Proteksi Pelaku Wisata di Papua Barat Daya, Rico Sia Tekankan Pentingnya Sertifikasi
SORONG– Ditandai dengan penabuhan tifa 7 kali, anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Dr Rico Sia, M.Si membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Melalui Pemanfaatan Digital Marketing, di Lantai 3 Hotel Aimas, Senin (4/8/2025).

Dalam penabuhan tifa, Rico Sia didampingi Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata RI Muharony Fikky Saputra, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sorong Hendrik Momot, ST, M.Scn dan Rektor Unimuda yang diwakili Dr Firman.

Kepala Dinas Pariwisata dan Pemuda Olah Raga Hendrik Momot, mengatakan, dalam upaya pengembangan destinasi wisata, seperti wisata BatuLubang di Distrik Makbon, Pemerintah Kabupaten Sorong kini tak lagi menggunakan cara-cara manual seperti melalui surat atau menggunakan proposal, melainkan sudah beralih ke era digital.

Dalma Bimtek yang diikuti 50 orang peserta, kedepan Ia berharap ada kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupatean Sorong untuk berbagi link dengan Kementerian Pariwisata agar dari kegiatan ini kedepan tempat-tempat wisata bisa terakses untuk mendukung pariwisata nasional dan pariwisata di Papua Barat Daya dan Kabupaten Sorong.
Sementara itu, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, Muharoni Fikky Saputra mengatakan, saat ini Kementerian Pariwasata melaksanakan program transformasi digital tourism 5.0 yang merupakan pengembangan teknologi yang dikaitkan dengan pariwisata sehingga menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempromosikan pariwisata.
Diera digital saat ini, masyarakat kini bisa mempromosikan segala sesuatu termasuk pariwisata melalui media sosial seperti tiktok, fecabook dan instagram. Karena selain menghemat waktu juga hemat biaya.
Dalam strategi marketing pariwisatai, Muharoni Fikky mengingatkan Pemda Kabupaten Sorong untuk memiliki citra dan branding tersendiri. Karena dengan branding itulah menjadi ciri khas dan akan lebih mudah diingat orang untuk datang berkunjung ke Kabupaten Sorong. Menanyakan apa branding Kabupaten Sorong, dikatakan oleh Kadis Pariwisata,”belum ada”.
“Kalau tidak ada branding, agak susah pak untuk menjualnya. Apa nih, apa sih Sorong. Jadi ciptakan produk untuk image pariwisatanya, sehingga kita sama-sama untuk memperkenalkan Sorong ke daerah lain maupun ke dunia internasional,”ujarnya.
Dengan tingkat kunjungan wisata yang melonjak pada akhirnya akan meningkatkan PAD Kota maupun Kabupaten Sorong “Multiplayer efeknya itu sangat terasa sekali kalau pariwisatanya sudah maju. Kalau tambang bisa habis, tapi pariwisata masih terus berkelanjutan. Semakin maju pariwisata masyarakat juga semakin maju pendapatannya,”Muharoni Fikky.
Membidangi pariwisata, Bimtek yang merupakan salah satu wujud kepedulian anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya Dr Rico Sia, M.Si dalam upaya mengangkat destinasi wisata dan pelaku usaha wisata di Papua Barat Daya dan khususnya di Kabupaten Sorung.
Sebelumnya, yakni Sabtu (2/8/2025), kegiatan yang sama telah digelar di SwissbelHotel dengan menghadirkan 50 pelaku usaha pariwisata.
“Mudah-mudahan kegiatan Bimtek ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Ingat, kita menjadi salah satu yang diharapkan dapat mengangkat pariwisataan di Kabupaten Sorong. Saya yakin teman-teman punya sudah jago bermain media sosial, saya yakin teman- teman punya UMKM yang enak-enak. Tapi tidak ada gunanya semua itu apabila dijaman sekarang ini tidak pakai digital dalam mempromosikan itu semua,”ujar Rico Sia.
Dalam kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, dan pelaku usaha, diharapkan kedepan, bukan hanya sebatas promosi di media sosial, tapi Bimtek terkait penyediaan konten-konten wisata di media sosial juga perlu dilakukan.
“Agar konten-konten tersebut bisa menciptakan fyp seperti di Raja ada lumba-lumba, di Kabupaten Sorong ada penyu, konten-konten ini bisa dipakai untuk kemudian meningkatkan nilai jual kita punya destinasi wisata,”ujar Rico Sia dari Partai Nasdem.
Lebih lanjut Rico Sia mengatakan, dalam melindungi para pelaku wisata lokal sangat penting untuk dilakukan pendidikan sertfikasi terhadap para pelaku usaha sektor pariwisata.
Karena itu, anggota DPR RI 2 periode ini berharap kepada pemerintah untuk dapat memberikan sertifikasi kepada pemandu-pemandu wisata, pelaku-pelaku wisata karena dengan adanya sertfikasi itu akan membuat para wisatawan baik lokal maupum mancanegara merasa lebih nyaman. Selain itu sertifikasi yang dimiliki juga akan memproteksi para pelaku usaha bidang pariwisata.
Sementara itu dalam Bimtek, Rektor Unimuda Sorong, Dr Rustamadji, M.Si didampingi Dr Firman saat tampil sebagai narasumber memberikan semangat kepada para pelaku usaha untuk semangat dan melek digital.
“Jangan menyerah, jangan berhenti sebelum berhasil. Harus semangat, tidak boleh mengeluh. Orang mengeluh itu kerjaannya hanya satu yaitu dia akan membuktikan keluhan sebenarnya, dan ini sangat berbahaya,”tandas Dr Rustamadji.
Usai menerima materi, Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Melalui Pemanfaatan Digital Marketing diakhiri dengan pembagian sertifikat kepada para peserta.
Salah satu pelaku usaha pariwisata Rumah Etnik Papua, Mitshi Wanma menilai Bimtek yang digelar atas kepedulian anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia sangat bermanfaat.
Dari materi yang disampaikan narasumber Dr Rustamadji bahwa pelaku usaha pariwisata harus selalu bahagia seperti senyum, melayani tamu dengan baik akan terus diterapkan sehingga usaha Rumah Etnik Papua yang dikelola dapat terus berkembang. (min)