Dalam Sortir dan Pelipatan Surat Suara
SORONG– Kegiata sortir dan pelipatan surat suara yang berlangsung 2 hari di Gedung Sirambe Kota Sorong mendapat pengawasan ketat dari Bawaslu Kota dan Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya (PBD). Dan sampai hari kedua, semuanya masih aman, Bawaslu PBD belum menemukan adanya pelanggaran.
Seperti diketahui, dengan melibatkan 260 tenaga pelipat, pada hari pertama, Selasa (22/10) yang disortir dan dilipat adalah surat suara untuk Pemilihan walikota-wakil walikota Sorong.

Dan hari kedua, Rabu (23/10) giliran yang disortir dan dilipat adalah surat suara untuk Pemilihan gubernur-wakil gubernur Papua Barat Daya.
Plh Ketua KPU Kota Sorong, Indra Permana Saragih mengatakan, total jumlah surat suara yang diterima KPU Kota Sorong sebanyak 213 koli, dengan rincian 106 koli untuk surat suara Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur dan 107 koli untuk surat suara Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Sorong. Dan 1 koli surat suara untuk pemungutan suara ulang jika terjadi PSU.

Pantauan media ini, selain pihak kepolisian yang menjaga keamanan proses sortir dan lipat surat suara, juga tampak Komisioner Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya, Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Herdy Rumbewas, SH MH dan Ketua Bawaslu Kota Sorong, Nirma Tinday yang mengawasi pelaksanaan sortir dan lipat surat suara .
Komisioner Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya, Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Ferdy Rumbewas mengatakan, terkait dengan sortir dan pelipatan surat suara hari ini untuk jenis pemilihan gubernur-wakil gubernur Papua Barat Daya, PBD, pihaknya melakukan pengawasan secara ketat.
“Kenapa demikian? karena kita memastikan bahwa pelipatan hari ini melibatkan 260 orang sehingga menurut kami di wilayah-wilayah ini sangat riskan maka kami melakukan pengawasan secara melekat dalam proses pelipatan,”terang Herdy Rumbewas.
Disisi lain, lanjut Herdy Rumbewas, surat suaranya begitu banyak, sehingga Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya harus memastikan proses pelipatan berjalan lancar dan tetap aman.
“Aman dalam hal ini tudak boleh sobek atau terjadi kerusakan dalam surat suara, dan juga aman tidak bocor keluar,”tandasnya.
Lanjut dikatakan, dalam proses pengawasan, pihaknya melakukan pengawasan pada beberapa item, salah satunya adalah pelipatannya harus tetap aman dan sesuai dengan mekanisme ataupun tata cara yang telah ditentukan dalam Peraturan KPU.
Menanyakan jenis pelanggaran yang perlu diawasi secara ketat seperti informasi bocor keluar atau ada kesengajaan lain terhadap surat suara tersebut, sehingga dalam proses pelipatan surat suaram fungsi pengawasan dari Bawaslu dilakukan cukup ketat ..
Ditegaskan bahwa surat suara merupakan logistik Pemilu yang vital sehingga perlu untuk terus diawasi. Berkaca dari Pileg lalu dimana ada c plano yang diduga palsu karena dicetak di Kota Sorong, dikatakan Herdy Rumbewas bahwa hal ini tidak diketahui oleh Bawaslu, nanti setelah beredar baru Bawaslu ketahui ada percetakan dengan mencopas c plano asli.
“Sehingga itu menjadi rambu-rambu dan juga menjadi catatan penting dalam proses pelipatan surat suara ini maka kami melakukan pengawasan secara ketat,”ujar Herdy Rumbewas.
Dan sampai saat ini, Herdy Rumbewas mengatakan keyakinannya bahwa surat suara tidak ada yang palsu. Karena proses pengawasan dilakukan sejak masih di percetakan pabrik, sampai keluar dan sampai di Kota Sorong.
“Maka kami memastikan jumlahnya tepat, kualitasnya bagus dan tidak ada pemalsuan ataupun dokumen lain yang mirip dengan surat suara,”ujar Ferdy Rumbewas. Terhadap pelipatan surat suara hari ini , Bawaslu Papua Barat Daya telah melakukan pengawasan ketat.
“Dan harapan kami , pembelajaran dari pemilu lalu sangat berharga, sehinga Bawasalu secara kelembagaan berkoordinasi atau melakukan komunikasi secara intens dengan KPU sebagai penyelengara Pemilu,”tandasnya.
Dalam hal ini dari proses pendistribusian logistik sampai proses pelipatan pada hari ini, terus dilakulan pengawasan. “Karena proses pelipatan sementara berjalan, maka menurut pantauan atau pengawasan sampai hari ini sementara masih berjalan aman dan kami berkeyakinan masih tetap aman,”ujar Ferdy Rumbewas.
Untuk hasil pengawasan secara umum, masih menunggu sampai selesai proses pelipatan dan dihitung ulang sehingga diketahui .berapa yang rusak dan lainnya. (ros)