Korban ke 8 Meninggal Dunia, Ta’zia Malam Ini Dibatalkan
SORONG– Kabar duka kembali datang dari keluarga korban kebakaran gas di Boswesen Kota Sorong, Papua Barat Daya. Korban luka bakar , Abdul Majid (53) yang dirawat di RSUD JP Wanane, Minggu sore (2/6) sekitar pukul 18.00 Wit meninggal dunia.
Abdul Majid merupakan korban ke 8 yang meninggal dunia. Dengan demikian, dari 9 korban yang mengalami luka bakar, hanya satu yang selamat yakni Farhan (8).
Berikut daftar nama korban yang meninggal dunia akibat kebakaran gas di Boswesen :
- Abdu Majid (53)
- Hj. Rohani (56)
- Nurhayati ( 50)
- Wahidah (30)
- Hibbang (7)
- Aulia (5)
- Jarlani (4)
- Rafan (3)
Jenasah alm Abdul Majid disemayamkan di rumah duka di perumahan Usaha Mina, Rufei. Dan direncanakan pemakaman akan dilaksanakan Senin pagi (3/6) pukul 09.00 Wit Sebelum mendapatkan kabar meninggalnya Abdul Majid, sedianya malam ini dilaksanakan ta’ziah di kediaman H. Abdullah/Hj Aty Baso di Jln Danau Tage Barat Perumahan Usaha Mina, Rufei .
Undangan ta’ziah pun sudah dishare ke Whatshap Grup Silaturahmi KKSS, namun sore hari mendapatkan kabar kalau Abdul Majid meninggal dunia, maka ta’ziah malam ini pun dibatalkan dan akan dilaksanakan pada esok (Senin) malam (3/6).
“Atas permintaan keluarga, ta’ziah malam ini dibatalkan,”demikian informasi yang disampaikan di Whatshap Grup Silaturahmi KKSS. Sementara itu, korban ke 7,Hibbang (7) Minggu pagi (2/6) dimakamkan di TPU Rufei. Alm Hibbang dan Abdul Majid meninggal setelah mendapatkan perawatam intensif di RSUD JP Wanana, Km 22.

Begitu banyaknya korban meninggal dunia dalam musibah kebakaran gas di Boswesen sungguh merupakan duka mendalam, yang dirasakan masyarakat di Papua Barat Daya, khususnya warga KKSS. Menurut keluarga korban, korban yang meninggal dunia, semuanya mengalami luka bakar di atas 90 persen dan parah dibagian wajah dan kepala.
Seperti diketahui, kejadian Rabu malam (29/5) itu 9 korban luka bakar yang ada di rumah kontrakan di Boswesen, sedang kumpul-kumpul untuk makan bersama.
Ceritanya makan bersama itu sebagai perpisahan karena salah satu korban yang meninggal dunia dalam kejadian ini akan berangkat ke Makassar. Para korban masih satu keluarga, mereka terdiri terdiri mama, anak, anak, cucu, kakek, nenek, ponakan dan tante.
Saat akan masak untuk makan-makan bersama diduga percikan api dari kompor minyak tanah bergesekan dengan gas yang keluar dari selang atau katup tabung gas.
“Jadi ceritanya itu sudah banyak gas di udara terjadi percikan api maka membuat semua terbakar yang ada di dalam itu,”tutur Ketua Pa’mai M. Rizal yang sejak kejadian Rabu malam lalu standby di rumah duka di perumahan Usaha Mina Rufei.
Mengetahui ada kebakaran di lantai bawah, salah satu anggota keluarga yang ada di lantai 2 lompat ke bawah dan mendobrak pintu. Disitulah 9 korban yang mengalami luka bakar pada keluar dari rumah dan mencari air untuk memadamkan api di tubuhnya. Dalam kondisi tubuh terbakar, 9 korban keluar langsung ke samping rumah dan menyiram tubuhnya dengan air.
Usai tubuhnya terbakar, kondisi korban masih bisa jalan bahkan alm Hj Rohani, tutur Rizal, saat akan dibawa ke rumah sakit masih jalan, naik ke mobil, bahkan di rumah sakit almarhumah juga masih bisa turun dari mobil dengan jalan sendiri tanpa dipapah. (ros)