SORONG– Kampanye akbar pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati, SE MM M.Pd – Ir Petrus Kasihiw, MT (ARUS) di Alun-Alun Aimas, Selasa (19/11) dipadati massa pendukung.
Dipandu MC Vj Opick, masyarakat yang datang dari berbagai penjuru tampak begitu antusias mengikuti rangkaian kampanye ARUS. Dihibur penyanyi seperti Nency dan Nasmah, Piter, Oktrin, Neng Wiwin, Dewi Hamidah, Zul dan Roka Mar Rapper,suasana kampanye ARUS penuh suka cita dan sangat menghibur warga.
Calon Gubernur Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati (Afu) dalam orasinya mengatakan, dalam berpolitik, harus punya pendirian, jangan seperti ikan Sembilan dimana ada makanan maka disitulah pada datang bergerombol.
“Filosofi ikan Sembilan tahu? Ko buang nasi begini…kuurrr semua kumpul, ko buang nasi begini..kuurr semua kumpul, tidak ada punya pendirian,”tandasnya. Lebih lanjut Afu yang mantan Bupati Raja Ampat dua periode mengatakan, dunia ini terlalu kecil. Kampanye ARUS hari ini, semua orang pasti tahu.
“ Hari ini dong senter dengan video, tiktok, facebook ka, woi ko liat dong muka ne, jadi stop tipu sudah. Ade kalo ko mantan pemain, kaka ni mantan pelatih. Itu kata Edgar Aronggear,”ujar Afu. Tentang sepak terjang dirinya dalam dunia politik, Afu mengatakan tak perlu diragukan lagi. Sehingga segala instrik dalam politik, pasti sudah diketahui.
“Orang lain bilang makan garam ka. Torang ini berenang di laut yahg lautannya bebas. Tong biasa main di lautan ombak, jadi tong tiba di daratan ini trada ombak, jadi sa kestau saja , kamu percaya dan tidak tapi kaka nih mantan pelatih,”tandasnya yang disambut kata “betuul” dari massa pendukung Arus.
“Kamu boleh main dengan orang lain, tapi Tuhan pasti pake kami saja sebagai gubernur. Kamu boleh tipu muslihat, pake saja, tapi Tuhan bilang kalau ada 1 tidak mungkin 2. Setuju bapak ibu? masuk akal? Logika ka tidak bapak ibu?,”ujarnya bernada tanya kepada massa pendukung.
Ditegaskan bahwa masyarakat pendukung ARUS, yang memilih ARUS pasti orang cerdas. Pilihan tanggal 27 November nanti akan menentukan nasib warga 5 tahun kedepan. Dalam memilih pemimpin, pemimpin itu harus dikenal, pemimpin sudah berbuat, sudah kau tanam di sini, kau tabur di sini maka kau akan tabur di sini. Itu hukum tabur
“Jangan kamu kasi orang hanya menjual saudara-saudaramu untuk kamu punya kepentingan saja,”sorotnya menyimpan kekesalan. Lanjut dikatakan Afu, untuk menjadi seorang pemimpin semestinya berusaha meyakinkan masyarakat bahwa anda memang layak jadi pemimpin. Bukan dengan cara menjatuhkan orang lain.
Yang pasti dikatakan, untuk menjadi Bupati Raja Ampat yang sudah dilalui, prosesnya tidak gampang. Dan Afu mengaku sudah melewati kerikil-kerikil dan karang-karang tajam “Tidak usah ajari ikan berenang, kami ini ikan. Kira-kira begitu, jang ajar ikan berenang,”tandasnya.
Pemimpin yang baik adalah menjadi pelayan bagi banyak orang. “Tuhan tidak pernah salah memilih untuk seseorang jadi pemimpin. Karena Tuhan tahu, bukan karena gagah, ganteng dan cakap dari seseorang tapi Tuhan tahu karena ada hati,”ujarnya seraya menanyakan kepada massa pendukungnya “Ada amiin” yang dijawab “amiin”.
Jika selama ini pencalonan ARUS dalam Pilgub Papua Barat Daya mendapatkan banyak ujian, namun semua itu berhasil dilewati.
“Sesuai sifat ARUS, kalau ban itu bocor ko tambal ko bisa jalan lagi, dan angin itu tidak bisa keluar. Tapi kalau arus, air, ko pele, ,ko lawan, ko mo tutup, nanti ko yang molo, ko yang tenggelam, ko tenggelam,”ujar Afu dengan nada tinggi.
Sebelum Cagub Afu, tampil berorasi, Cawagub Pieter Kasihiw, Ketua Tim Koalisi Pemenangan ARUS, Zeth Kadakolo dan Korwil Papua Barat Daya DPP Partai Nasdem, Rico Sia. Agar massa pendukung tidak bosan, orasi kampanye akbar ARUS diselingi dengan musik yang membuat semua ikut bergoyang.
Kampanye akbar paslon ARUS diakhiri dengan peragaan cara mencoblos nomor 1 di surat suara yang diperagkan oleh Cagub Abdul Faris Umlati. (ros)
