Begal Marak, Warga Resah, Kapolresta: Korban Harus Berani Melapor

Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto

Aksi komplotan begal atau pencurian yang disertai kekerasan (curas) semakin eksis di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Pasalnya, para pelaku begal kian berani melakukan aksinya di khalayak ramai. Maraknya aksi begal meresahkan warga, yang berharap ada perhatian serius dari pihak Polresta Sorong Kota untuk segera membasmi pelaku begal yang keliaran di Kota Sorong.

 Aksi begal belakangan ini terjadi beruntun.  Yang pertama terjadi  di jalan protokol, depan Aston Kota Sorong, Senin (3/6) sekitar pukul 20.10 WIT. Para komplotan pelaku begal melancarkan aksinya.

 Mereka menjambret seorang wanita yang tengah mengendarai sepeda motor. Selain itu, beberapa waktu lalu juga terjadi aksi pembegalan tukang sayur keliling. Dimana, dalam rekaman video terlihat jelas para pelaku merampas barang jualan milik tukang sayur tersebut.

 Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Namun, Kapolresta mengaku hingga kini dari pihak korban belum ada yang membuat laporan polisi untuk ditindaklanjuti. “Iya benar, tukang sayur itu kemarin didatangi sama anggota kami. Tapi korban tidak mau membuat laporan polisi,” jelasnya kepada Radar Sorong, Selasa (4/6).

 Kombes Pol Happy menyebutkan sementara terkait video viral begal dan curas di Kota Sorong, pihaknya juga belum mendapat laporan dari korban. Dia menghimbau kepada warga yang menjadi korban baik curas dan begal di ruas jalan, agar harus segera melapor untuk ditindaklanjuti.

“Warga berani membuat laporan, maka otomatis kamk bisa ambil langkah di tahapan berikutnya. Sampai sekarang memang kami sudah kantongi para terduga pelaku, namun yang pasti korban harus berani lapor,” tuturnya. Happy menuturkan setiap tindak pidana apabila tidak segera dilaporkan maka penyidik akan kesusahan dalam penyelidikan kendati sudah dikantongi nama-nama pelaku.

“Sebuah tindak pidana di Kota Sorong tak dilaporkan ke polisi, maka otomatis penanganan agak terasa susah,” pungkasnya.(rin/radasorong)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.