Tunggu Pertanyaan Makan Gratis, Tapi tidak Ada

Johana Kamesrar, SE bersama mahasiswa usai menyaksikan debat publik kedua. (rosmini)

SORONG– Turut menyaksikan debat publik kedua bagi pasangan calon gubernur-wakil gubernur Papua Barat Daya yang digelar KPU Papua Barat Daya di Aimas Convention Center (ACC), Rabu (30/10), Johana Kamesrar, SE menilai secara umum, 5 paslon sudah tampil maksimal.

 Hanya saja, diantara 5 paslon, Johana Kamesrar  mengatakan, ada paslon yang tampil tidak terkonsep, jawabannya melenceng dari pertanyaan. “Misalnya ada ada pertanyaan yang ditanyakan apa, jawabnya apa,”ujarnya.

Suasana pembukaan debat publik kedua bagi paslon Gubernur-Wakil Gubernur PBD. (rosmini)

  “Tapi pada dasarnya untuk setiap paslon sudah bagus dan sudah luar biasa.  Hanyasekarang tinggal bagaimana strateginya,  karena konsep ya konsep,”imbuh Johana Kamesrar , Ketua STIE Bukir Zaitun  yang langganan jadi anggota Tim Seleksi KPU.

 Dalam debat kandidat yang berlangsung 2 jam, Johana Kamesrar menungu satu pertanyaan yang menurutnya sangat penting untuk ditanyakan kepada paslon gubernur-wakil gubernur Papua Barat Daya, yakni pertanyaan soal makan siang gratis. “Saya dari tadi menunggu  mungkin ada pertanyaan bagaimana  makan siang gratis, tapi pertanyaan itu tidak ada,”ucapnya.

 Menurutnya  pertanyaan tentang makan siang gratis itu sangat penting ditanyakan kepada paslon gubernur-wakil gubernur Papua Barat Daya. Karena  makan siang gratis merupakam program dari Presiden di tahun 2024, sehingga  tentunya daerah juga wajib melaksanakannya.

 “Pertanyaan itu penting, bagaimana  paslon kalau misalnya jadi gubernur terpilih , bagaimana cara mengelola  keuangan daerah untuk makan siang gratis. Karena makan siang gratis ini  bukan hanya khusus untuk anak-anak tapi juga ibu hamil,”ujar Johana Kamesrar.

  Yang jadi pertanyaan,  dalam melaksanakan program makan gratis, apakah APBD Papua Barat Daya mampu atau tidak. “Karena makan siang gratis kan dalam 5 hari,  yang perlu disiapkan beras berapa ton misalnya,  ada sayur, telur, tempe, tahu dan susu. Nah ini suplaynya bagaimana,”ulasnya lagi.

 Sebagai masukan untuk debat ketiga,  Johanan Kamesrar mengatakan,  narasi pertanyaan  yang diajukan kepada paslon hendaknya jangan terlalu panjang, demikian pula dengan pertanyannya itu sendiri, sehingga paslon dapat menjawab dengan baik.

 Dalam debat kedua paslon gubernur-wakil gubernur, Johana Kamesrar menilai pertanyaan tentang investasi  luar biasa dan   dijawab pula oleh  kelima  paslon gubernur-wakil gubernur dengan sangat baik. Karena paslon berpengalaman,  orang-orang mantan kepala daerah jadi saya angkat jempol,”ujarnya.

  Satu hal lagi yang disoroti, dari panelis ataupun tim perumus pada debat kedua, ada orang Amdal dari Kota Jayapura. Hanya saja disayangkan, tidak ada pertanyaan  tentang Amdal.  Padahal sangat dibutuhkan karena Papua Barat Daya tengah giat menghidupkan KEK di wilayah Kabupaten Sorong.

 Jika  ada rencana investasi untuk usaha,  amdalnya seperti apa. Hal ini yang menurutnya sangat penting untuk dibahas dalam debat paslon gubernur-wakil gubernur. (ros)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.