SORONG– Sejak pengelolaan air bersih dialihkan dari PT Andriani ke Pemda Kabupaten Sorong, warga Aimas dan sekitarnya mulai mengeluhkan pelayanan air bersih yang tidak lancar.

Puncak keluhan warga terjadi saat air PAM tidak lagi mengalir ke rumah warga, dan hal ini terjadi hampir 2 bulan terakhir. Sengsara dengan kondisi air PAM yang tidak mengalir, sejumlah warga Aimas Kabupaten Sorong, tepatnya warga KPR Cendrawasih, Malagusa dan perwakilan warga GGT, Senin (19/5) mendatangi “Gedung Putih”kediaman Bupati Sorong untuk mengadukan masalah buruknya pelayanan air PAM di Kabupaten Sorong.
Mewakili warga, Ketua RT 27, Ahmad Idris diterima oleh Bupati Sorong Dr Johny Kamuru, SH M.Si yang didampingi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sorong, Hendrik Bles.
Menyampaikan keluhan warga, Ahmad Idris berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Sorong, khususnya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDT) Air Minum agar air bisa mengalir kembali ke rumah-rumah warga.
Sejak air PAM tidak mengalir, warga benar-benar kelimpungan karena untuk memenuhi kebutuhan air bersih seperti masak, mencuci dan lainnya, warga berharap air tadah hujan.
Saat tidak ada hujan, maka pilihan terakhir adalah beli air tangki yang harganya Rp 150.000. Dengan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, mengandalkan air tangki tentu butuh biaya yang besar, belum untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya.
Karena itu, bersama beberapa warga lainnya, belum lama ini, Ahmad Idri sempat menemui Kepala Dinas PUPR untuk mengungkapkan persoalan air bersih ini. Karena belum ada tindaklanjut, atau respon dari UPDT Air Minum Aimas, warga pun mendatangi kediaman bupati yang saat ini jadi kantor sementara.
Setelah mendengarkan keluhan ketua RT 27 KPR Cendrawasih Aimas, Bupati Johny Kamuru minta kepada Plt Kepala Dinas PUPR Hendrik Bless untuk merespon masalah warga atas kebutuhan air bersih.
Bupati Sorong Johny Kamuru menegaskan, masalah air bersih ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat, karena itu Ia berharap masalah teknis yang dihadapi UPDT Aimas untuk dapat segera diatasi.
Usai pertemuan dengan Bupati Johny Kamuru, Plt Kepala Dinas PUPR Hendrik Bless saat akan meninggalkan “Gedung Putih” sempat singgah menemui ibu-ibu yang datang ke kediaman bupati dan berkumpul di sekitar halaman “Gedung Putih”.
Beberapa aspirasi yang disampaikan kepada Plt Kepala Dinas PUPR bahwa selama air PAM tidak mengalir, maka warga juga tidak akan membayar tagihan air di UPDT Air Minum di Aimas. “Apanya yang mau dibayar, lha wong airnya saja tidak mengalir,”ujar warga.
Selain itu, “Kami juga minta agar grup WA (whatshap) PDAM itu jangan dikunci, ini dikunci, hanya admin yang bisa komentar. Jadi kita mau sampaikan keluhan tidak bisa”. Dan satu hal, selama ini jika warga menyampaikan keluhan kepada UPDT AM Kabupaten Sorong, menurut warga, semuanya dianggap angin lalu alias tidak ada respon dari pihak terkait. (min)