SORONG– Ditandai dengan pengucapan sumpah/janji dan penandatanganan berita acara, pengurus Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2029 yang dinahkodai Koordinator Presidium Dr Bustamin Wahid. Senin sore (27/5) resmi dilantik oleh Ketua MN KAHMI Korpres H. Ahmad Dolly Kurnia Tandjung, S.Si MT.

Pelantikan pengurus MW KAHMI Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2029, (ist)
Pada momen yang sama, bertempat di Ballroom Pollaris Lantai 6 Vega Hotel, Korpres MN FORHATI, Wa Ode Nurhayati , S.Sos juga melantik pengurus Forum Alumni HMIWati (FORHATI) Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2029 dipimpin Korpres MW FORHATI Papua Barata Daya, Fatmawati Tamima, S.Pd M.Pd.
Rangkaian acara pelantikan diawali dengan pembacaan susunan pengurus oleh Sekjen MN KAHMI dan Sekjen MN FORHATI . Dalam sambutannya yang penuh semangat, Ketua MW FORHATI, Fatmawati Tamima menegaskan bahwa meski disibukkan dengan urusan rumah tangga namun FORHATI masih bisa tetap eksis menunjukkan jati dirinya aktif dalam kegiatan organisasi FORHATI.
Wanita-wanita tangguh yang telah terpatri dalam sumpah/janji pelantikan akan terus berjuang mengembangkan panji-panji FORHATI di Provinsi Papua Barat Daya. Sementara Ketua MW KAHMI Provinsi Papua Barat Daya Dr Bustamin Wahid mengungkapkan persoalan identitas kerap dibangun hingga memunculkan pilihan mau jadi musuh atau jadi kawan.

Pelantikan pengurus MW FORHATI Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2029. (rosmini)
Karena itu, HMI, KAHMI hadir untuk jadi pelopor dan inisiatif perubahan dengan wawasan dan kecerdasan yang dimiliki. “Dasar ini bukan hanya seolah-olah dan seolok-olok yang dilahirkan oleh HMI sendiri, tapi berbasis pada psikologis sejarah yang kuat,”ujar Bustamin Wahid.
Ia kemudian mengungkapkan beberapa fakta sejarah yang mencerminkan adanya toleransi yang tinggi ditengah hidup dalam kemajemukan dan hal inilah yang akan tetap dijunjungi tinggi oleh KAHMI Provinsi Papua Barat Daya. Seperti bagaimana semangat toleransi yang luar biasa dari Kesultanan Tidore yang mengijinkan penginjil Ottow dan Gesler masuk di Tanah Papua dan itu menjadi sejarah peradaban yang luar biasa.
Terkait dengan pesta demokrasi Pilgub dan Pilkada di Papua Barat Daya yang akan digelar November mendatang, ditegaskan oleh Bustamin Wahid bahwa KAHMI akan tetap mengambil peran yang sangat positif. Hal ini untuk menjawab bahwa kecerdasan majemuk itu harus ada di dalam pembangunan bukan saja bidang inrastruktur tapi juga dalam bidang politik dan sosial.
Usai melantikan pengurus MW KAHMI Provinsi Papua Barat Daya periode 2024-2029, Koordinator Presidium Ahmad Doli Kurnia Tandjung dakam sambutannya mengakui bahwa kehadiran KAHMI di Provinsi Papua Barat Daya merupakan hasil pengorbanan besar yang dihadirkan oleh alumni civitas hijau hitam di daerah.
Dikatakan oleh Ahmad Doli bahwa kehadiran KAHMI karena adanya HMI, karena itu Ia berharap kepada seluruh pengurus MW KAHMI Papua Barat Daya untuk selalu menaati kewajiban dalam hal menjaga eksistensi HMI itu sendiri.
“Kita harus sadar dan paham betul bahwa KAHMI itu ada karena HMI, tidak mungkin ada KAHMI kalau tidak ada HMI, sehingga kewajiban kita adalah bagaimana menjaga eksistensi HMI itu sendiri,”pesan Ahmad Doli.
Ia berharap MW KAHMI Papua Barat Daya ikut terlibat dalam memajukan segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan konteks keumatan dengan tentu harus mampu membangun peradaban.
Rangkaian acara pelantikan pengurus MW KAHMI dan FORHATI Provinsi Papua Barat Daya berjalan sukses. Diantara tamu undangan, hadir Dewan Penasehat MW KAHMI Papua Barat Daya, Dr H. Hermanto Suaib, MM -yang mengenakan mahkota Papua kepada Korpres MN KAHMI-, selain itu juga hadir Rektor IAIN Sorong Dr Suparto Iribaram, S.Sos MA, dan para alumni HMI, HMI-Wati serta tamu undangan lainnya.
Sesuai yang diagendakan, usai acara pelantikan, dilanjutkan dengan nonton bareng (Nobar) film “Lafran” Pane, salah satu tokoh yang menggagas berdirinya HMI pada tahun 1947. Nonton bareng di Bioskop XXI Ramayana Mal Soorng dipadati keluarga besar hijau hitam yang memenuhi studio 1.
Usai menyaksikan tayangan film Lafran, Korpres MN Ahmad Doli mengatakan, setelah nonton film Lafran hendaknya pengurus dan kader HMI KAHMI di Papua Barat Daya makin semangat, makin kuat melakukan pergerakan dalam keislaman dan kebangsaan. “Jadi jangan tambah melempem,”tandasnya.
Dikatakan Ahmad Doli, film Lafran bukan hanya sekedar filmnya HMI, tapi juga mengambarkan bagaimana HMI turut berjuang dalam mempertahankan kemerdakaan negara RI dan mempertahankan nilai-nilai umat muslim.
Film Lafran merupakan program MN KAHMI yang tujuannya untuk memperkenalkan HMI yang akan diputar di 35 kota di tanah air. Setelah diputar di 4 kota lainnya, seperti Lampung, Padang, Medan, Semarang dan Kota Sorong Papua Barat Daya merupakan kota ke 5 .
Saat ini film Lafran belum beredar untuk umum, masih ekslusif untuk keluarga besar HMI. Film Lafran yang mengisahkan perjuangan mendirikan HMI yang juga disisipi asmara Lafran dengan kekasihanya akan tayang secara resmi di seluruh bioskop pada 20 Juni 2024. (ros)