Ribuan Jemaat Hadiri Ibadah Syukur HUT ke- 98 Tahun Pekabaran Injil di Tanah Moi

Gubernur Ajak Takut akan Tuhan

SORONG– Ibadah syukur perayaan HUT ke- 98 tahun Pekabaran Injil di Tanah Moi yang digelar di Tugu Pendaratan Injil-eks Usaha Mina- Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin, 27 Oktober 2025 berlangsung khidmat dan penuh suka cita.

Gubernur PBD, Elisa Kambu, S.Sos. (rosmini/SS)

Dalam  ibadah syukur yang dihadiri ribuan jemaat dari berbagai dedominasi gereja, Pdt Theresia F.M Tanamal, S.Th MM mengatakan, saat ini kita berada dalam 3 momen penting yakni 98  tahun Injil diTanah Manoi,  Malamaoi dan juga 26 Oktiber 2025, 69 tahun berdirinya GKI dan perayaan satu abad  peradaban orang Papua pada tanggal 25 Oktober 2025 yang diratakan di Wondama.

Jemaat yang hadir dalam ibadah syukur HUT Ke-98 Tahun Pekabaran Injil di Tanah Moi. (Rosmini/SS]

“Artinya kita sudah berada ada kemuliaan anak-anak Allah, karena orang Kristen termasuk warga  GKI  adalah anak-anak  Allah. Teapi kalau ada warga GKI yang tidak pernah mengalami  kemuliaan sebagai anak-anak Allah, berarti  selama ini kita masih ada dalma  perbudakan, kebinasaan,”ujar Pdt Theresia FM Tanamal.

Ia juga mengatakan, ,didalam peresekutuan bersama yang telah  dimenangkan oleh Injil, maka tidak boleh lagi ada orang yang memperhamba diri dalam kebinasaan.

Di dalam GKI, di dalam persekutuan bersama tidak boleh ada kebencian kemarahan, dendam. Dalam persekutuan bersama tidak boleh ada orang-orang yang berlaku tidak adil, tidak jujur, dalam persekutuan bersama tidak boleh ada kejahatan.

Lebih lanjut Pdt Theresia juga mengatakan, pekabaran Injil seperti apa yang  telah diletakkan oleh para penginjil di atas Tanah Moi,Malamoi.  Itu tidak lain adalah peradaban  di dalam Injil.

Karena itu Pdt Kennij berkata dan itu menjadi doa kita sampai hari ini bahwa barang siapa yang bekerja di tanah ini dengan rajin, jujur,dengar-dengaran dan takut akan Tuhan pasti akan berjalan dari satu tanda heran ke tanda heran yang lain.

“Siapa  yang maju  jadi  gubernur, walikota, di atas tanah Papua harus setia dan jujur dan dengar-dengaran akan Injil.  Siapa yang mau jadi dosen di Tanah Papua harus setia dan jujur dengar-dengaran akan injil. Siapa yang mau  jadi PNS tantara,polisi, mereka harus bekerja  di tanah Injil dengan setia dan dengar-dengaran akan injil.

Siapa yang mau jadi tenaga medis, dokter, perawat, guru, kalau bekerja di tanah ini harus dengar-dengaran akan Injil, siapa yang mau jadi majelis, jemaat,pendeta, penatua harus kerja dengan setia dan jujur dan dengar-dengaran dengan Injil.

“Hanya dengan setia,jujur dan dengar-dengaran dengan Injil maka kita akan berjalan dari satu tanda heran ke tanda heran yang lain,”ujar Pdt Theresia.

Dikatakan bahwa Papua hanya bisa dibangun dan mengalami perubahan kalau ada di dalam Injil. Sorong,Malamoi hanya bisa dibangun kalau di dalam Inji. Persekutuan jemaat sebagai tubuh Kristus hanya bisa kalau kita ada di dalam Iniji.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos saat tampil langsung menyanyi lagu rohani. Dan gubernur pun tampak penuh suka cita.

“Harusnya hari ini kita harus bersuka cita,kita harus memuji Tiuhan, menari , goyang, kita harus dansa untuk Tuhan.”ujar Elisa Kambu.

Dalam sambutannya gubernur mengajak semua yang hadir untuk takut akan Tuhan. “Kalau orang takut akan Tuhan berarti tidak marah orang, tidak benci orang, tidak fitnah orang, tdak menjelekkan orang, tidak menceritakan kekurangan orang lain. Pemilu selesai  sudah selesai semua sama.Jangan dendam-dendam , itu bukan  takut Tuhan. Takut Tuhan di mulut
saja,tapi hatinya jauh,”ujar gubernur.

Gubernur juga mengatakan, 98 tahun Pekabaran Injil di Tanah Moi merupakan refleksi untuk mengenang 98 tahun  peradaban melalui Injil  dan hasil itu yang sedang kita nikmati.

“Mari kita syukuri dan kita tidak boleh berpuas dengan yang sudah diberikan  Tuhan. Tugas kita belum selesai. Mari kita bersama-sama, bersatu ,bergandengan tangah melanjutlan pemberitaan  Injil,”harap gubernur.

Dikatakan, karena Injil itu kehidupan. kehidupan itu yang menghormati  orang lain, menghargai orang lain, punya belas kasihan terhadap orang lain, suka membantu orang, tidak sombong, tidak  ego, tidak tinggi hati tapi merendahkan diri.

Sementara itu, Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, SH, M.PA mengatakan, 27 Oktoner 1927 pendaratan injil masuk di Tanah Moi. Dari sinilah menyebar, memmbuka tabir kegelapan ada dimana-mana, tahun 27 ke Tanah Klabra dan juga ke utara dan lain sebagainya.

“Saya menyampaikan  terima kasih kepada hamba-hamba Tuhan dan keluarganya  yang berjerih lelah, menanamkan sesuatu untuk suku ini,”tandas Wali Kota.

“Pesan saya kepada suku Moi . kalau bisa kita masuki satu abad peryaaan harus lebih meriah dari hari ini dan kita harus siap untuk memback up, kita Suku Moi harus tunjukkan bahwa betul-betul Tuhan itu baik,”imbuh Wali Kota.

Rangkaian ibadah syukur peringatan ke- 98 Tahun Pekabaran Injil di Tanah Moi  diisi dengan persembahan jemaat dari beberapa gereja. Dan diakhiri dengan pembakaran lilin dan pemotongan kue Ultah oleh Ketua Klasis GKI Sorong, Pdt Jeane Haurisa Fonataba bersama Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, Wali Kota Sorong Septinus Lobat beserta istri, dan pejabat, unsur Forkopimda dan  Hamba Tuhan lainnya.

Ibadah syukur peringatan ke- 98 Pekibaran Injil di Tanah Moi dihadiri Wakil Gubernur Ahmad Nausrau, S.Pdi MM, Ketua DPR Kota Sorong, Drs Ec John Lewerissa, dan para pejabat, unsur Forkopimda dan tamu undangan lainnya. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.