Julian Kelly Kambu, ST,M.Si : Banjir Terjadi Bisa jadi Karena Tulis Lain, Laksanakan Lain
SORONG– Ditandai dengan penabuhan tifa, Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, S.Pd.I MM membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pegawai Bidang Lingkungan Hidup (LH) terkait Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Selasa 28 Oktober 2025 di Lantai 2 Vega Hotel.

Dengan menghadirkan narasumber Hendaryanto,ST M.Si dari KLH/BPLH Ditjen TL SDAB Direktorat PDLKWS dan Krisna Kumar, ST M.Si, kegiatan Bimtek ini diikuti sekitar 50 orang peserta utusan dari Kota dan Kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya. Selain itu juga melibatkan dari unsur perguruan tinggi dan mitra stakeholder lainnya.

Dalam sambutannya, Wagub Papua Barat Daya mengatakan, di tingkat daerah penyusunan KLHS menjadi tantangan tersendiri karena keterbatasan sumbernya manusia, pemahaman teknis dan akses terhadap data lingkungan.
Karena itu Wagub mengatakan diperlukan peningkatan kapasitas melalui Bimbingan Teknis bagi pegawai yang menangani urusan lingkungan hidup, khususnya dalam hal metodologi penyusunan KLHS, identifikasi isu strategis, analisis Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta integrasi hasil KLHS ke dalam dokumen perencanaan daerah.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi teknis aparatur pemerintah daerah, meningkatkan kualitas dokumen KLHS dan mendorong sinergi lintas sektor dalam dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertananan (LHKP) Provinsi Papua Barat, Julian Kelly Kambu,ST M.Si mengatakan kegiatan Bimtek ini sangat penting, apalagi saat ini seluruh kabupaten dan kota di Papua Barat Daya sering kebanjiran.
Penyusunan KLHS merupakan instrumen penting dalam prinsip pembangunan berkelanjutan kedalam kebijakan, rencana dan program pembangunan.
Dikatakan oleh Kadis LHKP Papua Barat Daya, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021, Peraturan Pemerintah Nomo2 26 tahun 2016 bahwa setiap kegiatan, rencana dan pogram wajib dianalisis melalui kajian lingkungan hidup strategis untuk.memastikan bahwa lingkungan hidup telah dipertimbangkan secara sistematis dan ilmiah.
“Hari ini seluruh tanah Papua khususnya Papua Barat Daya semuanya banjir dimana-mana. Raja Ampat banjir, Maybrat banjir, Sorong Selatan banjir, Tambrauw banjir, Kabupaten Sorong banjir, kalau Kota ini sudah biasa banjir. Permasalahan lingkungan ada apa,”ujar Kelly Kambu bernama tanya.
“Kegiatan ini dilaksanakan satu hari. Kami berharap peserta dapat memanfaatkan 2 narasumber ini sampai matahari terbenam., “ujar Kelly Kambu dengan nada canda.
Dikesempatan tersebut, Kadis LHKP juga melaporkan kepada Wagub kabupaten.kota yang sudah menyusun KLHS.
“Setelah mengikuti bimbingan.teknis.ini, pulang dan laksanakan, jangan hanya dengar-dengar saja terus lupa lagi,”harap Kelly Kambu.
Yang menarik diakhir sambutannya Kadis LHKP Papua Barat Daya mengungkapkan adanya anak bangsa yang menanyakan kepada alm Gusdur tentang sifat bangsa.
Yakni ada negara yang sedikit bicara dan sedikit bekerja yaitu Nigeria dan Monglia kemudian ada yang sedikit bicara banyak bekerja yaitu Jepang dan Korea Selatan, banyak bicara dan banyak bekerja itu Amerika dan Cina, banyak bicara dan sedikit kerja yaitu Pakistan dan India.
Kemudian wartawan bertanya kepada Gusdur, kalau Indonesia masuk kategori mana Gus?
Kemudian Gusdur menjawab, untuk Indonesia tidak bisa dimasukkan kedalam 4 kriteria itu . Ketika.ditanya wartawan apa alasannya. Gusdur menjawab : “Karena Indonesia antara yang dibicarakan dengan yang dikerjakan berbeda,” ucap Kelly Kambu yang disambut tepuk tangan dan tawa dari para peserta Bimtek.(min)
Karena itu, Kelly Kambu mengingatkan kepada OPD teknis terkait untuk jangan main-main dengan dokumen KLHS karena jika diabaikan ada sangsi.
Kelly Kambu juga mengatakan persoalan banjir bisa terjadi karena yang ditulis lain, laksanakan lain. (min)







