Demo Petugas Kebersihan, Kantor Walikota Sorong Diduduki Sampah

SORONG– Kantor Walikota Sorong, Rabu siang digeruduk pasukan berbaju orange yang sehari-hari bekerja  sebagai petugas kebersihan.

Aksi demo petugas kebersihan di.Kantor Walikota Sorong mempertanyakan nasibnya mereka pasca diberhentikan. (rosmini)

Aksi demo petugas kebersihan Kota Sorong yang menuntut kejelasan nasib minta untuk bertemu dengan Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH MPA.

Namun karena tidak direspon,  pasukan Orange itu  kemudian menurunkan 2 armada truk berisi sampah.  Truk sampah itu kemudian menurunkan bak berisi sampah di kanan kiri pintu gerbang Kantor Walikota  Sorong.

Seketika di Kantor Walikota Sorong tercium  aroma tidak sedap. Bau sampah yang cukup menyengat membuat para pegawai langsung tampak memakai masker.

Pantauan media ini, saat melampiaskan kekecewaannya, beberapa  petugas kebersihan naik ke bak sampah dan sempat menurunkan sampah-sampah busuk di  beranda Kantor Walikota. 

Namun tak lama kemudian, aksi untuk menghamburkan sampah di beranda Kantor Walikota  Sorong dicegah petugas kebersihan lainnya, aksi itu tidak berlanjut. Namun bak sampah masih tetap bertengger di Kantor Walikota Sorong.

Dalam orasinya, petugas kebersihan yang berjumlah 121  orang mempertanyakan nasibnya,karena sejak perusahaan kontraktor yang menangani kebersihan di Kota Sorong dialihkan ke pihak lain, mereka pun semua ikut diberhentikan.

“Kami sudah kerja puluhan tahun. Angkat sampah pagi-pagi, sore juga masih angkat sampah. Ini kami diberhentikan begitu saja, kasian anak kami mau makan  apa,”ujar salah satu petugas kebersihan.

Pasukan orange itu juga mengaku tidak tahu alasan adanya pergantian pihak ketiga dari perusahaan yang selama ini mempekerjakan mereka. Hal inilah yang mereka minta adanya penjelasan dari Walikota Sorong.

“Kalau Walikota tidak menemui kami, ini sama saja dengan meminta kami besok jalan tutup TPA (tempat pembuangan akhir), kalau kami tidak bekerja yang lain juga tidak bisa bekerja,”ujarnya.

Dalam kekesalannya, salah satu orator dari kaum mama-mama mengatakan, saat Pilkada lalu, mereka pasukan orang semua dicari-cari untuk berikan suara.

“Setelah duduk di kursi empuk,kami dilupakan. Malah kasih tumpah torang pu piring makan,”tandasnya dengan menggunakan pengeras suara.

Hingga pukul 15.00  Wit, massa belum membubarkan diri dan bau sampah di Kantor Walikota Sorong masih menyengat. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.