Kepala BASARNAS Kunjungi Kantor SAR Sorong, Tinjau Sarpras Penyelamatan dan Kesiapan Personel

SORONG– Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Kamis (6/11/2025) melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Kantor SAR Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Kepala BASARNAS, Mohammad Syafii didampingi Kepala Kantor SAR Sorong, Monce Brury saat meninjau sarpras di Kantor SAR Sorong. (rosmini/SS)

Dalam kunker perdana Kepala BASARNAS di Provinsi Papua Barat Daya ini turut hadir seluruh Kepala  Kantor SAR di wilayah Papua.

Sebelum memberikan arahan kepada seluruh staf di Kantor SAR Sorong, Kepala BASARNAS didampingi Kepala Kantor SAR Sorong Monce Brury meninjau perlengkapan sarana dan prasarana (sarpras) yang dimiliki Kantor SAR Sorong.

Saat meninjau sarpras, Kepala BASARNAS tampak begitu teliti akan kelengkapan dan penggunaan alat penyelamatan yang ada.

Adapun sarpras Kantor SAR Sorong yang ditinjau seperti alat Under Water Thuruster, Drone DJI Mavic 3T, Echo Sounder, dan perlengkapan medis.

Kepada media, Kepala BASARNAS M.Syafii mengatakan kunjungannya ke Kantor SAR Sorong untuk melihat secara langsung unit pelaksana tugas di lapangan.

“Kantor-kantor SAR yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan pelaksana tugas dari Badan SAR Nasional  yang melaksanakan tugas sesuai Undang-Undang yang tidak lain kita adalah sebagai pelaksana tugas pemerintah di bidang tugas penanganan kedaruratan,”jelas Marsda M.Syafii.

Dijelaskan  bahwa penanganan kedaruratan itu menyangkut mulai dari penanganan terhadap bencana, kecelakaan transportasi dan seluruh kondisi yang membahayakan manusia.

“Dan sebagai pelaksana kita tersebar di 45 Kantor SAR. Kebetulan wilayah Papua ini ada 6 Kantor SAR. Salah satunya yang kita kunjungi adalah Kantor SAR Sorong dan kita bisa berinteraksi dengan para Kepala Kantor SAR terkait dengan tugas yang dilaksanakan mungkin ada kendala dan juga masukan-masukan,”terangnya.

Menanyakan hasil tinjauan sarana dan prasarana (sarpras) yang dimiliki Kantor SAR Sorong, dikatakan, terkait dengan jumlah, jenis sarana dan prasarana yang ada di Kantor SAR, semuanya sudah terdata di kantor pusat.

“Kita datang ke sini sebenarnya untuk melihat secara fisik, soal bagaimana sarana dan prasarana yang ada di sini apakah cukup atau tidak, kita memiliki tahapan-tahapan tertentu,”tandasnya.

Bahwa Kantor SAR memiliki kemampuan atau kewenangan untuk membina potensi SAR yang ada di seluruh wilayah sehingga hasil binaan itu setiap potensi SAR mampu melaksanakan tugas atau tindakan awal sambil menunggu Kantor SAR hadir.

“Pada saat Kantor SAR dari tugas itu ternyata menunggu atau membutuhkan peralatan diluar dari peralatan yang dimiliki di kantor ini, disitulah harus ada perbantuan-perbantuan mulai dari Kantor SAR yang ada di seputaran atau kita bisa menghadirkan dari kantor pusat,”terang Marsda M.Syafii.

Yang pasti lanjut M. Syafii,  BASARNAS hanya ada satu dan dilaksanakan oleh pelaksana Kantor SAR yang ada di daerah-daerah.

Menyinggung tentang personel Kantor SAR dikatakan, dalam  pengembangan organisasi, BASARNAS hadir atas dasar Undang-Undang.

Terkait dengan tujuan nasional yang dijabarkan oleh Presiden RI dalam asta cita, maka BASARNAS melaksanakan tugas sesuai fungsinya.

Diakuinya, sering dihadapkan bahwa saat ada kejadian dianggap  BASARNAS terlambat sampainya.  Tapi kalau bicara aturan, 15 tahun berturut-turut BASARNAS mendapatkan predikat WTP ( wajar tanpa pengecualian).

“Artinya tugas-tugas yang kita laksanakan sesuai prosedur. Kalau bicara keinginan masyarakat yang disampaikan oleh wakil rakyat baik itu DPRD maupun di DPR tingkat pusat kita diminta kalau bisa setiap kabupaten ada Kantor SAR. Saat ini Kantor SAR kadang-kadang mengkafer setiap kabupaten dan kota sehingga kehadiran kita mungkin agak lambat,”terangnya.

Lanjut dikatakan, dalam pembangunan organisasi, pihaknya tentu  ingin mengembangkan organisasi dan organisasi yang ada tentunya BASARNAS juga akan melengkapi jumlah personil dan kemampuan yang dimiliki.

Kepada jajaran Kantor SAR Sorong, Kepala BASARNAS M.Syafii menekankan bahwa yang pasti pihaknya akan melaksanakan tugas kalau ada jaminan bahwa semuanya sudah aman.

“Itu bisa aman tentunya dari kesiapan personil itu sendiri baik itu jumlahnya maupun kemampuan yang harus disiapkan, sarana dan prasarana yang akan digunakan dan kesinergiannya dengan kementerian lembaga yang lain. Itu yang perlu menjadi penekanan kita.

Jadi kita tidak akan pernah melakukan suatu kegiatan kalau tidak ada jaminan aman  bagi personil kita yang melaksanakan dan kita berlatih terus supaya resiko bisa kita minimalkan sekecil mungkin,”tegas Marsda M.Syafii.

Terkait dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang waktunya sudah dekat, dikatakan, secara rutin siaga SAR dalam Nataru  tentunya BASARNAS akan bersinergi dengan seluruh lembaga terkait.

“Untuk pelaksanaan operasi , SAR Nasional bisa melaksanakan baik secara mandiri maupun bersinergi, tapi dalam penyiapan pasti bersinergi dengan Kementerian Lembaga terkait,”tandas Jenderal Bintang Tiga dari TNI AU ini. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.