Buka Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya, Gubernur Ingatkan Jangan Gadaikan Identitas

SORONG – Dengan mengusung tema  “Rajut Nyaman Tenun Kebangsaan”,  Gubernur Papua Barat Daya,Elisa Kambu membuka kegiatan Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya 2025, di Rylich Panorama Hotel,Senin (11/8/2025).

Dalam laporannya, Ketua Panitia Franky Umpain mengatakan, Jambore Masyarakat Adat Papua.Barat Daya yang berlangsung dua hari (11-12 Agustus 2025)  diikuti 60 kepala suku dari 80 kepala suku di Kota dan Kabupaten di Papua Barat Daya.

Pose bersama usai acara pembukaan Jambore Masyarakat Adat PBD. (rosmini)

Selain itu.juga diikuti 24 ketua paguyuban nusantara di Provinsi.Papua Barat Daya.

Dikatakan  Franky Umpain, Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya digelar setelah menjaring aspirasi masyarakat di kompleks-kompleks warga hingga di sekolah-sekolah.

Dari aspirasi yang dihimpun dibutuhkan ruang diskusi untuk orang asli Papua, ruang untuk bagaimana  berpartisipasi kepada pemerintah.

Karena itu dengan didasarkan pada UU Otsus Tahun 2021 dimana masyarakat berkontribusi dalam berperan kepada pemerintah dan nilai-nilai luhur budaya maka tercetuslah gagasan untuk melaksanakan Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya.

Ketua Panitia Franky Umpain juga mengatakan Jambore Masyarakat Adat PBD ini merupakan kegiatan yang pertama.kali di laksanakan di Tanah Papua.

Dari Jambore Adat Papua Barat Daya, Ia berharap dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran strategis yang mengantarkan posisi masyarakat adat sebagai subjek pembangunan, jadi mitra strategis bagi pemerintah.

Selain itu Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya juga menunjukkan kepada.generasi muda bahwa adat bukan sesuatu yang tertinggal.

Dalam agenda kegiatan, di hari.kedua Jambore Masyarakat Adat Papua.Barat Daya akan ada pembahasan pokok-pokok pikiran  dari para tetua-tetua adat untuk  disampaikan kepada pemerintah.

Selain itu juga digelar pertemuan dengan unsur Forkopimda, para UMKM asli Papua serta dengan panti asuhan, sanggar seni dan seniman.

Sementara itu Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dalam sambutannya menilai kegiatan Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya ini merupakan kegiatan yang luar biasa. Terlebih  merupakan kegiatan yang pertama kali digelar di Tanah Papua.

“Ini pertemuan yang spesial, pertemuan yang luar biasa, pertemuan orang- orang terkunci yang menjaga tanah ini,  masyarakt adat. Kita bangga punya adat istiadat,punya keturunan yang mampu melestarikan yang mampu menunjukkan komunitas ini ditengah tantangan.era global untuk tetap menghormati, menghargai yang namanya adat,”ujar Gubernur.

Karena itu, Gubernur Elisa Kambu pun memberikan apreseasi dan ucapan terima kasih kepada masyarakat adat, khususnya kepada panitia penyelenggara yang telah mempersiapkan agenda mempertemukan tiga tungku yakni adat, agama dan tungku pemerintah.

“Saya berharap seluruh peserta yang hadir dapat memberikan pemikiran dan sumbangsih berharga dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini. Mari kita manfaatkan momentum ini untuk berdialog dari hati ke hati, menyusun kesepakatan strategis, dan merumuskan langkah bersama demi mempertahankan adat istiadat kita sekaligus membangun negeri,” harap Elisa Kambu.

Gubernur mengajak seluruh tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan mimpi  Papua Barat Daya yang aman, damai, sejahtera, dan lestari.

Yang menarik, diakhir sambutannya, Gubernur mengingatkan kepada masyarakat adat untuk tidak sembarang mengokohkan seseorang jadi anak adat.

Bahwa yang pantas dikukuhkan jadi anak adat adalah yang benar-benar orang asli Papua (OAP).

Jangan karena kepentingan  politik lantas sembarang mengokohkan seseorang jadi anak adat.

Kepada masyarakat non OAP Gubernur mengatakan agar sadar diri dan memberikan kesempatan kepada saudara-saudara dari OAP yang minim fasilitas agar bisa tampil jadi tuan di negerinya sendiri  khususnya dalam Pemilu legislatif.

“Kita tidak diskriminatif, kita tidak diskriminatif. Dimana-mana kalau ikut lomba, guru dan siswa pasti guru yang menang, ya to,” tandas Gubernur.

Dikatakan oleh gubernur,  banyak.anak.negeri di Papua Barat Daya ini hebat-hebat namun karena tidak memiliki.fasilitas yang cukup sehingga jika maju tetap saja akan kalah.

Kepada peserta Jambore Masyarakat Adat Papua Barat Daya, Gubernur berpesan untuk berjuang dengan sungguh-sungguh, menjaga identitas, menjaga tanah ini.

“Menjaga harga diri, martabat, tidak menggadaikan identitas kita kepada hal-hal yang gampang. Nanti dong bilang, ah dorang itu gampang, tidak usah sibuk orang Papua itu gampang dibeli. Oh tidak,”tegas Gubernur.

“Kita juga bisa, siapa yang bilang kita bisa dibeli dengan uang. Yang memberi peluang itu bapak ibu sendiri,” pungkas gubernur.

Dalam  pembukaan Jambore Masyarakat Papua Barat Daya hadir Ketua DPR Papua Barat Daya, Ortis F. Sagrim, ST, Wakil Ketua DPRP Annike Lieke Makatuuk, SE, Ketua MRP PBD, Alfons Kambu, Kabinda Papua Barat Daya, Brigjen TNI I Ketut Arthajaya dan sejumlah pejabat serta unsur Forkopimda lainnya. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.