SORONG– Koperasi Merah Putih yang saat ini tengah digaungkan oleh pemerintah mendapat perhatian dari anggota Komisi VII DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Rico Sia, M.Si.
Menghidupkan Koperasi Merah Putih Ia minta kepada para kepala daerah khususnya di Provinsi Papua Barat Daya untuk memperhatikan hasil produksi para petani di sektor hulu dengan membeli sesuai harga dasar.
Sehingga UMKM di Papua Barat Daya dapat bangkit dan bersaing dengan UMKM-UMKM di daerah lain.
Hal ini disampaikan oleh Rico Sia dalam pertemuan Komisi VII DPR RI dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya yang dihadiri Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S,Sos dan Wakil Gubernur Ahmad Nausrau, S.Pd.I beserta seluruh jajaran dan unsur Forkopimda di Hotel Aston, Kamis (28/5).
Seperti diketahui, setelah tiba di Bandara Domine Eduar Osok (DEO)Sorong pada Kamis pagi (28/5),dalam kunjungan kerja reses di Provinsi Papua Barat Daya, Komisi VII DPRI RI diterima secara lengkap oleh jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Forkopimda selanjutnya mengikuti pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Tim Dr Evita Nursanti, M.Sc .
Usai Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu menyampaikan ucapan selamat datang dan memaparkan kondisi sektor pariwisata di Provinsi Papua Barat Daya, anggota Komisi VII DPR RI diberikan kesempatan untuk melakukan pendalaman atas aspirasi, persoalan yang dihadapi Provinsi Papua Barat Daya.
Kesempatan yang ada dimanfaatkan oleh Rico Sia. Sebagai anggota DPR RI Dapil Papua Barat Daya, Rico Sia mengetahui pasti bagaimana kondisi masyarakat khususnya para petani, nelayan, peternak di Papua Barat Daya yang sampai saat ini masih butuh banyak dukungan dari pemerintah.
“Kalau koperasi Merah Putih ini berjalan, yang harus kita pikirkan adalah bagaimana kita membeli hasil-hasil produk pertanian, perikanan dan peternakan dengan harga dasar. Kenapa demikoan, karena tanpa harga dasar yang dijadikan patokan, tentunya saat panen terjadi hukum suplay demand, yang mana barangnya banyak, lalu kemudian orang menawar di sektor hulu akhirnya petani rugi, “terang Rico Sia.
Karena itu ketahanan di sektor hulu harus betul-betul diperhatikan. Rico Sia kemudian mencontohkan hasil produksi perikanan di Kabupaten Raja Ampat, Kabupatel Sorong yang sangat potensial, bisa bersaing dengan daerah lain bahkan dengan dunia internasional, namun jika sektor hulunya tidak diperhatikan tentunya tidak akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dalam hal ini, jika pemerintah konsen untuk memperhatikan sektor hulu maka tentunya akan turut membangkitkan penjualan produk-produk UMKM.
“Harapan saya terkait dengan koperasi merah putih, mari kita betul-betul mensejahterakan sektor hulunya para petani, peternak, nelayan, dengan memberikan bantuan, regulasi harga dasar. Karena dengan harga dasar akan membuat petani, nelayan bersemangat meningkatkan hasil produksinya yang pada akhirnya hasilnya digunakan untuk membiayai sekolah anak, kebutuhab rumah tangga dan lain-lain,”ujar Rico Sia, wakil rakyat 2 periode di DPR RI.
Seperti diketahui, Koperasi Merah Putih merupakan program yang akan diluncurkan oleh Kementerian Koperasi dan direncanakan launching pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Melalui Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahunb 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih. Program ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (min)