Tarya.

  Lebih lanjut dikatakan oleh Kabandara bahwa dua dokumen itu (AEP dan ASP ) wajib diuji minimal  3 tahun sekali.  “Masing-masing-masing  dokumen ini harus diuji. Diujinya dengan kita mengadakan kegiatan seperti hari ini- latihan penanggulangan keadaan darurat,”tandasnya.

  Dalam latihan penanggulangan keadaan darurat menunjukkan bagaimana  komite bandara bisa turun secara keseluruhan.  “Tujuannya  adalah untuk bagaimana  kita menguji kesiapan dari personil dan fasilitas terkait dengan kegiatan penanggulangan bilamana terjadi insiden atau eksiden di Bandara ,”tandas Cece Tarya.

  Dikatakan,jika hal-hal yang bisa ditangani oleh Bandara itu sendiri itu kedaruratannya masih kuning. Tetapi kalau  kedaruratannya sudah merah, seperti dalam simulasi pelaku membawa pistol dan bom  berarti ini sudah darurat merah.   “Darurat merah itu kita harus melibatkan seluruh komite keamanan,”imbuh Cece Tarya.

 “ Jadi latihan ini tujuannya adalah untuk bagaimana memberikan suatu gambaran bagaimana kesiapan bandara DEO  dalam rangka menghadapi terjadinya insiden, eksiden akibat dari keamanaan  penerbangan dan keselamatan penerbangan,”terang  Cece Tarya.

  Dalam latihan penanggulangan keadaan darurat melibatkan tim penilai untuk mengevaluasi kegiatan ini.  Hadir dalam  latihan penanggulangan keadaan darurat,  dari KNKT, direktorat teknis  terkait, BIN, TNI Polri , stakeholder lainnya dan masyarakat.

   Akhirnya kedepan,  lanjut Cece Tarya, tujuan utama dari kegiatan latihan penanggulangan keadaan darurat ini adalah untuk  memberikan gambaran kepada masyarakat pengguna jasa bandara dan transportasi udara  bahwa Bandara DEO Sorong secara personil  dan fasilitas juga koordinasi dan komunikasi dengan para tim anggota  komite dapat berjalan dengan baik.

 “Namun kita tunggu  hasil penilaian dari tim KNKT atau dari tim direktorat teknis, hal-hal apa yang perlu kita perbaiki, kita perbaiki,”tandas  Cece Tarya didampingi beberapa pejabat terkait dalam Komite  Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.

 Pejabat penilai saat ditanya mengatakan karena masih mengumpulkan data, hasil evaluasi  kegiatan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara DEO Sorong  dapat diketahui , Jumat, (18/10).  (ros)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.