Dari Ratusan Event Daerah, Baru Pesona Raja Ampat yang Masuk KEN
SORONG– Bermitra dengan Kementerian Pariwisata RI, Sosialisasi Strategi Promosi dan Pemasaran Event Daerah yang dibuka secara resmi oleh anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Dr Rico Sia, M.Si, Senin (13/10/2025) di Rylich Panorama Hotel, Kampung Baru, Kota Sorong diikuti 75 peserta dari berbagai asosiasi.

Mewakili Asisten Deputi Even Daerah Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kementerian Pariwisata RI, Rosalin Petrina Kristianti, dalam sambutannya mengatakan, dalam meningkatkan daya tarik suatu event, khususnya event-event daerah, promosi merupakan hal yang wajib dilaksanakan.

“Saat ini kita berada di era digital yang sangat dinamis dan terrkoneksi. Promosi event daerah tidak bisa lagi mengandalkan cara- cara lama. Kita harus selalu aktif dengan teknologi terkini dan perubahan perilaku masyarakat yang kini mengandalkan media sosial, konten visual dan akses informasi digital sebagai rujukan utama untuk strategi yang lebih adaptif dan kreatifl,”tandasnya.
Strategi promosi harus bertransformasi secara menyeluruh disesuaikan dengan karakter generasi muda yang dominan menggunakan digital memanfaatkan media sosial seperti Instagram, tiktok dan youtube.
Ia berharap dalam pengembangan potensi visual yang menarik dan otentik agar membangun kolaborasi dengan influenser, creator konten dan komunitas lokal untuk memperluas jaringan dan jangkauan serta dampak promosi.
Lebih lanjut, Rosalin juga mengungkapkan adanya program priortas dari Kementerian Pariwisata KEN (Karisma Event Nusantara). Namun sayangnya saat menanyakan apakah ada yang tahu tentang KEN, tak satupun peserta yang unjuk tangan yang berarti para peserta tidak ada yang mengetahui apa itu KEN.
Akhirnya Rosalin pun menjelaskan, program KEN merupakan event-event daerah yang sudah terkurasi oleh para profesional, dan di tahun 2025 ini ada 110 event yang masuk dalam kalender event nusantara tahun 2025.
“Prorgam KEN ini sudah berjalan dari tahun 2021. Ratusan event yang masuk dalam KEN, ada lagi event unggulan, event pilihan dari usulan daerah yang disampaikan ke kami untuk kami akurasi,”tandasnya.
Lanjut dikatakan, di Provinsi Papua Barat Daya, tahun 2023 -2024 satu event yang mausk dalam KEN yakni Pesona Raja Ampat. “Kami harap ada event-event daerah lainnya yang berkualitas yang memang pilihan, jadi ikon supaya mengangkat promosi di event provinsi masing-masing. Kita mendorong supaya generasi muda aktif, kreatif bisa menciptakan event-event berkualitas di deerah masing-masing,”ujar Rosalin.
Sementara itu, kepada media, anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Dr Rico Sia, M,Si mengatakan, selain Raja Ampat dengan destinasi wisatanya yang sudah mendunia karena adanya penghargaan Geopar dari Uneso, di Provinsi Papua Barat Daya, masih banyak potensi destinasi wisata lainnya yang juga sangat menarik untuk dikunjungi.
Seperti di Sorsel ada Kali Biru, di Maybrat ada Danau Uter, Kota Sorong ada Bukit Cinta, Tanjung Kasuari dan Pulau Um di Kabupaten Sorong. Dari potensi wisata yang dimiliki, dikatakan oleh Rico Sia, yang paling penting adalah bagaimana Bandara Internasional bisa berfungsi dengan baik sehinga wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri bisa datang untuk berlibur, mungkin sekitar satu minggu atau dua minggu.
Untuk anggaran promosi wisata, dikatakan oleh Rico Sia tentunya sudah dilakukan oleh wilayah kabupaten atau kota. Kepada para konten kretator, maupun pelaku promosi event lainnya, perwakilan DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Pariwisata memberikan bimtek-bimtek yang berkaitan dengan promosi dan pemasaran even.
“Mudah-mudahan dari ilmu yang dibagikan dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga promosi dari tiap wilayah itu bisa berkembang dan orang mau tertarik untuk datang,”ujar Rico Sia, anggota DPR RI 2 periode dari Partai Nasdem.
Terkait dengan KEN, Rico Sia juga menyayangkan karena baru satu event di Papua Barat Daya yang masuk dalam KEN yakni Pesona Raja Ampat. “Tentunya event-event besar juga dapat dilakukan di Kota Sorong dan kabupaten lainnya yang mungkin nanti menyusul,”tandasnya.
Agar promosi dapat memberikan dampak bagi para pelaku wisata yang penting tentunya harus berinisiatif dan berinovasi lebih lagi dalam mengangkat obyek wisata lainnya.
“Jadi bukan hanya fokus ke satu tempat yang mereka angkat, tapi harus terus rajin, misalnya pelaku wisata atau tour guide itu membawa wisatawan dari satu wisata ke wisata lain, jangan lupa bikin hashtag sebanyak-banyaknya untuk menarijk banyak orang melihat,”terang Rico Sia.
Dalam talkshow yang menghadirkan Dr Agil Saeni, S.Hut M.Si sebagai narasumber, peserta tampak begitu antusias untuk menyampaikan pertanyaan ataupun tanggapan.
Seperti Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Papua Barat Daya, Mikael Mobalen yang minta agar Pemerintah Daerah aktif melaksanakan even-even besar, sehingga mampu menghidupkan daerah dan dampak positifnya dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
Turut menyampaikan sambutan dalam kegiatan ini, Ruben Jitmau, SE MM mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kota Sorong.(min)