Saksikan Rekonstruksi, Calon Mama Mantu Korban Kutuk Pelaku

SORONG– Menghadirkan tersangka Agung Suyono Wahyudi (23), rekonstruksi kasus pembunuhan di Pantai Saoka, Minggu (12/1) lalu yang menewaskan Keisia Fiola Lestaluhu (20), Senin (20/1) di Mako Lantamal XIV /Sorong berlangsung lancar.

Calon mama mantu korban, Umi Rahayaan. (rosmini)

Sebanyak 24 adegan diperagakan oleh tersangka dan para saksi. Dari 5 saksi yang dihadirkan, hanya saksi 1 yakni Siti yang tidak dihadirkan.  Saksi Siti dan korban Keisia diperagakan oleh  anggota Kowal.

Selama rekonstruksi berlangsung, selain ibu korban , Amina Letale (43), calon mama mantu korban, Ama Rahayaan tak henti-hentinya mengutuk pelaku.

“Biadab, pembunuh, kamu bukan manusia ka. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya,”ujar  Ama Rahayaan.

Ama Rayaaan yang mengenakan jilbab merah mengaku korban Keisia adalah calon menantunya.

Puteranya bernama Samsul yang saat ini ada di Manokwari adalah kekasih korban yang akan menikah  setelah Hari Raya Idul Fitri April mendatang.

“Anak saya (Samsul) sudah masuk minta. Mau menikah habis lebaran nanti. Korban itu selalu datang ke rumah dan dia paling baik sekali,” tutur Ama Rahayaan kepada media ini usai rekonstruksi di Lantamal XIV Sorong.

Lebih lanjut Ama Rahayaan mengatakan antara korban Keisia dan puteranya sudah pacaran 4 tahun.  Menunjukkan cintanya kepada Samsul, nama Samsul pun diukir oleh korban di tato yang ada di lengannya.

Ama Rahayaan menuturkan, dalam kesehariannya , korban Keisia  memiliki sifat ceria dan rajin membantu ibunya, Amina Letale jualan bensin eceran.

Dan Ia pun menilai puteranya, Samsul yang biasa disapa Sule mencintai korban hingga niat mempersuntingnya usai lebaran nanti.

Ibu korban, Amina Letale juga membenarkan puterinya Keisia yang biasa disapa Eca akan menikah dengan pacarnya Samsul.

Untuk membahagiakan puterinya, Amina Letale mengatakan telah membeli motor untuk dipakai Keisia dan suaminya setelah menikah nanti.

Dalam rekonstruksi perkara pembunuhan yang digelar Pomal Lantamal XIV/Sorong, baik Amina, Umi Rahayaan dan kuasa hukum keluarga korban menilai ada kejanggalan yang  sengaja ditutupi tersangka.

Ibu korban, Amina Letale mengatakan, pertama melihat jasad putrinya, ada tanda memar di wajah korban Keisia seperti bekas pukulan.

Sedangkan pada rekonstruksi tidak ada pemukulan, yang ada, tersangka menusuk korban berkali-kali hingga tewas. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.