Peringatan Hari Anak Nasional ke-41 Diikuti Deklarasi Papua Barat Daya Menuju Kota Layak Anak

SORONG – Mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045 dengan sub tema “Anak Hebat Indonesia Kuat,Anak Papua Barat Daya Bersaudara”, puncak.peringatan Hari Anak Nasional ke-41, 23 Juli 2025 di Rylich Panorama Hotel Kampung Baru Kota Sorong, Papua Barat Daya diikuti dengan penandatanganan Deklarasi Papua Barat Daya Menuju Kota Layak Anak.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya, Ny Beatrix Msiren, SE berpose bersama anak-anak Disabilitas. (Rosmini)

Dalam penandatanganan Deklarasi Papua Barat Daya Menuju Kota Layak Anak para pejabat  mulai dari  Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau, S.Pd.I, MM, Forkopimda, tokoh masyarakat, tokog agama, para guru dan orang tua, menyatakan dengan tulus Ikhlas untuk bersama-sama pemerintah, bahu membahu berproses menciptakan Provinsi Papua Barat Daya menuju  daerah layak anak.

Pose bersama mengakhiri rangkaian peringatan Hari Anak Nasional ke -41 di Papua Barat Daya. (rosmini)

Rangkaian puncak peringatan Hari Anak Nasional diawali dengan persembahan puisi dari salah satu anak berkebutuhan khusus, Tri Sulistyawati. Dengan menggunakan kursi roda, Tri tampil membawakan puisi berjudul “Aku Ingin Berkarya” dengan mimik dan intonasi yang begitu mendalami hingga sejenak menimbulkan suasana haru.

Persembahan puisi oleh Tri Sulistyawati, siswi SMPLB Kota Sorong. (rosmini]

“Meskipun aku terlahir berbeda dan aku tidak sempurna anak-anak yang lain, aku juga anak negeri ini, bisa hidup dan saling menghargai,”bunyi bait puisi yang dibawakan Tri Sulistyawati, siswa SMPLB kelas 3 Kota Sorong.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Papua Barat Daya, Beatrix Msiren, SE dalam laporannya mengatakan, dalam peringatan Hari Anak Nasional  ke- 41 tahun 2025 telah dilaksanakan beberapa kegiatan seperti sosialisasi dan edukasi atas perlindungan kekerasan terhadap anak ke sekolah-sekolah yang dilaksanakan dengan melibatkan Forum Anak Provinsi Papua Barat Daya.

“Pesan kami ,khusus anak-anak di Papua Barat Daya, mari kita bersama-sama berkolaborasi karena dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak, itu dimulai dari keluarga, dan sekolah dan lingkungan di sekitarnya. Kedepannya kita  harus memberikan penguatan kepada anak-anak, sehingga anak-anal khususnya di Papua Barat Daya dapat tumbuh menjadi anak-anak yang hebat, cerdas untuk menuju Indonesia emas tahun 2045,”ujar Kadis P3A Papua Barat Daya, Beatrix Msiren.

Dalam mencegah kekerasan terhadap anak, istri tercinta dari mantan Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli mengatakan, dengan dibentuknya Forum Anak Provinsi Papua Barat Daya pada tahun 2023, sudah banyak melakukan sosialisasi kepada anak-anak. Terutama terkait dengan kekerasan terhadap anak.

“Dengan adanya Forum Anak Daerah Provinsi Papua Barat Daya, mereka sudah banyak melaksanakan kegiatan edukasi, melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah, sosialisasi-sosialisasi terkait kekerasan maupun mempekerjakan anak di bawah umur, sesuai Undang-Undang itu jelas dilarang,”terang Beatrix Msiren.

Sementara itu Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau dalam sambutannya mengatakan, anak adalah aset bangsa yang akan meneruskan perjuangan, menggapai cita-cita di masa depan.

Agar anak-anak khususnya di Papua Barat Daya dapat tumbuh menjadi anak yang sehat, tangguh butuh dukungan dari orang tua.  Orang tua adalah lingkungan pertama yang memberikan rasa nyaman kepada anak-anak.

Selain itu, tumbuh kembang anak-anak juga butuh dukungan dari  lingkungan di sekolah dan yang ketiga adalah lingkungan  masyarakat.  “Anak adalah aset yg paling berharga yang dimiliki bangsa ini. Karena itu tugas dan tanggung jawab kita adalah bagaimana memastikan anak-anak dapat terpenuhi kebutuhannya,”ujar Wagub Ahmad Nausrau.

Lebih lanjut, dalam masa pertumbuhan, Wagub juga mengingatkan agar anak-anak itu jangan sampai mengalami kekerasan fisik, mental dan diskriminasi. Sebab jika itu terjadi maka akan berpengaruh dalam pembentukan karakter yang berimplklikasi dalam perilaku anak tersebut.

Dibanding masa-masa lalu, Wagub mengatakan, orang tua memiliki tantangan yang sangat berat, khususnya dalam menghadapi era digital seperti saat ini. Sebab dengan era digital, akses internet dapat digunakan kapan dan dimana saja. 


“Anak-anak  sekarang mengakses konten digital itu tidak terbataa. Karena itu tugas kita sebagi orang tua adalah anak-anak harus memilili literasi digital yang baik sehingga teknologi dapat memberikan dampak positif dalan pertumbuhan anak,”ujar Wagub.

Karena  internet bisa diakses kapan dan dimana saja, Wagub menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anaknya agar jangan sampai dari tontonan tayangan orang dewasa seperti film porno ataupun tontonan kekerasan lainnya yang akhirnya ditiru oleh anak-anak. Inilah dampak  era digital yang butuh pengawasan orang tua untuk mencegah jangan sampai ditiru oleh anak-anak.

Rangkaian puncak peringatan Hari Anak Nasional ke -41 tinkat Provinsi Papua Barat Daya berlangsung begitu meriah. Di penghujung acara, anak-anak dari berbagai sekolah nailk ke atas panggung dan menunjukkan penampilan terbaikmya  dengan  goyang  bersama. Dalam goyang bersama ini, untuk menyemangati  anak-anak yang paling heboh goyangannya mendapat hadiah masing-masing 50 Ribu dari Kadis Sosial dan P3A Papua Barat Daya, Beatrix Msiren.

Dari beberapa sekolah yang hadir, tampak anak-anak disabilitas, yakni siswa SLB dengan keterbatasannya juga tampak semangat memperingati Hari Anak Nasional ke-41. Dengan penuh kasih saya, Kadis Sosial dan P3A, Beatrix Msiren mengajak mereka tampil kedepan dan foto bersama. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.