1 Tahun APJI Papua Barat Daya, Maria Mansawan : Target , Semua Pengusaha Katering, Kuliner , UMKM  bisa Bergabung 

Suasana peringatan HUT Ke-1 DPD APJI Papua Barat Daya. (rosmini)

SORONG– Mengusung thema “Kolaborasi  Kreasi  dan Inovasi  Menuju Pada  Pengembangan  Nilai Tambah Produk”, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Provinsi Papua Barat Daya, Jumat, 15 November 2024 memperingati HUT Ke-1 yang berlangsung di M Hotel, Km 10 Kota Sorong.

  Diiringi lagu selamat ulang tahun by Jamrud, peringatan 1 tahun DPD APJI Provinsi Papua Barat Daya ditandai dengan pemotongan tumpeng dan tiup lilin secara bersama oleh Ketua DPD APJIPapua Barat Daya, Maria Lo Mansawan dan PJ Walikota yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amus Kareth, SH serta turut disaksikan perwakilan dari Pemrov Papua  Barat, Marius Solossa, para pengurus IPJI Papua Barat Daya dan tamu undangan.

Ketua DPD APJI PBD, Maria Lo Mansawan. (rosmini)

 Dari acara tiup lilin berlanjut dengan pembagian potongan kue ultah dan foto Bersama pengurus DPD APJI  Papua Barat Daya bersama pejabat pemerintah, organisasi Wanita dan perwakilan tamu undangan lainnya.

 Acara peringatan Ultah ke- 1 DPD APJI yang dihadiri sejumlah organisasi Wanita berlangsung meriah dan penuh suka cita yang ditunjukkan dengan goyang bersama “tamang pung kisah”

Pose bersama di penghujung acara. (rosmini)

 Ketua DPD APJI Provinsi Papua Barat Daya, Maria Lo Mansawan mengatakan, APJI  merupakan wadah bagi para pengusaha, kuliner dan tataboga yang berdiri sejak tahun 2003 berdasarfkan  hasil munas APJI tanggal 27  Agustus 2003.

  Saat ini kata Maria Lo Mansawan, APJI Papua Barat Daya beranggotakan 50 orang, terdiri  pengusaha katering, hotel dan UMKM. Tentang berdirinya APJI Papua Barat Daya, Maria menuturkan, awalnya Ia sendiri yang  bertanya ke Jakarta, apakah ada asosiasi  pengusaha jasa boga, ternyata ada.  Saat itu Ia pun Kembali ke Sorong mengurus segala surat-surat yang dibutuhkan untuk organisasi DPD APJI Papua Barat Daya.

  “Yang ada APJI baru Provinsi Papua dan Papua Barat Daya ,provinsi lain belum.  Saya harap provinsi-provinsi lain juga ada APJI. Kenapa ? karena asosiasi sangat bermanfaat, ada catering , bakery, UMKM dan kami juga buat pelatihan. Kami bersyukur ada , ada pengusaha  jasa boga yang sudah berbadan hukum,”ujar Maria kepada media.

 Memimpin  APJI Papua Barat, Maria mengatakan, targetnya adalah agar semua pengusaha catering di  Provinsi Papua Barat Daya mau bergabung.

  Dalam sambutannya Maria mengatakan, pertumbuhan usaha kuliner  di  Kora Sorong dan Papua Barat Daya pada umumnya menunjukkan kecendungan peningkatan  yang semakin pesat dan memiliki prospek yang  sangat menjanjikan, seiring denan terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat yang menginkan kebutuhan, makan dan minum beraneka ragam.

  “Harapan saya, ibu-ibu  Papua semua bisa begabung. Bersama pemerintah kami akan berkolaborasi denga memberikan pembinaan     bagaimana cara masak yang benar,hiegnis dan halal untuk semua orang,”ujarnya.

  Ia juga menyampaikan harapannya agar APJI PBD bisa bermitra  dengan siapa saja, baik  swasta maupun pemerintah agar kita memberikan dampak yang positif bagi perkembangan jasa boga di Provinsi Papua Barat Daya.

 Sementara itu, Pj Walikota Sorong yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amus Kareth, SH  mengakui  usaha jaga boga merupakan salah satu sektor yang menjanjikan. Dan pemerintah kata  Amus Kareth,  mendorong para pelaku usaha jasa boga dengan memahami tantangan dan peluang yang ada serta meningkatkan kapasitas dalam  mengelola usaha mereka.

 “Kami menyadari  bahwa selain ketrampilan teknis dalam bidang kuliner, usaha jasa boga juga perlu memperhatikan aspek managerial, pemasaran dan pemahaman terhadap regulasi yang berlaku. Oleh karena itu kami juga menggandeng berbagai pihak untuk memberikan  pembinaan yang  intensif sehingga usaha yang dijalankan bisa berkembang secara berkelanjutan,”ujar Amus Kareth.

  Dalam sambutan lepasnya, Amus Kareth mengambarkan bagaimana UMKM  yang tumbuh merata di  Kota Sorong. Dan menurutnya, yang memajukan Kota Sorong adalah UMKM. Karena begitu banyaknya usaha kuliner atau asa boga yang menjanjikan, maka  saat keluar rumah, “cuan” pun pasti akan mencari tempat untuk keluar  dari dompet.

 Sementara itu, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Pemprov Papua Barat Daya, Marius Solossa mengatakan usaha jasa boga memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Karena itu, Ia mengatakan siap bergabung dengan APJI dan Pemprov Papua Barat Daya pun siap bermitra dengan APJI Papua Barat Daya.  

 Ia berharap agar APJI Papua Barat Daya juga melibatkan ibu-ibu  asli Papua. “Karena UMKM banyak sekali dan perluangnya  sangat luar biasa. Mudah-mudahan Tuhan buka jalan  dan saya siap untuk  bergabung dan kita akan bermitra,”ucap Marius Solossa. (ros)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.