Tolak Ketua Non OAP, FGPP Demo Damai di Kantor DPR Kota Sorong

SORONG – Menyusul adanya Surat Keputusan DPP Partai  Golkar  yang menetapkan Ketua  DPR Kota Sorong  bukan asli Papua,  menuai reaksi dan aksi demo damai di Kantor DPR Kota Sorong, Senin (1/9/2025).

Sekretaris Forum Gerakan Peduli Papua, Andreas Sowe menyerahkan aspirasi kepada Wakil Ketua I, Ricky Tanery. (rosmini)

Dengan membawa beberapa pampflet, Forum  Gerakan Peduli Papua (FGPP) menyampaikan 4 poin aspirasi kepada  DPR Kota Sorong. “Kami atas nama seluruh orang asli Papua  yang ada di wilayaj Kota Sorong dengan ini menolak dan tidak menerima Keputusan DPP Partai Golkar  terkait pemberian SK Ketua DPRD Kota Sorong  kepada orang yang bukan asli Papua  atau yang diakui sebagai orang Papua berdasarkan garis keturunan yang tidak sesuai,”ucap Sekretaris Forum Gerakan Peduli Papua, Andreas Sowe saat berorasi di depan pimpinan dan anggota DPRD Kota Sorong.

Dalam aspirasinya, FGPP minta kepada DPP Partai Golkar  untuk segera melakulan revisi terkait surat Keputusan Ketua DPRD Kota Sorong yang seharusnya diberikan kepada  OAP.

“Sehubungan dengan  telah ditetapkannya  unrus pimpinan wakil ketua I dan wakil  ketua II DPRD Kota Sorong yang telah diduduki oleh  teman-teman nusantara maka dengan ini kami meminta kepada DPP Partai Golkar  agar kursi Ketua DPRD Kota Sorong wajib diberikan kepada Orang Asli Papua,”tandas Andreas.

Dikatakan oleh Andreas. 29 kursi anggota DPRD Kota Sorong, 22 kursi diduduki oleh non OAP . “Kami tidak mempersoalkan, ini persoalan demokrasi. Tetapi hari ini kami datang menjawab keresahan hati kami. Kami  me,lihat bahwa kursi Ketua DPRD Kota Sorong telah jatuh kepada saudara kami dari nusantara,”ujarnya.

Sebelum Rapat Paripurna pelantikan Ketua DPRD Kota Sorong, FGPP minta agar meninjau kembali surat Keputusan itu,

Wakil Ketua II DPRD Kota Sorong, Michael Ricky Taneri saat menanggapi aksi demo mengatakan menerima aspirasi yang disampaikan. “Kami menerima aspirasi ini dengan baik, selepas rapat ini kami akan melakukan rapat-rapat untuk menindaklanjuti ini. Tapi sebagai informan yang baik kami menyampaikan sistem yang ada, bahwa  aspirasi yang disampaikan sebenarnya adanya hak dari partai masing-masing. Tapi karena sudah ada tuntutan yang masuk maka kami akan melakukan sesuai mekanisme DPR,”ujar Ricky Taneri didampingi pimpinan dan anggota DPRD Kota Sorong.

Setelah Wakil Ketua I Ricky Taneri menanggapi aspirasi yang disampaikan, Sekretaris FGPP minta agar anggota DPRK yang asli Papua ikut bicara. Akhirnya Derek Fredrik Wamea, S.Pd, M.Si menanggapu aspirasi massa degan mengatakan tidak akan memihak kepada siapa pun dan tetap ada dalam mekanisme yang berjalan.

“Tapi masalah hak silakan tuntut. Tetapi mekanisme yang ada di dalam sini (DPRK) kita juga harus patuh, harus mendengarkan. Point penting adalah penghargaan terhadap Undang-Undang dan penghargaan terhadap hak kita masing-masing,”ujarnya.

Sesuai mekansikme  yang telah disampaikan oleh pimpinan Dewan, lanjut  Derek bahwa  hal ini lebih ke urusan partai tapi karena apirasi sudah sampai ke Dewan maka wajib ditindaklanjuti,”tandas Derek Fredik Wamea. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.