MANOKWARI – Jumlah korban yang tewas akibat banjir bandang dan longsor di Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, bertambah menjadi 9 orang. Sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian.
“Upaya pencarian yang dilakukan tim membuahkan hasil dengan menemukan tiga jenazah tambahan. Dengan demikian, total korban yang telah ditemukan berjumlah 9 orang dari total 19 yang dilaporkan hilang,” kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Ia mengatakan, 3 jenazah ditemuakan pada Selasa (20/5/2025) dan telah dievaluasi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara 5 jenazah sudah dilakukan identifikasi.
“Lima dari sembilan korban yang ditemukan telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua Barat. Yoseph Ermilianus Efrem (21), asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Porman Takaliumang (53) dari NTT,” kata Benny.
Selain itu juga ada korban atas nama Okden Wote (39) berasal dari Sulawesi Utara, Joni Rahawari (40) asal Maluku dan Oce Takaliumang (45) berasal dari Kepulauan Talaud.
“Seluruh unsur terkait, termasuk Basarnas dan pemerintah daerah, untuk memastikan pencarian berjalan efektif. Kami mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan memberikan informasi yang akurat,” ucapnya.
Benny mengatakan, Polda Papua Barat siap mendukung Basarnas dan BPBD Papua Barat dalam proses evakuasi korban yang belum ditemukan. Untuk pencarian akan kembali dilanjutkan hari ini karena cuaca buruk di lokasi bencana yang menghambat kegiatan pencarian pada hari ini.
“Dari Polda Papua Barat, menerjunkan 36 personel tambahan termasuk dari Satuan Sabhara, Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Bidang Humas,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang dan tanah longsor menerjang Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak pada Jumat (16/5). Bencana alam tersebut mengakibatkan 1 orang tewas dan 19 lainnya dalam pencarian.
“Satu orang warga ditemukan meninggal dunia dan 19 orang lainya masih dalam pencarian,” kata Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin dalam keterangannya, Minggu (18/5). (Cr-4)