SORONG– Calon Gubernur Papua Barat Daya, Abdul Faris Umlati, SE MM M.Pd menilai, dalam debat publik ketiga pasangan calon (paslon) gubernur- wakil gubernur yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Daya, di Convention Vega Prime Hotel , Rabu (20/11), semua paslon memiliki kualitas yang sama.
“Semua paslon menampilkan yang terbaik. Rata-rata kualitas sama,”ujar Abdul Faris Umlati (Afu) didampingi Calon Wakil Gubernur Ir Petrus Kasihiw, MT dalam jumpa pers usai debat public di Vega Prime Hotel.

Karena sehari sebelumnya melaksanakan kampanye akbar di Alun-Alun Aimas, Afu mengatakan sesungguhnya Ia merasa lelah namun tetap semangat mengikuti debat publik ketiga. Ia juga mengatakan, bahwa apa yang disampaikan dalam debat publik sesungguhnya semua telah dikerjakan saat dirinya menjabat sebagai Bupati Raja Ampat dua periode
Terkait dengan materi debat, yakni tentang eksport , Afu mengatakan, eksport itu bukan hanya tentang hasil komoditi pertanian, perikanan dan kehutanan seperti kayu dan lainnya, tapi juga dibidang pariwisata.
“Industri pariwisata itu adalah salah satu eksport jasa. Bagaimana pariwisata menjadi tuan di negerinya sendiri. Dan itu sudah kita lakukan,”ujar Afu. Ia pun kemudian mencontohkan bagaimana anak-anak di Kabupaten Raja Ampat kini banyak yang bisa berkomunikasi dengan turis asing.
Dimana mereka secara otodidak bisa belajar Bahasa Jerman, Bahasa Inggris dan Bahasa Perancis. Hal ini kata Afu bisa terjadi karena adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang dipimpinnya saat itu.
Bukan hanya itu, dalam memajukan industri pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, Afu juga mengugkapkan adanya pertumbhan homestay dari 1-2 homestay kini jumlahnya meningkat hingga mencapai sekitar 100 homestay.
Cagub dari Partai Demokrat menjelaskan hal ini, terkait dengan salah satu materi pertanyaan debat “kebijakan dan Langkah-langkah strategi apa yang dilakukan untuk mendorong ekspor di Papua Barat Daya”
Dalam hal ini bagaimana pemerintah hadir memberikan dukungan dengan menciptakan sebuah regulasi yang jadi potensi pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, anggaran yang cukup sehingga pelaku usaha parisawata dapat menjadi tuan di negerinya sendiri.
Sementara itu, paslon nomor 2, Gabriel Asem- Lukman Wugaje dalam jumpa pers mengatakan, seorang gubernur di Provinsi Papua Barat Daya harus memetakkan potensi yang dimiliki Papua Barat Daya.
“Dia harus ekplor semua potensi yang dimiliki Provinsi Papua Barat Daya sehingga mampu meningkatkan kapasitas fiskal Papua Barat Daya. Karena selama ini kita berharap dana transfer dari pusat, sedangan potensi lokal yang dimiliki belum diangkat secara baik,”ujar Gabriel Asem. Tentang materi debat, Gabriel Asem menilai biasa-biasa saja.
Calon Gubernur Joppye Onesimus Wayangkau mengatakan, dari debat publik ketiga, masing-masing paslon sudah menyampaikan visi misi dan program kerja sesuai tema yang telah ditentukan, “Ini debat terakhir dan masyarakat pun sudah bisa menentukan pilihannya. Dan saya pesan supaya jangan salah memilih,”ujarnya didampingi Calon Wakil Gubernur, Ibrahim Wugaje.
Jika terpilih memimpin Provinsi Papua Barat Daya, Joppye mengatakan akan memberantas perilaku korupsi yang membuat kita tidak bisa maju. “Saya pikir Papua Barat Daya ini anggarannya cukup besar, tapi masyarakat, perekonomian dan lainnya tidak bisa maju karena kebocoran anggaran sangat besar. Itu yang akan kita berantas,”ujarnya.
Dari debat publik ketiga, Joppye Wayangkau mengatakan, masyarakat akan menilai siapa yang layak untuk dipilih.
Sementara Calon Gubernur Elisa Kambu mengatakan, dari debat publik ketiga, masyarakat bisa menilai siapa yang layak memimpin Provinsi Papua Barat Daya. Karena hampir semua paslon adalah mantan kepala daerah, sehingga apa yang disampaikan dalam debat itu berdasarkan pengalaman yang telah dilalui.
Cagub nomor 3 yang berpasangan dengan Ahmad Nausrau mengajak masyarakat berdoa agar kiranya Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur pada 27 November 2024 berlangsung dengan penuh demokratis, aman, lancar , nyaman tidak dalam suasana tekanan, ancaman. Agar rakyat diberi kebebasan dalam memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya.
Cagub nomor 4, Bernard Sagrim mengatakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah, butuh 3 pilar utama, yakni pemerintah sebagai regulator, pihak swasta sebagai penggerak dan masyarakat sebagai pihak yang mengeksekusi kebijakan tersebut.
Masyarakat perlu didukung dengan regulasi dan ditopang oleh pemerintah dengan keberpihakan kebijakan pembangunan yang memastikan untuk memberdayakan sektor ekonomi masyarakat. “Contoh sektor UMKM yang digerakkan oleh masyarakat sehingga pendapatan masyarakat dipastikan untuk dapat mengakses pasar,”tansdas Bernard Sagrim didampingi Calon Wakil Gubernur, Sirajudin Bauw.
Setelah berlansung dalam 6 sesi, debat publik ketiga calon gubernur-calon wakil gubernur diakhiri dengan kelima paslon saling bersalaman dan foto Bersama.
Diakhir debat publik ketiga, suasana pun semakin ramai dimana pendukung masing-masing paslon semakin kencang meneriakkan yel-yelnya. (ros)