Pertama Kali, DPRK Sorong Gelar Coffee Morning, Sarah Kondjol : Menunya tidak Harus  yang Mahal

SORONG Untuk pertama kalinya, DPR Kota Sorong menggelar acara coffee morning bersama eksekutif dan unsur Forkopimda. Coffee morning  yang berlangsung di beranda Kantor DPRK Sorong, Km 10 masuk Kota Sorong, Papua Barat Daya Sabtu (28/6)  dihadiri Walikota Sorong, Septinus Lobat, SH M.PA dan Wakil Walikota Sorong, H. Ansar Karim beserta jajaran.

Suasana Coffee Morning yang berlangsung dalam suasana santai dan penuh keakraban. (rosmini)

Suasana coffee morning yang dipimpin  Wakil Ketua,  Syarir Nurdin dan Wakil Ketua II  Michael Ricky Taneri dengan dihadiri sejumlah anggota DPRK  Sorong berlangsung dalam suasana santai dan penuh keakraban.

Sekwan DPRK, Sorong, Sarah Kondjol,SE MM.(rosmini)

Banyak hal yang dibicarakan dalam coffee morning perdana ini, mulai dari soal upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sorong, sekolah gratis hingga terkait dengan pembentukan kampung definitif.

Sekretaris DPR Kota Sorong, A.Sarah Kondjol, SE MM, mengatakan, coffee  morning dengan mengundang legislatif, yudikatif dan Forkopimda ini merupakan yang  pertama kalinya dilaksanakan sejak DPR Kota Sorong hadir tahun 2001  lalu.

Menyiapkan segala kebutuhan,  Sarah Konjol sangat bersyukur, acara coffee morning perdana dengan cemilan dan menu tradisional sederhana berjalan lancar.

“Agenda  ini kita usahakan akan berlanjut terus, mungkin 2 minggu kemudian, kita akan  libatkan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh perempuan untuk ketemu dengan pimpinan dan anggota Dewan dalam coffee morning seperti ini,”ujar Sarah Konjol kepada media.

Dalam kegiatan coffee morning, menurut Sekwan DPR Kota Sorong, untuk menunya tidak perlu yang mahal-mahal, cukup sederhana seperti menu-menu tradisional  yang bisa dinikmati oleh pimpinan dan anggota Dewan serta tamu yang diudang.

“Harapan saya kegiatan ini bisa ditingkatkan terus, dan saya selaku Sekwan sangat bangga dengan ide yang disampaikan pak Wakil Ketua II (Rikcy Taneri) yang disampaikan kepada saya dan saya laksanakan,”ujar Sarah Konjol.

Wakil Ketua  I DPR Kota Sorong, Syarir Nurdin di  penghujung acara coffee morning  mengatakan, dari silaturahmi bersama jajaran eksekutif dan Forkopimda, tujuannya  tak lain dalam rangka membangun kolaborasi, sinergitas dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Kota Sorong.

Sementara Wallikota Sorong, Septinus Lobat, SH MPA mengatakan, coffee morning yang digelar DPRK Sorong  ini merupakan momen silaturahmi serta wadah untuk mendiskusikan berbagai hal terutama terkait kebutuhan masyarakat Kota Sorong.

“Tujuannya adalah pertama silaturahmi, yang kedua membangun komunikasi antara Pemda selaku eksekutif dengan legislatif. Tujuan dari komunkasi adalah  menyampaikan, mengkomunikasikan secara baik, hal-hal apa yang menjadi masalah bagi masyarakat Kota Sorong,” terang Walikota Septinus Lobat,

Ia juga mengatakan, coffee morning sebagai wadah silaruhami, pertemuan yang informal dimana baik pimpinan dan anggota DPR Kota Sorong dapat menyampaikan saran, pendapat kepada Pemerintah Kota Sorong,

“Dengan kebebasan kami berdiskusi, menyampaikan  pendapat, teman-tema DPR juga memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah Daerah dan kami juga memberikan masukan-masukan dalam rangka kita sama-sama berkolaborasi, kira-kira apa yang menjadi kebutuhan prioritas di tengah efisiensi tahun ini, tentunya kita melihat kebutuhan masyarakat,”terang Walikota Septinus Lobat, didampingi Wakil Walikota Sorong, H. Ansar Karim.

Salah satu yang dibahas dalam coffee morning, adalah tentang  sekolah gratis.  Dikatakan oleh Walikota bahwa untuk program sekolah gratis yang dilaksanakan di tahun 2025 ini, meskipun belum dianggarkan dalam pembahasan  APBD induk tahun 2025, dan mestinya baru dilaksanakan di tahun 2026, namun karena melihat kebutuhan masyarakat, maka sekolah gratis ini tidak bisa ditunda menunggu tahun depan.

“Masyarakat tidak bilang tahun depan, tapi janji kita harus wujudkan di tahun ini, jadi itu yang jadi topik diskusi kami . Ada hal-hal yang menjadi kekurangan, ya penerimaan siswa baru dari TK, SD sampai SMA ya kita saling sharing dan kita lihat ada hal-hal yang teman-teman DPR saat reses temukan di lapangan, itulah yang di-diskusikan ,kepada kami,”terang Septinus Lobat. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.