JAYAPURA– Guru berinisial AS (29) ditemukan tewas bersimbah darah dalam kondisi terikat di tempat usaha Laundry milikinya di Distrik Abepura, Papua. Korban diduga dibunuh karena mobil dan handphone miliknya hilang di lokasi.
“Dari kejadian tersebut diketahui ada barang milik korban yang hilang atau tidak ada di sekitar TKP yakni satu unit mobil Daihatsu Ayla nomor polisi PA 1696 RL warna merah dan satu buah Handphone,” kata Kasat Reskrim Komisaris Polisi I Dewa Gede Ditya kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Ia mengatakan, diduga korban meninggal dunia karena adanya tindak pidana atau dibunuh karena beberapa barang korban hilang. Kini tim sedang bekerja di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut.
“Jasad AS pertama kali ditemukan dalam keadaan tewas. Korban merupakan ASN dari salah satu sekolah di Jayapura,” katanya .
Ia menerangkan, penemuan jasad tersebut berawal saat saksi bernama Abdullah yang merupakan Ayah dari korban datang ke TKP untuk mengecek kabar korban, lantaran dari semalam tak kunjung pulang ke rumah.
“Jadi, saksi ketika ke TKP dan membuka pintu usaha Laundrynya tersebut menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Korban ditemuakan dengan posisi terikat tali di sekujur badannya dan darah di sekitar kepala. Melihat itu, saksi langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Abepura,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya warga Distrik Abepura, digegerkan dengan penemuan mayat seorang guru berinisial AS (29). Ia ditemukan dalam kondisi posisi terikat tali dan bersimbah darah.
“Warga seputaran Abepura dikejutkan dengan penemuan mayat AS di salah satu tempat usaha Laundry milikinya. AS ditemuakan bagian kepalanya terikat tali dan bersimbah darah,” kata Kasat Reskrim Komisaris Polisi I Dewa Gede Ditya kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
AS ditemukan tewas pada Kamis (3/7/2025) di Jalan Gerilyawan Kelurahan Kota Baru tepatnya di depan Masjid Agung As-Shalihin Abepura, Kamis (3/7) pagi. Ia pertama kali ditemukan oleh ayahnya Abdullah (57). (Cr-4)
