SORONG– Diikuti 12 tim, lomba Senam Budaya Papua Bersama Sahabat Rico Sia yang digelar Senin sore (12/12/2025) di GOR Pancasila berlangsung meriah.

Dari hasil penilaian Dewan Juri yang diketuai Nus dengan anggota Dewan Juri Yuni dan Heni, juara I akhirnya diraih Odex Team, juara II diraih Garnita Malahayati Papua Barat Daya, Juara III diraih Indo Kampus dan juara Harapan I dan II masing diraih Persit Bonita dan Raibow Intens.

Selain itu, panitia yang diketuai Bunganan Ice juga mengumumkan juara favorit yang diraih anak-anak belakang Ramayana (Loisah),
Berhasil menyabet juara I, Ordex Team yang tampil begitu energik dan dijagokan para penonton mendapatkan dana pembinaan Rp 5 juta dan piala.
Sementara juara II dan III masing-masing mendapatkan Rp 3.000.000 dan Rp 1.500.000. Sementara juara harapan I dan II masing-masing menerima hadiah dana pembinaan Rp 700.000 dan Rp 500.000 serta piala.
Dalam lomba Senam Budaya Papua ini, masing-masing perserta tampil all out. Gerak tubuh yang lincah dan kompak serta kostum yang berfariasi membawa Dewan Juri begitu begitu teliti dalam memberikan nilai. Seperti yang disampaikan oleh Dewan Juri, bahwa penilaian utama sesuai tema yakni senam yang didalamnya ada unsur budaya Papua.
Sesuai yang dikatakan oleh Ketua Sahabat Rico Sia, Hartini Destiayu, bahwa kegiatan lomba Seni Budaya Papua digelar dalam rangka memperingati HUT Provinsi Papua Barat Daya ke-3, bertujuan untuk mengangkat budaya Papua yang dipadukan dalam gerakan senam.
Ia memberikan apreseasi kepada para peserta yang telah berusaha tampil maksimal, namun pada akhirnya dewan juri telah menentukan siapa yang terbaik.
Destiayu juga mengatakan semestinya, lomba Senam Budaya Papua ini dihadiri anggota DPR RI, Dr Rico Sia, M. Si namun karena ada agenda tugas yang tidak bisa ditinggalkan sehingga diwakili oleh dirinya selaku Ketua Sahabat Rico Sia.
Pantauan media ini, dengan didukung sporternya masing-masing, peserta lomba Senam Budaya Papua tampak menunjukkan variasi gerakannya masing-masing.
Dan menurut Dewan Juri dari peserta pertaama hingga peserta terakhir, 80 % berpenampilan adat Papua. “Tapi ada juga yang tidak berpenampilan Papua. Dan Dewan Juri menilai sesuai dengan kriteria,”ujar Nus.
Selain itu kekompakan juga tentunya sangat mempengaruhi. Dimana menurut Dewan Juri, dari peserta yang tampil, ada yang di depannya bagus tapi di belakangnya salah, dan sejumlah unsur penialaian lainnya.
Saat penyerahan hadiah, peserta yang belum berhasil meraih juara I tampak legowo Suasana Lomba Seni Budaya Papua dimeriahkan dengan senam bersama. (min)








