Air PAM di Aimas Mati, Plt Kadis PUPR : Mesin di Km 18 Rusak dan Harus Diganti

SORONG– Plt Kepala Dinas  (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sorong, Hendrik Bles menegaskan siap merespon persoalan air bersih yang saat ini dialami warga Aimas Kabupaten Sorong.

Meteran air di rumah yang tidak bergerak karena air PAM mati. (rosmini)

Usai mendampingi Bupati Sorong, Dr  Johny Kamuru, S,H M.Sim menerima perwakilan warga KPR Cenderawasih di kediaman “Gedung Putih” Kabupaten Sorong, Plt Kadis PUPR Hendrik Bles mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan bertemu dengan staf teknis di lingkup Unit Pelaksana Teknis Daerah Air Minum (UPTD AM)  Kabupaten Sorong untuk mengetahui letak persoalan air bersih yang tidak mengalir ke rumah warga.

Sebab selama ini, menurut Plt Kadis PUPR, Ia tidak menerima adanya laporan kalau air PAM tidak  mengalir. “Tapi ternyata menurut warga, air tidak mengalir. Ini yang kami mau kembali ke UPTD untuk cek kenapa sampai air tidak mengalir,”jelas Hendrik Bles.

Merespon kebutuhan warga, Hendrik Bles mengatakan siap membantu untuk  menyediakan air tangki bagi warga, hanya saja volume bantuan air bersih itu disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.

Dari laporan yang diterima, Plr Kadis PUPR mengatakan, yang tidak mengalir hanya di seputaran perumahan Cenderawasih, sementara yang lainnya masih mengalir. Namun laporan ini dibantah warga karena seperti di Malagusa, GGT,  air juga tidak mengalir

Menyinggung adanya informasi yang menyebutkan, mesin pompa air di Km 18 rusak menyebabkan air mati, Plt Kadis PUPR pun membenarkan.

“Pompa di Km 18 itu memang rusak jadi kita harus pesan lagi. Satu minggu, dua minggu masin datang kita pasang.  Jadi mesin rusak ini kalau air tidak mengalir ya tambah tidak mengalir lagi,”tandasnya.

Dikatakan oleh Hendrik Bles bahwa pemerintah akan selalu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Terlebih air bersih merupakan kebutuhan utama warga sehingga Ia berharap masalah teknis yang dihadapi dapat segera diatasi.

Terkait debit air yang jadi penetu  dalam mendistribusikan air bersih ke pelanggan, Hendrik Bles mengatakan hal ini juga salah satu penyebab air tidak lancar mengalir ke rumah-rumah warga.

“Semakin bertambah pelanggan maka debit air juga semakin berkurang, sehingga air kurang lancar mengalir,”ujarnya.

Saat ini lanjut Plt Kadis PUPR, sumber air minum di Kabupaten Sorong hanya ada 2, yakni di Malasom dan di Km 18. Sumbera air di Km 18 itulah yang dialirkan ke pelanggan yang di Aimas dan sekitarnya.

Terkait dengan kewajiban warga yang setiap bulan bayar tagihan air, sementara air tidak pernah mengalir, dikatakan oleh Kadis PUPR, bahwa ada kebijakan, dimana selama air tidak mengalir maka tidak perlu bayar abondemennya.

“Kalau air tidak mengalir,  apa yang mau dibayar. Pemerintah Daerah memaklumi  itu,”tandas Hendrik Bles.

Yang pasti air tidak mengalir bukan karena ada unsur  kesengajaan dan Pemerintah Kabupaten Sorong akan berupaya mengatasi masalah teknis yang dihadapi di lapangan. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.