Dalam Sosialisasi BPBL, Pj Walikota Curhat, Tekan yang Gelap-Gelap, Kota Sorong Butuh Terang
SORONG– Sosialisasi dan Penyalaaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang digelar di Drei Kinder, Kota Sorong, Jumat (13/12) dinilai oleh Pj Walikota Sorong, Dr Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos M.Si merupakan kesempatan yang sangat baik, dimana Ia bisa bertemu orang-orang penting di bidang kelistrikan.

Hal ini karena pada kegiatan sosialisasi BPBL,hadir Koordinator Kelompok Kerja Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan Kementerian Eneri Sumber Daya Minerak (ESDM), Wahyu, Joko Susanto dan para petinggi PT PLN (Persero), yakni , General Manager (GM) PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat, Risky Mochamad, Staf Ahli Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Paris El Hakim dan Manager UP3 PT PLN (Persero).
Serta terlebih khusus, dalam sosialisasi BPBL, Pj Walikota Sorong bisa bertemu dengan anggota DPR RI, Rico Sia, M.Si yang disebut sebagai “Pembawa Terang”. Dalam sambutannya, Pj Walikota Sorong. Bernahrd Rondonuwu menyanjung Rico Sia, karena berkat kepedulian dari legislator Partai Nasdem tersebut menyuarakan aspirasi masyarakat di DPR RI, Kabupaten Maybrat tepatnya jalan dari Ayawasi sampai ke Kumurkek,Aifat Timur kini sudah terang.

Karena itu, Pj Walikota Sorong yang 2 tahun menjabat Pj Bupati Maybrat menyebut Rico Sia sebagai “Pembawa Terang”. “Makanya saya selalu bilang, yang terhormat “Pembawa Terang,”ujar Pj Walikota diawal sambutannya yang disambut aplaus peserta sosialisasi dan tamu undangan.
Terkait dengan kelistrikan, dikesempatan tersebut Pj Walikota akhirnya banyak curhat dengan mengungkapkan keluhan warga Kota Sorong yang selama ini masih gelap, seperti jalan di Kompleks Viktory, Saoka dan beberapa tempat lainnya.
“ Dari Rufei sampai di Saoka, padahal lokasi ini paling bagus untuk pengembangan wisata, tapi karena gelap, jadi pengujung itu kalau sudah dekat megrib, dong su pulang karena takut di jalan gelap. Jadi ada beberapa titik memang, jadi di sini saya memang curhat saja, karena di sini ada “pembawa terang” (maksudnya Rico Sia), ada pak GM, ada manager juga nah kesempatan. Kalau dari Km 18 sampai Km 1, clear sudah, so terang. Tapi kalau masuk kedalam masih gelap torang,”tutur Pj Walikota dengan khas logat Manadonya.
Dikatakan oleh Bernhard Rondonuwu, untuk menurunkan tingkat kriminalitas, Kota Sorong sangat butuh penerangan jalan. Jalan yang gelap akan memberikan kesempatan pelaku tindak kejahatan seperti begal beraksi.
Dengan dana yang menurut Pj Walikota, hanya Rp 1,2 Triliun melayani hampir 300.000 masyarakat di Kota Sorong dianggap sangat terbatas dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat . Karena itu, Pj Walikota pun menyampaikan apreseasi karena jalan provinsi di Kota Sorong sudah terang.
Dalam curhatannya, Pj Walikota Sorong mengatakan, dengan warga yang berasal dari berbagai suku di tanah air, Kota Sorong juga dihadapkan dengan masalah yang sangat kompleks.
“Karena itu kami sangat mohon kepada “Pembawa Terang “, tolong lihat tong pu kota ini. Karena saya tahu Pak Rico besar di Kota Sorong su taputar sampai ke dalam-dalam. Ini baru bicara Kota Sorong, belum Kabupaten Maybrat,”ujar Pj Walikota Sorong Bernhard Rondonuwu.
Dengan kekuatan fiskal yang terbatas, Pj Walikota kembali memohon adanya dukungan dari “pembawa terang” anggota DPR RI, Rico Sia, GM PLN Papua dan Papua Barat dan Manager UP3 Sorong untuk membantu menyelesaikan persoalan kebutuhan listrik di Kota Sorong.
Diungkapkan oleh Pj Walikota Sorong, permasalahan yang dihadapi di Kota Sorong adalah sampah banjir, dan kriminalitas yang angkanya harus ditekan, salah satunya dengan cara membawa terang.
Sementara itu, anggota DPR RI, Rico Sia dalam sambutannya menyampaikan apreseasi sebesar-besarnya kepada Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, PT PLN yang selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan baik berhasil menyelasaikan program BPBL sesuai target.sehingga program bantuan kelistrikan yang menyentuh masyarakat tidak mampu kini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Menurut Rico Sia, program BPBL ini tak hanya menghadirkan akses listrik bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang peningkatan perekonomian. Dengan adanya listrik, diharapkan kesejahteraan masyarakat terus meningkat, sejalan dengan visi program BPBL untuk memperbaiki taraf hidup dan ekonomi masyarakat di berbagai wilayah
Dengan memiliki listrik sendiri di rumah, tidak menyambung dari tetangga , tandas Rico Sia, tentu lebih aman dari ancaman bahaya kebakaran atau dampak lainnya.
Jika dalam sambutannya Pj Walikota memuji Rico Sia dengan menyebutnya sebagai “pembawa terang”, dalam pengantar sambutannya, Rico Sia juga memuji Bernhard Rondonuwu yang selama menjabat sebagai Pj Bupati Maybrat telah mengantarkan Maybrat dalam suasana damai, maju dan semakin terang.
Dikesempatan tersebut, Rico Sia menyampaikan bahwa keresahan Pj Walikota agar jalan diterangi dapat melalui Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS). Hanya saja titik-titik mana yang perlu PJUTS, Rico Sia berharap untuk memperhatikan sisi keamanan dari PJUTS jangan sampai bepindah tempat atau dirusak.
Aspirasi masyarakat akan tetap jadi perhatiannya, sebagaimana disampaikan di akhir sambutannya, Rico Sia mengatakan hadir sebagai wakil rakyat untuk melayani masyarakat. “Kedepan kita semakin hebat, semakin mandiri, semakin kuat dan semakin maju,”harap Rico Sia.
Dari data yang ditampilkan pada acara sosialisasi program BPBL, sebaran calon penerima program BPBL tahun 2024 di Provinsi Papua Barat Daya, Kota Sorong 181 rumah tangga, Maybrat 228 , Raja Ampat 121, Kabupaten Sorong 328, Sorong Selatan 407 dan Kabupaten Tambrauw 32 rumah tangga , dengan total 1.297 rumah tangga.
Sosialisasi program BPBL juga Kepala Bidang ESDM Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Yance Susim, serta sejumlah pejabat dan masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya. (min)