MANOKWARI– Enam warga Nusa Tenggara Timur (NTT) turut hilang saat banjir dan longsor menerjang Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.
Enam warga NTT tersebut terdata dalam 19 orang yang dilaporkan hilang saat banjir dan longsor di Pegunungan Arfak.
“Kemarin kami sudah komunikasi dengan semua pengurus Flobamora kabupaten, Provinsi untuk sama-sama ambil langkah pencarian. Jumlah orang NTT yang hilang ada 6 orang,” kata Kepala Suku Flobamora Papua Barat, Clinton Tallo, kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Ia mengatakan, banjir bandang dan longsor menerjang di Distrik Catubouw, Pegaf pada Jumat (16/5/2025). Dari kejadian itu 19 Orang lainya dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.
“Harapan saya, agar masyarakat Flobamora Kabupaten Manokwari, bersama-sama berpartisipasi untuk mencari warga NTT yang kena musibah di Pegaf. Selian itu juga berpartisipasi saling kerjasama yang baik, supaya bisa cepat mendapatkan korban yang hilang,” katanya.
Ia mengatakan, Flobamora Papua Barat, telah berkoordinasi dengan Amflor agar berpartisipasi dalam pencarian korban. Warga NTT bersama BNPB bersama melakukan pencarian.
Sementara itu, Fretsman Unas (33), korban yang dinyatakan selamat mengatakan, sebelum terjadinya longsor terdengar suara gemuruh dan air sungai mulai naik dan keruh. Kejadian tersebut sangat cepat hingga menyeret tenda.
” Empat orang korban yang selamat telah menduga dari awal akan adanya bahaya sehingga berhasil menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. Selanjutnya para korban yang selamat berusaha mencari rekan-rekannya yang terseret arus,” cerita Unas.
Unas melanjutkan, pencarian dilakukan pada pagi Sabtu ( 17/5/2025) dengan berjalan kaki untuk mencari bantuan. Ia menumpang Mobil Hilux dari Catubouw menuju Puskesmas Masni.
Kapolres Pegunungan Arfak Kompol Bernadus Okoka, mengatakan ketika mendengar informasi tersebut langsung menindaklanjuti dengan mendatangi korban dan keluarga korban di Kampung Kenyum 2 Distrik Masni guna melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk proses pencarian korban.
“Kita melakukan pengecekan langsung terhadap tim pencarian di lapangan dan memberikan arahan kepada seluruh personel gabungan agar tetap mengedepankan keselamatan dalam menjalankan tugas. Saya tekankan kepada seluruh anggota dan tim gabungan untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama dengan kondisi medan yang labil dan cuaca yang tidak menentu,” kata Bernardus Okoka.
Ia menegaskan personel memperhatikan perhatikan lol body system, jangan bekerja sendiri, selalu saling pantau satu sama lain,” ujarnya.
“Saat ini tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, dan instansi terkait tengah melakukan pencarian korban. Upaya evakuasi menuju lokasi hanyutnya korban dengan waktu tempuh sekitar 4 jam melalui jalur darat dilanjutkan berjalan kaki menuju TKP,” bebernya.
Sementara itu dalam keterangannya Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Benny Ady Prabowo menyampaikan turut prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat di Kampung Jim. Ia juga berharap masyarakat ikut turut membantu evakuasi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan yang melakukan aktifitas di daerah aliran sungai di kampung Jim distrik Catubow, dan secara umum di Wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak agar berhati-hati mengingat belakangan ini curah hujan tinggi yang bisa mengakibatkan banjir bandang,” katanya.
Ia juga mengapresiasi sinergi semua pihak yang telah turun ke lapangan untuk mengevakuasi serta menyalurkan bantuan kepada para korban. Semoga upaya ini membuahkan hasil maksimal. (Cr-4)