Gubernur : Banyak Pelayat Buah dari Kebaikan
SORONG- Dalam suasana penuh duka cita mendalam, ribuan pelayat melepas jenasah alm Auguste C.R Sagrim,ST ke tempat peristirahatan terakhir, Senin (29/9/2025).

Jenasah alm Gusti Sagrim dimakamkan di depan rumah duka di HBM, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Ibadah perkabungan dipimpin oleh Pdt Hiskia Rollo, S.Th M.Th dan ibadah pemakaman dipimpin oleh Pdt Jeane Haurisa Fonataba (Ketua Klasis GKI Sorong). Pelepasan jenasah almarhum Guste Sagrim diiringi isak tangis dari segenap keluarga.

Mewakili keluarga, kakak kandung alm Auguste Sagrim, Dr Cornelis Sagrim, M.Th, mengungkapkan rasa kehilangan yang sangat mendalam atas kepergian almarhum yang menghembuskan napas terakhir pada 24 September 2025 di Jakarta.
Semasa hidupnya, almarhum yang lahir di Ayamaru pada 4 Agustus 1983 adalah sosok yang memiliki integritas yang tinggi. Saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Sorong pada Pilkada Kota Sorong 2024 lalu maupun saat Pemilu legislatif, almarhum Gusti Sagrimtidak pernah menghubungi pihak penyelenaggara Pemilu.
Dua periode (2014-2019, 2019-2024) di lembaga legislatif DPR Kota Sorong, Gusti Sagrim juga lebih memilih hidup bersahaja dengan menempati rumah peninggalan orang tuanya. Yang bikin bangga, almarhum banyak membantu orang lain.
Termasuk menyatukan anak-anak muda dengan membangkitkan olah raga sepak bola dengan melaksanakan agenda Safcom Cup.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dalam sambutannya menilai almarhum Gusti Sagrim adalah sosok anak muda yang memiliki kemampuan lebih dari sesama kita. Dan Gubernur menyebut almarhum sebagai haters paripurna, yang punya naluri politik yang luar biasa serta memiliki kemampuan menyerap aspirasi anak-anak muda dan punya prinsip,
“Kami orang Maybrat, politik semua orang bisa, birokrasi yes, tapi urusan cepat ini tidak banyak orang, hanya Gusti. Yang dia miliki sudah dipersambahkan untuk tanah negeri ini, untuk kemajuan di kepala burung yang kita cintai ini, untuk Tanah Papua,”ujar Elisa Kambu.
Gubernur mengatakan, tidak tahu kapan lagi dapat anak muda yang bisa bangkit untuk melankiutkan perjuangan yang sudah dilakukan. Sebabnya itu kata Elisa Kambu, semua merasa kehilangan.
Dengan iman yang kokoh, lanjut Gubernur, Tuhan telah berkehendak, menyiapkan tempat terbaik bagi almargum Gusti Sagrim.
Gubernur juga mengatakan, begitu banyak orang yang hadir dalam ibadah pelepasan, pemakaman almarhum. Hal ini menandakan bahwa selama hidupnya, almarhum Gusti Sagrim telah banyak berbuat baik bagi orang lain.
“Itu sebabnya kita yang masih hidup, kalau mau orang lebih banyak seperti ini diwaktu giliran kita, mulai hari ini kita hidup baik dengan semua orang, kita hidup damai dengan semua orang. Kita harus bersama-sama, bagaimana supaya kita bersama-sama. Perbuatan-perbuatan baik akan menyertai kita,”ujar Gubernur Elisa Kambu yang hadir bersama istri tercinta.
Selain Gubernur, dalam ibadah pelepasan dan pemakaman jenasah juga hadir Ketua MRP Papua Barat Daya, Alfons Kambu, Wakil Ketua DPR PBD, Anneke Lieke Makatukk, Plt Sekda Provinsi PBD, Yakob Karet beserta pimpinan OPD , Dandim 1802/Sorong,Letkol Inf Renaldi, Bupati Maybrat Karel Murafer, Wakil Bupati Maybrat, Fernando Solossa, Sekda Maybrat, Ferdinandus Taa, mantan Wali Kota Sorong dua periode Lambert Jitmau beserta istri, Petronela Kambuaya dan sejumlah pejabat lainnya serta ribuan masyarakat.
Di samping peti jenasah, ada keluarga almarhum, kakak-kakan almarhm, Dr Bernard Sagrim beserta istri yang tampak sangat bersedih atas berpulangnya Guste Sagrim. Yang menyayat hati saat peti jenasah akan ditutup, keluarga dari almarhum, anak-anak almarhum yang masih kecil-kecil (3 orang) hanya bisa menatap wajah ayahnya yang terbujur kaku.
Saat akan dimakamkan, terdengar ucapan “Da da papa” dari si kecil yang cantik yang belum mengerti kepergian papanya untuk selama-lamanya.
Dengan dikoordinir oleh rekan sejati almarhum, Syafrudin Sabonama, rangkaian acara mulai dari pelepasan jenasah hinngga prosesi pemakaman berjalan lancar. Usai ibadah pemakaman yang dipimpin oleh Pdt Jeane Haurisa Fonataba, diikuti dengan persembahan setangkai bunga putih di atas makan almarhum yang sementara ditutupi tripleks,
Peletakan setangkai bunga putih oleh pejabat dan tamu undangan yang diawali oleh Gubernur Papua Barat Daya beserta jajaran. Termasuk mantan Wali Kota Sorong Lambert Jitmau yang usai menaruh setangkai bunga di atas makam almarhum menyampaikan kesannya terhadap almarhum Guste Sagrim yang begitu dekat dengan mama Petronela Kambuaya.
Rasa sedih ditinggal almarhum Guste Sagrim juga begitu terasa saat anak-anak kompleks HBM yang mengenakan kaos hitam bergambar Guste Sagrim menyanyikan lagu Black Brothers bertajuk “Hilang”.
“Bunga di hati layu sudah, berguguran daun-daunnya, apa salahku, apa dosaku hingga kau tinggalkan”.
Selain mempersembahkan lagu, anak-anak mud, tunas muda HBM begitu berperan mengatur kendaraan yang akan parkir. Karena begitu padatnya pelayat, panitia minta kendaraan parkir di bawah dan menyiapkan ojek yang mengantarkan pelayat untuk sampai ke rumah duka. (min)